SenjaBersamamu [32]

10.6K 546 0
                                    

Devano terbangun dan ternyata Aluna tengah menatapnya. "Hey,kau tak tidur?" Aluna menggelengkan kepalanya lalu tersenyum. Devano bangkit dan tiba-tiba saja mencium bibir Aluna.

"Ya Allah... Vano malu"

Devano mengerutkan keningnya lalu melepasnya dan ternyata memang ada Vina. Vina hanya terkekeh dan mengangguk sopan kepada Devano. Aluna menatap malu kepada Vina. "Santai saja"

"Kau kenapa kemari,Vin?"tanya Devano yang santai-santai saja.

"Membahas tentang karyawan,pak"

Devano mengangguk. "Oke,Aluna kalau begitu aku kembali keruanganku,Assalamu'alaikum"ucap Vina.

"Wa'alaikumsalam"ucap Aluna dan Devano.

"Baiklah,Aluna. Aku ingin keruanganku saja ya"ucap Devano.

"Kau pulang saja,Vano"

Devano menggelengkan kepalanya lalu mengusap kepala Aluna "Aku sudah jauh lebih baik,terima kasih telah mengurusku"

Aluna tersenyum "Iya,tapi sebaiknya kau pulang saja ya,tuan Aaron sudah ada didepan. Kalau kau tak menurutiku aku marah dan tak akan berbicara lagi padamu"

"Iya iya... Baiklah aku pulang"

"Awas saja kalau kau masih berada dikantor ini"

Devano mengerucutkan bibirnya "Ini kan kantorku masa aku diusir dari kantorku sendiri"

Aluna tersenyum lalu mencium pipi Devano "Bukan itu maksudku,Vano. Tapi kau harus istirahat. Mm ini obatmu jangan lupa"

Devano tersenyum lalu kembali mencium bibir Aluna,lama lalu merekapun mengakhirinya. "Sepatu dan tuxedoku?"

"Ini" Devano mengenakan sepatunya lalu mengenakan tuxedonya dibantu oleh Aluna. Devano mencium dahi Aluna dan Aluna mencium punggung tangan Devano. "Hati-hati. Kalau sudah sampai kabari aku"

"Iya,sayang. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Devano sudah keluar dari ruangan Aluna dan Alunapun kembali bekerja. Satu jam dari itu ponselnya berdering dan menunjukkan Devano menvideo callnya dengan cepat Aluna menggeser layar ponselnya untuk menerima teleponnya.

"Assalamu'alaikum,sayang"

Aluna tersenyum karena Devano menuruti keinginannya,Devano sudah ada dikamar mereka. "Hmm wa'alaikumsalam,Vano. Kau sudah sampai ya?"

"Sudah"

"Baiklah kalau begitu kau istirahat jangan melakukan apapun"

"Iya bawelku"

"Isshhh,Vano"

"Apa hmm?"

Aluna tersentak saat seseorang membuka pintu ruangannya dengan kasar "Apa kau kekasih pria ini?"

Aluna mengerutkan keningnya,dihadapannya sudah ada Syauqi bersama dua orang pria yang bertubuh kekar. "Tidak dia... Dia temanku bukan kekasihku" sebelum Aluna bangkit Aluna menatap layar ponselnya yang menunjukkan Devano yang terlihat bingung. Aluna menghampiri mereka "Siapa kalian? Mengapa-"

"Urus kekasihmu ini dan jangan biarkan dia berulah!"ucap salah satu pria itu. Semua karyawan yang berada dilantai sembilan belas terfokuskan kepada kejadian ini.

"Kalian siapa? Memangnya dia melakukan apa kepada kalian?"

"Membuat gagal misi kami-"ucapan pria itu terhenti saat orang-orang bertubuh tegap yang menggunakan pakaian serba hitam melerainya dan memaksa menarik kedua pria itu keluar,jelas Aluna tahu siapa yang melerai tadi.

Senja Bersamamu | √Where stories live. Discover now