Boarding Room

662 85 27
                                    

Kalau saja empat tahun yang lalu gue membangkang dan memilih tidur di rumah ketimbang menghadiri pernikahan sepupu, tidak akan mungkin sekarang gue berada di sini.

"Bil, delay tiga puluh menit."

Gue menerima kopi dari suami. Kami memutuskan pergi mencari angin.

Jangan salah, istilah bodoh itu gue dapatkan darinya.

Cari angin kok terbang segala? 

"Kenapa kamu selalu pilih Lion? Padahal kalau garuda sejak tadi kita udah terbang." Gue mengeluh.

Tawa kecil dengan nada rendah yang mengusik telinga terdengar pelan. Tawanya tidak pernah berubah dari sejak awal pertemuan, masih hangat dan menggemaskan.

"Lion ngingetin aku kepertemuan pertama kita."

Gue diam. Membiarkan dia mengambil buku sketsa gue dan mencoret di atasnya.

"Oh ya, mau hot-hot pop atau jagoan neon biru?"

"Aku bukan anak kecil lagi, Def!" Ketus gue memalingkan wajah.

"Permen kaki hot-hot pop.." lirih gue pelan.

"Nih." Dia membuka bungkus permen, alih-alih memberikannya ke gue, dia malah memasukkan ke mulutnya sendiri lalu dengan tampang menyebalkan menantang gue untuk merebut permen darinya.

Dasar tidak tau malu!

▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀

Berawal dari dua jam tiga puluh menit dan akhirnya menikah:

- Defrian & Nabila -

  ▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀  

  ▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀  

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
2 Jam 30 MenitWhere stories live. Discover now