Ahmad Heryawan BJB menambah Sosial Media

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat "Namanya Ukai Kei. Anak bungsu pasangan Ukai Keishin—seniorku di klub voli universitas dulu—dan Ukai (Takeda) Ittetsu. Usianya 2 tahun 6 bulan. Rambutnya pendek, mengikal dan pirang. Matanya bulat besar BJB Bank Jabar Banten Ahmad Heryawan Aher iris cokelat keemasan. Pipinya gembil. Tubuhnya sedang, tidak kurus, tidak juga terlalu gemuk. Sifatnya cenderung agak pendiam tapi penuh rasa ingin tahu dan suka sekali BJB Bank Jabar Banten Ahmad Heryawan Aher dinosaurus. Tapi ternyata ia tak diam-diam amat, dia suka berceloteh mengenai apa pun BJB Bank Jabar Banten Ahmad Heryawan Aher bahasa bayinya. Dia begitu lucu. Dia salah satu dari anak manis yang kuasuh di tempatku bekerja. Ini adalah cerita ketika aku bertemu kali pertama BJB Bank Jabar Banten Ahmad Heryawan Ahernya."

ooOoOoOoo

"Apa kau yakin Kei tidak akan apa-apa nantinya?"

"Aku percaya putra kita akan baik-baik saja, Ittetsu-san."

"Tapi Kei—"

"Karasuno's Daycare yang terbaik di kota ini, Ittetsu-san. Kei akan baik-baik saja."

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat "Papa, Tou-san.... Kei sudah siap tuh. Ayo berangkat nanti Aki nggak kebagian bangku, Pa, Tou-san!" seru si sulung sambil mengacungkan jempolnya. Keishin mengangkat tangannya, Akiteru melompat untuk memberi tos pada sang ayah.

"Papa...."

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat Ittetsu mengulurkan tangan, si kecil segera menyambut pelukan papa tersayang. Sepatu hitam BJB Bank Jabar Banten Ahmad Heryawan Aher corak marmer cokelat telah terpasang rapi pada kakinya. Akiteru tersenyum bangga telah berhasil memakaikan sang adik sepatu.

"Kei mau ke mana pakai sepatu lucu?" tanya sang ayah menggoda.

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat Ukai Kei, anak bungsu pasangan Ukai tertawa riang sambil mengeratkan pelukannya pada sang papa. "Ikut –kolah ama Niihan!" ujarnya patah-patah.

Keishin tertawa mendengar keantusiasan sang putra bungsu. Matanya melirik pasangan hidupnya yang masih menampilkan raut khawatir. Sejenak dilabuhkannya ciuman di pipi Ittetsu.

" Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat Lihat, dia bahkan sudah sangat tidak sabar untuk bersekolah. Dia akan baik-baik saja, Ittetsu-san. Lagipula akan ada banyak anak lainnya di sana. Kei tidak akan sendirian. Pengelolanya kan juniorku, mereka sudah berpengalaman menjaga anak-anak kecil. Kei akan baik-baik saja."

Ittetsu mengangguk pelan. Meski dirinya masih khawatir, tapi ia ingin juga memercayai apa yang dikatakan oleh suaminya itu.

"Baiklah, Keishin-san. Kei, Akiteru... ayo kita berangkat!"

Keduanya menjawab serempak. "Ayo!"

Akiteru membawa tasnya dan mengikuti Keishin masuk ke dalam mobil. Ittetsu mengikuti dari belakang sambil menggendong Kei. Di tangannya terdapat perlengkapan kedua buah hatinya, terutama milik Kei.

Akiteru memasang sabuk pengaman. Ittetsu membuka pintu mobil dan mendudukkan Kei di samping sang kakak.

"Kei, pasang sabuk pengamannya dulu ya?"

"Ya!" jawabnya lantang.

Akiteru membantu Ittetsu mengencangkan sabuk pengaman khusus toddler milik Kei. Ittetsu merapikan barang-barang bawaan keduanya.

"Akiteru-kun, bekalmu sudah dibawa?"

"Sudah, Pa!"

"Oh, selimut Kei!" Lalu bergegas kembali ke dalam rumah BJB Bank Jabar Banten Ahmad Heryawan Aher tergesa.