SenjaBersamamu [6]

13.8K 749 8
                                    

Aluna telah sampai dikampusnya dan Aaron telah melenggang meninggalkan Aluna.Ponsel Aluna kembali berdering ketika dia sudah berada dikantin kampusnya,lebih tepatnya sedang melanjutkan membuat skripsinya yang sudah hampir selesai. Aluna menghela napas melihat siapa yang menelepon.Diapun menggeser layar ponselnya untuk menerima teleponnya.

"Ada apa lagi,Vano?"

Devano terkekeh "Assalamu'alaikum,Aluna"

Aluna menghentikan aktivitas mengetiknya. Lupa,batinnya. "Wa'alaikumsalam. Ada apa?"

"Kau yang ada apa bukannya tadi pagi baik-baik saja sekarang jadi ketus lagi seperti itu"

"Tak usah banyak ini itu,Vano bicaralah ada apa?"

"Ada apa?"

"Isshhh Vano aku sedang tak ingin bercanda!"

"Bukannya baru saja kau menyuruhku untuk bicara ada apa"

Aluna mengerutkan keningnya "Kapan?"

"Kau bilang seperti ini,Vano bicaralah ada apa? Lalu akupun mengucapkan ada apa tapi kau malah marah"

"Ya Allah,Vano. Kau ini menyebalkan sekali. Sudahlah aku tutup telep-"

"Jangan,Aluna. Kau itu kebiasaan seperti ini. Oke aku minta maaf dan apakah kau sudah berada dikampus?"

Aluna kembali menatap layar laptopnya "Hmm sudah,terima kasih"

"Syukurlah. Sekarang kau sedang apa sepertinya kesal sekali?"

"Kau yang membuatku kesal"

"Lah kok aku?"

"Iya karena kau terus menggangguku"

"Ya sudah maafkan aku,Aluna"

"Aku maafkan dan tutup teleponnya!"

"Masih saja seperti ini. Kau ini kenapa?"

Sabar,sabar. Batin Aluna. "Aku sedang pusing dengan skripsiku jadi jangan ganggu aku dulu.Ku mohon,Vano mengertilah!"

"Baiklah baiklah akan ku tutup teleponnya. Tapi jangan lupa makan siang,Aluna satu jam lagi jam makan siang dan semangat untuk skripsinya!!"

Emosi Aluna seketika sirna mendengar Devano begitu memperhatikannya. "Terima kasih,Vano"

"Ya,Assalamu'alaikum"nada bicara Devano berubah terdengar sangat datar ditelinga Aluna dan belum sempat Aluna menjawab Devano sudah mematikannya.

Senja Bersamamu | √Where stories live. Discover now