BAB II. WEDDING (2)

3.7K 232 5
                                    

Aliando menyeka keringat dingin yang mulai membasahi dahi nya dengan tissue yang Mamahnya berikan padanya. Entah sudah berapa lama dia menunggu kedatangan calon Istrinya itu, tapi belum juga muncul. Prilly, Apa dia baik-baik saja ?

"Tenanglah ... Dia pasti akan segera datang." ujar Mamah Aliando sambil menepuk bahunya pelan.

Aliando hanya menanggapi nya dengan mengangguk pelan. Aliando tahu Prilly pasti akan datang, tapi kenapa lama sekali ? Apa dia mau membuat Aliando mati kesal karena terlalu lama menunggunya ? Atau jangan-jangan dia benar-benar mau kabur ? Aaah, tidak !!!

"Ali, itu dia udah datang !" uja Raka sambil menunjuk ke arah pintu depan.

Aliando lihat ada sebuah mobil hitam dengan hiasan bunga berhenti didepan Masjid, dan sosok Prilly pun terlihat keluar dari mobil dengan dibantu Papahnya. Sekali lagi Aliando merasakan kekaguman luar biasa saat melihatnya yang mulai berjalan ke arah Aliando dengan didampingi Papahnya.

Mata Aliando tidak bisa berpaling dari sosok Prilly saat ini. Tanpa sadar senyum Aliando sudah mengembang melihatnya yang semakin lama semakin mendekat pada Aliando.

Sedikit lagi, maka Prilly akan sampai kalau saja high heels nya yang tinggi itu tidak tersandung karpet. Untungnya dia tidak jatuh karena tangannya ditahan oleh Papahnya.

"Hmpfft ..." Pipi Aliando mengencang saat tawa nya yang hampir meledak dia tahan.

Prilly memicingkan matanya saat menatap Aliando dengan tatapan mematikan nan horror. Detik itu juga senyum Aliando langsung memudar.

Wow ... Sepertinya ada yang marah di sini.

Perlahan tapi pasti, akhirnya Prilly tiba di hadapan Aliando. Papah Prilly yang sebentar lagi juga akan menjadi Papah Aliando menyerahkan tangan kanan putri nya kepada Aliando.

Saat Aliando sambut tangan Prilly barulah dia sadar bahwa ujung tangannya sedikit kotor.

"Ada apa dengan tanganmu ?" tanya Aliando dengan berbisik saat mereka sudah duduk berdampingan dihadapan Penghulu.

"Nanti saja kujelaskan." bisik Prilly.

"Bisa kita mulai ?" tanya Penghulu yang sudah bersiap.

Mereka serempak menganggukkan kepala menjawab ucapannya. Penghulu itu sedikit berdehem dan memulai upacara Pernikahan ini.

Bisa Aliando rasakan detak jantungnya yang mulai tidak beraturan serta keringat dingin yang perlahan menuruni dahi nya.

"Saudara Aliando apa anda sudah siap ?" ucap pennghulu itu.

"Saya siap !" jawab Aliando lantang.

"Saudari Prilly apa anda juga sudah siap ?" ucap Penghulu itu sambil memandangi Prilly yang berdiri disamping Aliando.

Hening.

Tidak ada jawaban dari Perempuan yang berdiri disamping Aliando ini. Perlahan Aliando melirik Prilly, dan
apa yang Aliando dapati ? Dia melamun !

'Perempuan bodoh ini, kenapa dia melamun di saat-saat mendebarkan seperti ini ?! Dasar bodoh !' batin Aliando kesal.

"Prilly ?" panggil Penghulu itu pelan, mencoba menyadarkan Prilly dari lamunannya.

Dia masih tidak menjawab, membuat tamu-tamu yang hadir kembali berbisik-bisik.

'Ya Tuhaaan... dia ini kenapa ??'

"Ehhh Bocil !" bisik Aliando sambil menyikut lengannya.

Prilly langsung tersentak dan menoleh pada Aliando cepat.

Funny Wedding [LENGKAP/Private]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang