13. Ketika masalalu terus menghantui

6.8K 355 13
                                    


Jika aku sedang termenung dan menatap keluar jendela saat hujan turun, itu berarti aku sedang merindukanmu.

~Milenia

****

Regaf menatap tepat pada kedua mata Milenia. Dia kembali menunjukan sikapnya yang dulu, yang selalu sukses membuat Milenia menuruti semua permintaannya.

"Apapun selain ngejauh, gue bakal lakuin buat lo."

"Gak bisa."

"Bisa Nia,"

"Gak bisa! Dan berhenti manggil gue dengan sebutan itu!" Teriak Milenia kesal.

Beberapa temannya yang berada di kelas berbondong-bondong melihat mereka dari balik jendela.

"Terus apa? Bila? Airish? Yaya? Milen? Shilbi? Biya? Atau Lala?" Regaf menyebutkan satu persatu panggilan masa kecil Milenia.

"Terserah!" Kesal Milenia. Ia langsung pergi masuk ke dalam kelasnya meninggalkan Regaf.

Saat ia hendak kembali ke kelasnya, Milenia melihat Raka sedang menatapnya tajam di balik pintu.

"Jangan bicara lagi sama dia."

Tepat setelah mengatakan hal itu, Raka menarik Milenia masuk kedalam kelas.

***

Bel istirahat kedua telah berbunyi Milenia dan teman-temannya langsung pergi ke kantin. Namun di tengah perjalanan Milenia izin untuk pergi ke toilet sebentar.

"Gue mau ke toilet bentar, kalian duluan aja."

"Yaudah kita duluan ya."

Milenia mengangguk setelah itu ia masuk ke dalam toilet perempuan. Beberapa saat kemudian dia telah selesai dengan kegiatannya. Baru saja Milenia akan keluar dari bilik toilet saat sebuah suara membuat ia mengurungkan niatnya.

"Jadi, si Mile-mile itu adiknya Raka?" Tanya seorang siswi.

"Kurang lebih begitu." Jawab siswi lainnya.

"Gue yakin, si Raka pasti bohong. Kalo emang dia punya adik yang seumuran dia, kenapa baru nongol sekarang? Kenapa dia enggak dari dulu sekolah di sini?"

"Mungkin aja kan si Mile tinggal sama neneknya atau siapa gitu?"

"Masih banyak kemungkinan sih."

Milenia meyakinkan dirinya untuk keluar dari bilik tersebut tanpa menghiraukan siswi-siswi yang sedang bergosip.

Betapa terkejutnya Milenia saat mengetahui siswi yang sedang bergosip tersebut tak lain adalah Michella.

Michella tak kalah terkejutnya dengan Milenia, dia gelagapan sebelum menunjukan sikap angkuhnya.

"Oh! Jadi dari tadi lo nguping kita?" Tanya Michella, dia mendorong keras bahu Milenia membuat gadis itu hampir saja terjungkal kebelakang jika saja ia tidak berpegangan pada dinding di sampingnya.

"Maksudnya?"

"Alah! Jangan pura-pura budeg lo!" Bentak Michella kesal melihat raut muka Milenia yang seolah-olah tidak mengerti apapun.

Michella menyuruh temannya untuk membawa gayung berisi air setelah itu ia menyiramkannya tepat pada Milenia.

"Kasih tahu gue, sebenarnya apa hubungan lo sama Raka? Kenapa lo nempel terus sama dia hah?!"

Raka's Missions! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang