2. Ethan Leicester

4.2K 134 5
                                    

Seperti balon yang terlepas dari tangan, biarkan masa lalu terbang bebas. Dengan begitu kita bisa memulai lembaran baru.

-- o --

Mobil Aston Martin Vantage berwarna silver berhenti di depan mansion klasik bergaya Perancis. Tanpa menunggu sang ayah, Chloe bergegas keluar dari mobil. Pintu kayu dengan bahan kaca di bagian tengah terbuka dan menampilkan pengurus rumah bernama Luis memegang gagang pintu.

"Selamat datang nona Chloe." Luis menyapa gadis kecil itu dengan suara yang begitu lembut.

"Luis di mana grandma?" Chloe mendongak untuk menatap pria berusia 60 tahun.

"Mrs. Leicester berada di ruang tamu."

"Terimakasih Luis." Chloe memeluk kaki Luis sebelum akhirnya kaki kecil itu berlari menuju ruang tamu.

Ruang tamu besar didominasi warna ivory membuat ruangan itu tampak menenangkan. Tidak ada warna cerah yang mencolok. Bahkan sofanya yang tersusun rapi mengelilingi meja kayu memiliki warna lembut dengan corak yang terkesan klasik.

"Grandma."

Seruan Chloe mengusik wanita paruh baya yang tengah membaca majalah. Bibirnya menyunggingkan senyuman tatkala melihat cucu kesayangannya berlari menghampirinya. Chloe melompat ke pangkuan Jenni, sang nenek.

Gadis kecil itu meletakkan kepalanya di bahu sang nenek dengan lesu. Jenni tahu jika Chloe seperti itu pasti karena sedang bersedih. Wanita yang minggu lalu menginjak umur 55 tahun itu menatap putranya yang baru saja bergabung di atas sofa.

"Biar kutebak. Putraku yang tampan ini gagal mengajak Miss Saunders untuk makan siang bersama. Apa aku benar?"

"Tidak biasanya ada wanita yang menolak ajakanku."

Ego Ethan sedikit terusik. Biasanya tanpa ditawarkan para wanita sudah mendekatinya. Bahkan mereka berlomba-lomba untuk menarik perhatiannya, tapi tidak dengan wanita yang menolak tawarannya. Jelas Ellaine tidak berusaha untuk menggodanya. Bahkan sikap wanita itu tampak menjaga jarak darinya.

"Sudah kuduga Miss Saunders memang berbeda. Tapi dia cantik bukan?"

Menakjubkan. Satu kata itulah yang Ethan pikirkan untuk menilai Ellaine Saunders. Wajah cantik dengan bulu mata lentik yang membingkai sepasang manik aquamarine, hidung yang tidak terlalu runcing dan bibirnya semerah buah strawberry membuat Ethan penasaran untuk mencicipinya.

Namun detik berikutnya, Ethan menyadari ke arah mana pembicaraan dengan sang ibu. Dia menoleh dan melihat sang ibu tersenyum lebar sembari memeluk Chloe.

"Sepertinya aku merasakan aura perjodohan di sini. Mom kita sudah membahas ini berulang kali dan hasilnya akan sama saja mom."

"Ethan, ini sudah 4 tahun sejak kepergian Rachel. Sudah saatnya kau keluar dari kubangan kesedihan Ethan. Berhentilah menghabiskan waktu dengan wanita-wanita yang hanya menginginkanmu. Sudah saatnya kau membangun hubungan yang serius. Chloe membutuhkan seorang ibu. Dia membutuhkan wanita yang bisa berbagi kesenangan dan kesedihan. Dan ini pertama kalinya Chloe menginginkan wanita dewasa di dekatnya." Jenni menepuk lembut punggung Chloe yang sudah mengantuk.

"Jika Mommy ingin aku dan Miss Saunders menjalin hubungan yang serius, mommy harus menelan kekecewaan. Miss Saunders sudah bertunangan dengan pria lain."

"Dari mana kau tahu?" Jenni menatap putranya penasaran.

"Miss Saunders berbicara dengan tegas jika dia memiliki seorang tunangan."

"Kau masih memiliki kesempatan son. Jadi bagaimana pendapatmu tentang Miss Saunders?"

Ethan menghelas nafas berat mendengar sang ibu yang tidak akan menyerah. "Dia wanita yang baik. Tapi tetap saja tidak mampu menutupi fakta jika dia akan menikah dengan pria lain mom. Aku tidak ingin berdebat lagi mom. Sebaiknya Chloe kutidurkan di kamar sebelum mommy merasa lelah."

Ethan mencium kening ibunya lalu meraih Chloe yang sudah tertidur untuk dipindahkan ke kamar. Jenni memandang putranya kemudian menghela nafas berat. Sudah 2 tahun berlalu sejak kepergian Rachel, tapi putranya masih tidak bisa melupakan cintanya kepada mendiang istrinya.

Meskipun sering berkencan dengan beberapa wanita, tetapi tak ada satu pun hubungan itu dikatakan serius. Jenni khawatir hal itu akan mempengaruhi Chloe. Karena itulah saat tahu jika Chloe sangat dekat dengan Ellaine, Jenni berpura-pura sakit dan meminta putranya untuk menjempu di sekolah. Seperti yang dikatan Ethan, itu adalah acara perjodohan yang sudah direncanakannya. Oleh karena itu, Jenni berharap jika pertunangan Ellaine dengan pria lain bisa dibatalkan.

-- o --

ENMESHED (COMPLETE) [Terbit di CABACA]Where stories live. Discover now