Part 26

11.3K 1.2K 76
                                    

"Jujur saja kau mau pergi menemui Rerykan...?

Lathan terbatuk-batuk karena Archer menanyakan hal yang membuat tenggorokannya tersedak kala dia menenggak minuman dari botol yang di pegangnya.

Pria itu menatap sepupunya dengan pandangan membunuh.

Meski bagi Lathan itu hanyalah tatapan kesal.
Tapi mengingat matanya sangat tajam banyak orang yang salah menafsirkan tatapan matanya itu.

Archer tersenyum dengan mimik geli, dia kembali fokus ke jalan yang ada di depannya.

Memang sekarang keduanya sedang berada di dalam mobil menuju ke kota.

Pagi tadi Archer yang bilang akan mengurus kepindahannya, datang ke rumah Lathan untuk berpamitan.
Dia berniat mengajak Dav, tapi malah Lathan yang mengajukan diri untuk ikut.

Sudah hampir 5 hari, Dav tinggal di rumah Lathan sejak dia terang-terangan membelot dari kelompak Darga.

Pemuda itu tidak bisa menolak permintaan Bella yang memintanya tetap tinggal.

Meskipun di rumah itu mata Lathan tidak berhenti mengawasinya.

"Ayolah...mengaku saja...jika seperti ini aku merasa sedang bicara dengan seorang muridku yang baru saja ketahuan mencontek"
Tawa Archer terdengar setelah dia selesai bicara.

"Iya aku mau menemuinya...apa kau puas sekarang...?"

Archer tersenyum, dia melihat ke arah Lathan.
"Apa yang akan kau katakan padanya...?
Tidak mungkinkan kau bilang
Rery aku pulang,
atau kau mau bilang
hai....
dengan wajah tidak bersalah mu itu,
Pada orang yang kau tinggalkan begitu saja...?
Jika aku jadi dirinya, sudah pasti aku akan menghajarmu..."

Lathan mendesah, dia melipat kedua tangannya ke dada sambil bersandar ke belakang.
"Wajar jika dia menghajarku, itu malah akan lebih baik untukku.
Aku melakukan apa yang ku anggap paling baik untuk nya meski hal itu membuatnya terluka.
Aku tidak berpikir bisa kembali padanya setelah balas dendam pada Darga..."

"Ngomong-ngomong soal Darga, apa yang akan kau lakukan pada putranya...?"
Tanya Archer, karena Mr.Scot memberi tahu apa yang di lihatnya saat datang ke rumah Darga beberapa hari lalu padanya dan juga pada Lathan.

''Hah...aku tidak ingin memikirkan hal itu, mengingat dia mungkin akan membalas kematian ayahnya.
Cepat atau lambat kami berdua pasti akan bertemu..."

"Jangan terlalu meremehkan musuhmu, bisa jadi lawan mu itu lebih berbahaya dari yang kau pikirkan...?
Kaukan tidak tahu seperti apa dia..."

Lathan menyunggingkan senyumnya.
"Aku akan berhati-hati, aku tidak akan meremehkannya, meskipun dia baru saja masuk ke Distrik 16 setelah sekian lama.
Aku dengar cerita Bill soal sepupunya itu, sejak kecil ayahnya dan Darga sangat mengagumi ke ahlian yang di milikinya.
Seingat Bill orang itu bahkan pernah di ajak berburu ke hutan oleh Darga dan pulang membawa buruan terbesar dari rombongan"

Archer mengerutkan dahinya.
"Apa kau serius soal itu...?"

"Entahlah...itu hanya sebatas cerita yang Bill katakan pada ku.
Bahkan dia juga bilang jika sepupunya itu di besarkan dengan didikan yang sangat keras dari Darga.
Darga berharap putranya yang akan menggantikan kedudukan Kakaknya untuk menjadi penguasa di distrik bagian Timur selanjutnya,bukan Bill ataupun istriku.
Tapi kecelakaan yang menimpa putra dan istrinya membuat Darga jadi seperti sekarang ini, dia kehilangan kewarasannya.
Melakukan apapun dan menyingkirkan siapapun untuk bisa membuatnya menguasai sendiri Distrik 16"

"Mendengar ceritamu, aku jadi kasihan pada Darga
Dia bahkan tidak tahu jika putranya masih hidup.
Apakah putranya kini yang akan menjadi penerus Darga...?"

Secret Base (Selesai) BOOK 1Where stories live. Discover now