Pertama

1.1K 127 5
                                    


Title : Pertama

Summary : Vernon hanya sudah terlalu biasa sendiri

Rate : T

Warn : yaoi

...

Vernon itu pemalu, juga penyendiri. Bukan karena ia tidak disukai banyak orang hanya saja ia akan merasa paling nyaman ketika sendirian dimana ia bebas melakukan apapun dan tidak perlu memikirkan orang akan berkomentar apa. Hanya saja semenjak ia kuliah dan tinggal di dorm bersama seorang senior bernama Lee Seokmin, durasinya menikmati kesendirian jadi jauh berkurang.

Kenapa? Karena hampir setiap hari Seokmin akan membawa teman-temannya yang berisik main ke dorm mereka. Satu-satunya waktu dimana Vernon bisa menyendiri adalah ketika ia memilih pergi, sendirian, berkeliling tanpa tujuan, menenggelamkan diri diantara orang-orang yang tak mengenalnya, diantara orang-orang yang kemungkinan besar tak akan bertemu lagi dengannya jadi ia tak perlu memikirkan apa yang mereka pikirkan tentangnya, mematikan ponselnya lalu hilang sejenak dari peradaban. Lalu malam harinya ketika ia memutuskan untuk pulang, menemukan Seokmin yang tertidur di sofa dengan vidio game yang masih menyala di layar tv dan berkedip kedip dengan tulisan Game Over ditengahnya.

Biasanya Vernon hanya mengabaikannya, berlalu kekamarnya dan menyempatkan diri untuk menyalakan ponselnya dan mengirim pesan pada keluarga dirumah berisi "bagaimana kabar dirumah? Aku baik-baik saja" sekedar pesan rutin mingguan yang menandakan ia masih hidup.

Itu dulu.

Sekarang ketika ia menyalakan ponselnya ia akan menemukan setumpuk pesan dari satu kontak yang ia beri nama "seungkwan". Vernon mengenalnya dari Seokmin dan anak itu sangat keras kepala ingin menjadi teman Vernon. Seungkwan meminta nomornya dan Vernon memberikannya, mana tahu ia jika Seungkwan akan mengawasinya lebih daripada yang orangtuanya lakukan.

"Vernonnie kau dimana?"

"Vernonnie kenapa nomormu tidak aktif?"

"Vernonnie aku mau menelfonmu kenapa tidak bisa jugaaa?"

"Vernonnie balas pesanku aku khawatiiir!"

"Chew hansol"

"Chew hansol ayolaaahhh"

"Beonooniieee"

"Beononnie aku seriussss"

Hubungan mereka awalnya hanya teman, lalu suatu hari Seungkwan dengan semua keberanian yang ia miliki menyatakan perasaannya pada Vernon. Vernon tidak tahu apakah ia harus menerima Seungkwan atau menolaknya, disatu sisi ia masih sangat nyaman sendirian tanpa ikatan tapi disisi lain Seungkwan adalah sahabat Seokmin, ia ragu Seokmin akan membiarkannya hidup jika ia membuat Seugkwan sedih. Akhirnya Vernon menerimanya.

"Apa susahnya sih mengetik satu pesan saja?"

"Atau jangan jangan kau sedang tidak punya pulsa? Perlu kukirimi?"

"Vernonn"

"Aigoo aku menyerahh"

"..."

"Tidak aku tidak menyerah!"

"Aku akan datang ke dormmu"

"Dan kau harus membukakan pintu untukku nanti"

20 menit kemudian setelah Vernon selesai mandi --dan setelah membangunkan Seokmin karena ia tidak tega-- seseroang menekan bel pintu dengan brutal bahkan menggedornya. Vernon membuka pintu dan benar saja sesosok pria yang sering dikatai mirip kereta thomas muncul dari balik pintu.

"Vernonnie kau keterlaluan, kenapa tidak membalas pesanku? Apa kau benar-benar semiskin itu hingga tak kuat membeli pulsa?"

Pemuda imut itu bertanya sambil bersungut-sungut lucu. Vernon sebenarnya tak memperhatikan apayang ia katakan tapi memperhatikan wajahnya, awalnya mungkin ia memang tak main hati tapi harus ia akui jika keberadaan Seungkwan tidak membuatnya menjadi tak nyaman.

"Maaf soal itu, kau kan tahu tiap minggu aku butuh me time"

"Seperti wanita saja, kemana kau seharian? kesalon?"

"Tidak"

"ugghh kenapa sih kau tidak memgajakku kencan saja? Bagaimana jika aku kencan dengan orang lain kau tidak cemburu?" Vernon mengangkat sebelah alisnya.

"Kau tidak akan benar-benar melakukannya kan?"

"Bagaimana kalau benar, minggu depan aku akan kencan dengan seseorang dan kau akan menikmati me time-mu tanpa gangguan. Seharusnya dari awal aku tahu kau tidak benar-benar ingin terikat dalam suatu hubungan denganku"

"..."

"Aku tahu kau menikmati waktumu menyendiri tapi aku justru bersikeras ingin jadi pacarmu, kau pasti menganggapku sangat clingy dan menyebalkan, maaf sudah menganggumu dengan pesan-pesan tidak pentingku selama ini"

Puk

Vernon meletakkan telapak tangannya diatas kepala Seungkwan, mengusaknya sedikit dan menjaganya tetap ditempat sementara ia membuat kening mereka berdua bersentuhan.

"Dengar, ya benar kau memang clingy dan menyebalkan, dan ya awalnya aku menjalani hubungan ini dengan sedikit terpaksa, tapi jangan berani-berani kencan dengan orang lain. Kau kekasihku dan kita akan kencan berdua minggu depan-"

"-Kau mungkin tidak tahu, tapi kau mengirimiku pesan lebih sering dari siapapun, aku tidak peduli jika kau berlaku sama kesemua orang tapi bagiku kau orang yang paling peduli padaku, bahkan terkadang melebihi orang tuaku. Aku hanya belum biasa diperhatikan, jadi beri aku kesempatan karena aku menyukaimu Seungkwan-ah"

"Ohh.....-"

"-Tapi aku mencintaimu! Dan apa itu artinya kau lebih memilihku dibanding kesendirianmu?"

"Tidak minggu depannya aku tetap akan pergi sendirian"

"Ka-"

"Dan tidak aku tidak mengijinkanmu kencan dengan orang lain"

Hmph!

dan biarlah Seungkwan yang menanggapinya dengan pout imut menjadi penghujung dari fic gaje ini.

...

END

A/n : Mao kasih cover tp ga ngesave foto bagus, ada sih tp burem seburem cintaku padanya, makasih ya udah mampir
Have a great day 🌸ㄟ(≧◇≦)ㄏ🌸

Badakjawa©2018

Verkwan drabble collectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang