hal yang kubenci..

8.5K 925 37
                                    

"YAH! BERAPA KALI HARUS GUA BILANG JANGAN GANGGUIN ANAK ORANG!?" terdengar sebuah teriakan seorang wanita, dan sepertinya sedang terjadi sebuah perselisihan.

"LOH EMANG LO SIAPANYA DIA? PACAR? OH IYA GUE BARU INGET KALO LO ITU GAY! NAJIS BANGET ANJING!" perdebatan itu terdengar diseluruh penjuru kantin.

Jam yang baru menunjukan waktu pukul 10.10 itu menandakan waktu istirahat. Dan sekarang semua acara makan para siswa dan siswi disekolah bina bakti ini telah terganggu karna sebuah suara melengking yang dilontarkan oleh kedua wanita ini.

Fokus mereka sudah tidak tertuju ke makanan yang berada di atas meja, tapi sekarang mereka telah memandang dengan berbagai eskpresi, tentang pertengkaran yang sudah biasa ini.

Ya, sang queen bee sekolah, irene bae, dan sang angel, kang seulgi.

Irene si pembuat onar, wanita cantik dengan otak cerdas, dan seorang penindas. Karna parasnya yang Indah itu, banyak pria menyukainya, tapi menyesal karna sifat buruk irene.

Seulgi sang penyelamat, kapten tim basket yang baik hati, dan suka menolong itu selalu saja menggagalkan penindasan yang akan atau sedang dilakukan oleh irene dan gengnya.

Mereka beradu mulut dan tatapan tajam, sedangkan suasana makin memanas saat itu. Tidak ada satupun anak yang berani menyela mereka, karna akibatnya sangatlah buruk.

Kang seulgi adalah seorang yang sangat sabar, tetapi sekalinya dia marah, musnahlah sudah.

Sedangkan irene? Jika kamu menutupi jalannya, mungkin kamu tidak bisa lagi melihat hari esok dengan wajah dan tubuh yang masih sempurna tanpa ada luka sedikitpun.

"LO BISA GAK GAUSAH NYINGGUNG PILIHAN HIDUP GUE?! DAN MULUT LO ITU LOH, KOTOR BANGET!" seulgi yang tak suka dengan kata kasar, kembali membentak irene yang juga sudah menyinggung masalah seulgi yang gay.

"LOH BENER KAN?! LO ITU GAY! MENJIJIKAN! MANUSIA GAK BENER TAU GAK!" umpat irene balik.

Semua siswa hanya bisa diam memperhatikan pertengkaran mereka yang lebih sengit daripada biasanya.

Setelah mendengar perkataan irene, seulgi terlihat sedikit kaget karna memang kali ini irene lebih kasar dari sebelumnya

Seulgi benar-benar kecewa sekarang, dan ia pun kesal. Bagaimanapun, irene juga tidak boleh mengatainya seperti itu.

Seulgi berhenti, dan melihat irene dengan penuh kekecewaan. Seulgi adalah wanita yang kuat dan pemaaf. Ia tidak pernah membenci seorang pun, tetapi kali ini, ia menangis, dan mulai membenci satu orang.

Air mata perlahan turun dari mata monolid seulgi. Semua orang dikantin terkejut, karna dari dulu tidak ada yang pernah melihat gadis itu menangis, tak sekali pun.

Semua mata kini tertuju pada irene, yang sekarang membuat ekspresi seperti orang yang merasa bersalah, namun segera digantikannya dengan wajah angkuhnya kembali karena ego dan gengsinya yang tinggi.

Wajahnya masih terlihat angkuh, namun jika kamu melihat matanya, tersirat sebuah rahasia disitu. Ia merasa bersalah atas kelakuannya pada seulgi barusan.

Dan saat ia menyadari kesalahannya, seulgi sudah berlari menjauh dari situ.

Mungkin memang tak sepatutnya ia berkata perihal pilihan hidup seulgi, ia merasa sedikit marah karna itu. Ia marah pada dirinya sendiri lebih tepatnya

Irene pun mengumpat, dan memperhatikan semua mata yang kini tertuju padanya, mengisyaratkan kekecewaan, hal yang sudah lumrah baginya.

"APA KALIAN LIAT-LIAT? GAK PUNYA KERJAAN LAIN APA!?" bentak irene pada seluruh penghuni kantin, yang langsung mengalihkan pandangannya dari irene.

Irene mengumpat sekali lagi, lalu pergi dari situ. Joy dan yeri yang sedari tadi ada dibelakangnya dan menyaksikan seluruh pertengkaran mereka, terdiam dan memutuskan untuk membiarkan irene mendinginkan kepalanya terlebih dahulu.

Irene pun pergi ke bagian taman, taman terpencil dibelakang sekolah. Taman kecil namun Indah dengan segala bunga-bunga yang masih belum tersentuh oleh kotornya dunia.

Dan disanalah juga, ia melihat sebuah bunga Matahari diantara bunga Mawar. Bunga matahari yang Indah, namun sudah ia lukai dengan kata-katanya yang kasar dan tidak berperi kemanusiaan.

Ia melihat bunga itu, dan tanpa sengaja merasakan sakit di bagian dadanya tatkala mendengar isakan tangisnya.

Irene memang penindas, irene memang orang yang kasar, tapi bukan berarti ia tidak punya hati dan empati.

Bagaimanapun, disini memang dia yang salah.

Irene ingin menghampiri gadis yang kini tengah menangis di dalam lututnya, gemetaran badannya pun terlihat oleh irene. Dan anehnya, irene bisa merasakan sakit yang sekarang seulgi rasakan.

Setelah berpikir panjang irene memutuskan untuk meminta maaf pada seulgi.

Perlu kalian ketahui, irene tidak pernah meminta maaf pada satu orang pun, namun kali ini ia tidak bisa memakan hatinya sendiri.

Dengan membuang semua rasa ego dan gengsi miliknya, akhirnya ia pun kembali ke kantin, lalu membeli sebuah apel, dan kembali lagi ke taman tadi sembari berlari.

Dan saat ia mencari keberadaan gadis tadi, tepat saat itu seulgi mengangkat kepalanya, dan tatapan mereka bertemu.

Seulgi yang sudah berencana melarikan diri, tidak bisa berlari karna lengannya yang kini dipegang oleh irene.

Irene menundukan kepalanya, tak mau berhadapan dengan seulgi, dan tak mau menatap mata yang selama ini ia anggap Indah itu.

Irene memberikan apel yang tadi ia beli, lalu dengan ragu-ragu memberikannya ke seulgi.

Seulgi menatapnya bingung. Maksudnya apa ini? Kenapa ia memberikan apel?

Oh.

Irene meminta maaf.

Irene meminta maaf padanya melalui apel yang digunakan sebagai simbol permintaan maaf tersebut.

Irene masih tetap menunduk, dan masih menyodorkan apel itu, menunggu kapan seulgi akan mengambilnya, yang berarti memaafkannya.

"Gua maafin, Tapi gua tetep benci sama lo" ucap seulgi datar, mengambil apel dari irene lalu pergi lagi, melarikan diri, dari debaran jantungnya yang tak menentu itu.

Irene memberanikan diri mengangkat kepalanya, dan melihat punggung seulgi yang perlahan menjauh.

Ia sedikit senang karna seulgi kini memaafkannya, dan entah mengapa ia merasa lebih senang lagi mengetahui bahwa seulgi masih membencinya.

Irene pun bingung dengan pikirannya. Mengapa ia senang mengetahui seulgi masih membencinya?

Irene terlalu lelah untuk memikirkan terlalu banyak hal hari ini dan lebih memilih untuk mengesampingkan pemikirannya tersebut.

Irene pun menghela napas panjang, lalu tersenyum.

"Gue juga benci sama lo, kang seulgi"

Pagi & Senja (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang