Bangkit namun Sakit (kolaborasi puisi)

4 1 0
                                    

Aku terpongah di lembah semesta yang kalut,
fatamorgana menggelitik seluruh tubuhku yang hampir terbunuh.
Kaku dan bersimbah darah..
Lalu, kau datang membawa luka yang sebenarnya bagiku itu suka,
menggenggam erat tanganku; seolah tak akan melepasnya.
Melangkah di jalan setapak, merasa segalanya adalah kita yang punya.
Sedangkan yang lain hanyalah tanda-tanda kelukaan jemari Tuhan.
.
.
Kau mengadu padaku tentang kelu yang menjerat.
Hadirku lalu membuatmu terpikat, membuat jarak tanpa sekat.
Kau mulai mengikuti langkahku yang sesat,
kemudian kau sadar ini jalan yang pekat.
Lalu kau berjingkat, meninggalkan namun tetap ingin terikat.


Kolaborasi puisi . Bait satu by partner. Bait dua by self.
Thanks for reading 😊

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 28, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Coretan kecilWhere stories live. Discover now