Affairs II

1K 99 9
                                    

Sayang sampai mati// RePVblik

Warning : mengandung lemon/smut/mature scene, mohon yang berumur dibawah 21 tahun tekan back

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Warning : mengandung lemon/smut/mature scene, mohon yang berumur dibawah 21 tahun tekan back .

💕💕💕

Malam menaungi jiwa-jiwa yang lelah untuk kembali merehatkan tubuh setelah seharian berkutat dalam kesibukan. Didukung hujan deras yang mengguyur menambah kesan malas semakin kentara.

Wanita itu dengan telaten menepuk-nepuk pinggul sang bocah yang sudah terlelap sejak sejam yang lalu. Bocah tampannya itu tertidur setelah lelah mengoceh tentang pengalamannya saat di sekolah, pengalaman baru lebih tepatnya. Antusias, begitu pemikiran mommy cantiknya ini saat mendengar celoteh bocah lima tahun itu. Dia cukup senang karena putranya ini mampu beradaptasi dengan baik di awal sekolahnya.

Pikiran wanita itu teralih saat petir diluar sana menggelegar seperti sedang memecah bumi, suaminya belum pulang hingga kini. Rasa was-was mengerubungi hatinya, pikiran negatif terus berputar indah di otaknya. Tadi, dia sudah berusaha menghubungi suaminya namun ponsel suaminya mati, mungkin kehabisan batterai.

Awas saja jika sengaja dimatikan’ ancam wanita itu dalam hati. Tentu ancaman main-main karena rasa kecemasannya.

Sudah larut malam sang suami tak jua menampakkan batang hidungnya, di luar air mengguyur dengan hebatnya, rasa cemas mau tak mau membuatnya gelisah. Takut sesuatu yang buruk terjadi pada pria kecintaannya.

Selang beberapa lama suara deru mesin mobil membawa kelegaan tersendiri di hatinya. Suaminya telah datang. Dengan cepat dia beranjak dari tempat tidur langsung berlari menuju pintu samping rumah yang menyatu dengan garasi.

Anata!!!” teriaknya saat melihat tubuh basah kuyup suaminya. Pria itu naik mobil, lalu kenapa dia malah basah kuyup.

“Ban mobil kempes. Aku terpaksa menggantinya di tengah hujan tadi,” pria itu tahu wanitanya cukup menghawatirkannya. Dengan cepat tengkuk sang wanita ditariknya dan kecupan ringan dilayangkan ke jidat lebar sang istri.

“Ayo aku bantu,” wanita itu menarik tangan sang suami, membawanya menuju ke kamar mandi dalam kamarnya. “Cepatlah mandi, nanti kau masuk angin ...”

Pria itu tersenyum, dia begitu bahagia dengan perhatian yang diberikan istrinya. Dia merasa menjadi pria yang sangat beruntung bisa memiliki pendamping hidup seperti wanitanya ini.

Wanita itu dengan sigap membuka kancing-kancing kemeja suaminya.

SET!

Pria itu mencekal tangan sang istri lalu membuka dua kancing daster merah marun yang dipakai wanita itu, menatap liar dua gundukan menggoda di hadapannya yang masih tertutup bra hitam berenda.

Pria itu berdesis, ada gairah yang terkumpul di selangkangannya saat mencumbui leher mulus sang istri. Wanita itu pasrah, dia juga menginginkan tubuh kekar sang suami setelah beberapa waktu lalu mereka harus meliburkan diri dari aktifitas ranjang karena ‘tamu bulanan’ wanita itu.

διήγημα - Díigima (Kumpulan cerpen)Where stories live. Discover now