Nol (0)

110 20 21
                                    

"Ayo, sini kumpul dulu." ucap seorang pria paruh baya sambil menginstruksikan orang-orang disekitarnya. Hari itu sudah memasuki 3/4 hari, tanda latihan sore itu sudah harus dimulai. Pria paruh baya itu mulai menginstruksikan apa yang harus dilakukan pada latihan sore ini dan semua pemain mengikuti arahan pelatih yang memberikan materi untuk pertandingan selanjutnya.

120 menit sudah berlalu, lambat laun matahari mulai menghilangkan dirinya dari langit menandakan jam kerjanya untuk menyinari bumi sudah usai, disudut lain terlihat bulan sudah muncul secara perlahan untuk menggantikan posisi matahari. Tanda hari akan segera usai. Insan-insan mulai berguguran dijalanan, membuat jalan mulai padat terisi kendaraan pribadi maupun umum. Sementara di sudut lapangan sepakbola yang terletak dipinggiran kota . Terlihat dua orang sedang duduk bersampingan di kala semua orang dilapangan itu sudah pulang terlebih dahulu, hingga tersisa mereka berdua saja disitu.

"Kamu lagi kenapa sih? Akhir-akhir ini setiap latihan ga fokus terus. Lagi ada masalah?" Tanya seseorang dengan rambut yang mulai memutih. Orang yang ditanyakan hanya diam lalu menunduk, tak menjawab apapun, "kalau emang lagi ada masalah, kamu cerita aja. Saya siap mendengarkan," sambil membuka bungkusan permen karet sembari menawarkan ke lawan bicaranya namun dijawab dengan gelengan kepala tanda penolakan halus.

"Saya kan pelatih, istilahnya ayah kalian disini. Jadi kalau anaknya ada masalah, seorang ayah harus siap membantu," lanjutnya. Pria tua pun mulai memandang lawan bicaranya dengan serius "udah gitu kita ini lagi bersaing ketat menuju tangga juara loh, kamu itu pilar utama kita. Kalo kamu akhir-akhir ini melempem gitu mainnya, kita bisa kalah loh."

Lelaki disebelahnya pun masih terdiam, terjebak di pikirannya sendiri, "kamu kenapa sih sebenernya?" tanya kembali pria paruh baya itu yang seketika membuyarkan lamunan lelaki tersebut. Dia pun mulai menarik nafasnya dalam-dalam dan mengangkat kepalanya, bersiap mengeluarkan uneg-unegnya selama ini, "jadi gini coach ceritanya-"

Coach I Wayan Arsana pun memasang sikap serius, ia siap mendengarakan cerita dari anak buahnya.

"Hm.. Mulai dari mana ya?" karena masalah yang menimpa dirinya akhir-akhir ini selalu beruntun membuat dirinya bingung, harus diceritakan dari mana permasalahannya. Pria tua itu pun menghembuskan nafas kasarnya dan terkekeh diiringi dengan tepukan tangan ke jidatnya karena melihat tingkah laku anak buahnya itu, "Aduh, kamu ini. Terserah kamu lah, kamu yang punya cerita."

"Hehe" Lelaki itu tersenyum polos "Iyaudah, Dari awal ya coach?"

Coach pun mengangguk tanda setuju

---

hey everyone *ala spiderman*

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

hey everyone *ala spiderman*

maaf ya kalo bahasanya masih banyak yang kuranggg hehe, maklumin aja soalnya masih baru hihi:)

oiya minta kritik serta sarannya juga dong

vote dan komennya juga bolehh :))

Heart ShakerWhere stories live. Discover now