28

2K 192 1
                                    

9 bulan kemudian

Saat ini irene sangat sensitif sekali, ia selalu mengeluh pada taehyung, kalau semua tubuhnya sakit, terlebih bagian kewanitaanya.

"apa masih sakit?" tanya taehyung kawatir.

"embb, ini jauh dari perkiraanku, semakin besar semakin sakit." ucap irene.

Taehyung masih mengoleskan minyak pada kaki irene yang bengkak. Dengan telaten taehyung merawat istrinya, didetik-detik terakhir istrinya akan melahirkan anak mereka yang pertama.

"sekarang istrirahatlah, sudah malam,  eomma akan berkunjung kemari besok, appa mungkin lusa, kau tahu eomma sangat kawatir dengan keadaanmu." kata taehyung.

"tae, apakah ini waktunya dia keluar?" kata irene.

"hemm, perkiraan dokter mungkin minggu ini." kata taehyung.

Memang kedua orangtua taehyung sudah mengetahui semuanya masalalu irene dan permasalahan yang sedang irene alami.

Bagaimana dengan suzy dan kai....
Tentu saja kai masih tidak mau mengakui irene anaknya, bahkan ia masih berambisi untuk menghancurkanya.

Sedangkan suzy, dia masih berusaha membujuk irene untuk memaafkanya, memang selama ini irene masih tidak mau menjumpai ibu kandungnya, dan jungkook sudah berusaha membujuknya, namun nihil irene masih sangat kecewa.

Namun suzy bersyukur karena jungkook selalu memberi kabar tentang irene padanya, dan suzy juga tahu irene saat ini sedang menunggu proses kelahiran anaknya, serta cucu pertama untuk suzy.

"apa jungkook sudah tidur?" tanya irene pada taehyung.

"hemm, dia terlihat lelah, tadi dia sempat bercerita padaku, ada pasien yang sangat membuatya kewalahan." kata taehyung.

Benar, sudah 1 minggu ini, jungkook berjaga dirumah irene dan taehyung, saat taehyung bekerja, jungkook menggantikan tugas taehyung, karena jungkook memilih sift malam dirumah sakit. Namun hari ini ia ditugaskan pagi hari untuk menangani pasien.

"tae, disini sakit, bayinya terus saja bergerak." kata irene sambil memegangi perutnya.

Taehyung mengulurkan tanganya, ia mengusap perut irene dengan pelan. "nak, aku tahu kau tidak sabar ingin keluar, ingin melihat appa dan eomma mu yang tampan dan cantik ini, hemm, kami juga tidak sabar ingin segera melihatmu, tenanglah, lihat eommamu sedang berjuang agar kau bisa melihat dunia ini, sekarang tidrulah, eomma dan appa akan menjagamu."

Kata-kata taehyung bak sihir, bayi dalam perut irene sudah kembali tenang tidak seperti tadi, irene tersenyum, beruntung sekali dia mempunyai suami seperti taehyung.

"hehe, sepertinya dia akan menuruti semua perkataanmu, buktinya dia lamgsung tenang setelah kau berbicara padanya." kata irene.

"dia akan menuruti kata-kata mu juga, karena kau adalah ibunya, tidurlah." kata taehyung.

Lalu irene mulai memejamkan matanya. Taehyung menatap wajah istrinya,

'aku juga takut, takut kalau kau tidak kuat irene, aku belum siap jika kau meninggalkan ku dan bayi kita, aku yakin kau bisa, karena kau kuat, kau wanita yang kuat, semoga saja kalian berdua selamat, aku, aku juga sangat takut, karena ini pertama kalinya aku melihat perjuangan seorang ibu yang sesungguhnya.' batin taehyung.

"taehyung, bangun, taee,,, aisshhh kenapa tiba-tiba saja perutku mulas." ucap irene.

"eunghhhh, ada apa." kata taehyung yang masih belum tersadar sepenuhnya.

"tae,, sakit, rasanya bayi nya ingin keluar." rengek irene.

"astaga, benar, irene bertahanlah aku akan membawamu kerumah sakit." segera taehyung berlari membangunkan jungkook.

"cepat siapkan mobil, irene akan segera melahirkan." ucap taehyung

"benarkah, ahh, ya aku akan segera menyiapkan mobil, hyung cepat bawa nuna ke depan." jungkook langsung bergegas menuju parkiran mobil.

Tepat jam 11.45 p. m

Irene tiba dirumah sakit itaewon tempat jungkook bekerja.

"bertahanlah kumohon." ucap taehyung saat irene dibawa keruang persalinan.

"maaf, anda harua melengkapi administrasinya." kata perawat.

"hyung kau temani saja nuna, aku akan mengurus semuannya." kata jungkook.

Akhirnya taehyung masuk kedalam ruang persalinan menemani irene.

"aku akan mememeriksa terlebih dahulu, anda suaminya? " tanya dokter wanita tersebut.

Taehyung mengangguk.

"tae, ini sakit, sakiiit sekali, rasanya dibawah sini seperti hampir robek." rengek irene.

"tenanglah, aku akan menemanimu disini, ayo kita berjuang bersama, demi bayi kita." kata taehyung

"sepertinya sudah siap nelakukan persalinan, ini sudah pembukaan akhir." kata dokter.

Taehyung yang melihat secara live pun tidak tega apalagi istrinya yang sedang mengalaminya.

'sungguh luar biasa, ini pengalaman yang tidak akan pernah aku lupakan,  bagaimana mungkin lubang sekecil itu bisa melebar, pasti, pasti rasanya sangat sakit.' batin taehyung.

"baiklah, nyonya, sekarang ikuti aba-aba saya, tarik nafas hembuskan pelan-pelan saja, kalau saya bilang ngejen anda harus ngejen." ucap dokter.

"huuhhhh huuhhhh haaaahh, dok ini sakittttttt, argggghhhhhh." teriak irene.

Taehyung memegang tangan irene kuat-kuat, dan irene berpegangan pada lengan taehyung, posisi irene berada dipangkuan taehyung kepalanya ia sandarkan pada dada taehyung.

"baiklahh, tunggu, maaf tuan pakaian istri anda harus kami robek, supaya tidak mengganggu proses persalinan." kata dokter.

Kini irene hanya memakai baju persalinan. "tae aku malu." kata irene.

"sudah, buang rasa malumu, aku ini suamimu dan dia dokter wanita, sekarang fokuslah pada kelahiran bayi kita." kata taehyung.

"baiklah kita mulai."

Diluar jungkook sangat kawatir, sung kyung sudah berada diluar ruangan bersama jungkook, dan pada saat itu, suzy juga datang.

"bagaimana keadaan irene." tanya suzy yang kelihatan sangat panik.

"dia sedang berjuang bersama taehyung hyung didalam, kita doakan saja supaya mereka berdua selamat." ucap jungkook.

"tenanglah, irene pasti kuat, kau tidak perlu kawatir." ucap sung kyung.

"irene, irene dia masih membenciku."ucap suzy sambil menangis.

Tiba-tiba sung kyung memeluk suzy, ia mencoba menenangkan suzy.

"kita berdua adalah seorang ibu, aku tahu apa yang kau rasakan saat ini. Bersabarlah, pasti akan ada waktunya irene menerimamu."

Prince with problem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang