PART 1

20.2K 1.1K 253
                                    

Look Like An Annoying Boys







“You look like an annoying boys.”

-

Mari kita mulai semuanya. Mau dari awal, tengah, atau langsung ke akhir? Ck, sebaiknya mulai dari awal dulu agar semuanya paham.

Perkenalkan, gue hanya seorang cewek yang hobinya menyelesaikan masalah seseorang, dan bercita-cita ingin menjadi seorang hakim. Nama gue adalah Nathalie Fransesca, umur sembilan belas tahun, dan sekarang sudah menginjak dunia perkuliahan semester tiga, fakultas hukum di Universitas Indonesia. Sebentar lagi gue semester empat, dan selesai. Atau mungkin gue akan melanjutkan kuliah lagi hingga S1, itu juga kalau gue masih betah di dunia perkuliahan ini.

Gue tinggal sendirian disebuah apartemen pemberian Papa gue yang tinggal di Jerman. Nggak, gue bukannya mau pamer karna Papa gue tinggal di Jerman, tapi gue hanya sekedar menjelaskan. Kenapa Papa gue memilih tinggal disana, daripada disini menemani gue yang merupakan anak tunggalnya? Karna Papa memiliki keluarga baru disana. Sedangkan Mama, beliau meninggal dua tahun lalu karna kanker otak.

Tadinya, hanya Mama seseorang yang menemani gue disini. Tapi setelah kepergian Mama, gue mulai sendirian. Meskipun di tempat kuliah banyak teman, dan maupun di tempat kerja sampingan gue juga banyak teman, tapi rasanya hidup gue masih sepi seperti biasanya. Oh iya, gue kerja sampingan sebagai penjaga supermarket. Jam kerjanya tergantung jam pulang gue kuliah.

Saat gue punya jam matkul pagi, mungkin pada sore atau malam hari gue mulai berangkat kerja. Begitupun sebaliknya. Tapi jika di tempat kuliah nggak ada jam matkul sama sekali, berarti pada hari itu juga gue bebas milih mau masuk kerja pagi atau malam. Ya tentunya gue memilih pagi, karna menjaga supermarket dimalam hari, menurut gue sangat amat menyeramkan. Ya, inilah hidup gue. Gue harus bekerja keras demi kehidupan gue sendiri di dunia ini.

Sedangkan Papa, mungkin beliau nggak mau tahu lagi tentang gue disini.

Gue anak terbuang.

"Hai Nath, melamun aja" Nara berhasil menyadarkan gue dari lamunan. Kenalin, namanya Nara Chynthia, teman satu kerja gue di supermarket. Dia adalah orang yang selalu jaga supermarket sama gue, umur kita sama, dia juga kuliah ... Tapi beda tempat kuliah. Dan sebetulnya, gue nggak terlalu dekat sama dia.

Gue hanya tersenyum tipis. Nara melepaskan sebuah cardigan berbahan levis yang ia pakai sebagai penghangat tubuh tambahan, karna hari ini cuaca memang sedang mendung hingga dingin. Kemudian, ia berdiri disamping gue.

"Hari ini sepi ya?" tanyanya.

"Nggak juga sih, tadi pas supermarket ini baru aja buka, udah banyak pengunjung yang datang" jawab gue.

"Serius? Duh sorry ya, gue telat dateng jadinya nggak bisa bantuin ngurus pengunjung toko" ucap Nara dengan nada yang tidak enak.

"Santai aja, lagian tadi gue dibantuin kok sama Winar" gue menunjuk ke seorang cowok berambut hitam kecokelatan, mengenakan seragam yang sama seperti gue dan Nara, yang saat ini tengah mengecek stok barang. Dan yang itu namanya Winar Setiawan, cowok yang umurnya satu tahun lebih tua dari gue dan Nara. Cowok yang menurut gue baik, ramah, dan lembut. Menjadi teman gue juga saat jaga, dan tentunya kami juga nggak terlalu dekat. Karna Winar adalah tipikal orang yang pendiam juga.

True Friends Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt