3. Pengkhianatan

4.7K 157 21
                                    

Pengkhianatan layaknya apel beracun Snow White. Menghancurkan hidup dan mematikan hati.

-- o --

Sebuah lift gedung Carhart Mansion menghantarkan Ellaine menuju lantai 10. Dia memandang kantong kertas yang berada dalam dekapan. Di dalam kantong itu berisi bahan-bahan makanan untuk memasak pasta, hidangan makan malam mereka.

Pintu lift terbuka dan menampilkan kondominium dengan pemilihan design interior minimalis modern. Kakinya melangkah masuk sembari mengedarkan pandangannya mencari pria yang sudah menjalin kasih selama 1 tahun ini. Pertemuan mereka jelas tidak disengaja. Edward yang sedang menjemput keponakannya tanpa sengaja terkena bola yang sedang dimainkan Ellaine dan muridnya. Sejak saat itulah pria itu tertarik dengan Ellaine dan menjalin hubungan yang lebih serius lagi.

Lima bulan lagi mereka akan melangsungkan pernikahan. Mengucapkan janji sehidup semati. Awalnya Ellaine ragu menerima komitmen ini, akan tetapi Edward berusaha keras meyakinkan jika pernikahan mereka akan berhasil. Dengan pernikahan ini pula wanita itu bisa keluar dari rumahnya yang seperti neraka.

Ellaine berjalan menuju ruang kerja Edward dan tak menemukan kekasihnya di sana. Akhirnya wanita itu memutuskan mencari di kamar pria itu.

"Ed, dimana kau?"

Tak ada jawaban atas pertanyaan Ellaine. Kaki jenjang wanita itu melangkah mendekati kamar sang kekasih.

"Ed aku...." Suara Ellaine terpotong saat sayup-sayup terdengar suara.

"Yes... Ed lebih dalam lagi." Suara wanita terdengar dari satu-satunya kamar yang ada di apartemen itu.

Jantung Ellaine mencelos mendengar suara yang begitu familiar di telinganya. Pemikiran buruk merasuki otaknya. Namun dia tidak ingin menebak-nebak apa yang terjadi di dalam sana. Wanita itu menguatkan langkahnya mendekati kamar itu. Suara desahan semakin terdengar jelas. Bahkan telinganya bisa mendengar sang kekasih meracau tak jelas.

Tangan Ellaine menyentuh pintu itu dan mendorongnya. Hatinya seakan remuk redam melihat pemandangan ranjang yang kacau. Edward berbaring telanjang di atas ranjang. Yang semakin membuat shock adalah wanita telanjang yang menindih tunangannya adalah adiknya sendiri, Evelyn Saunders. Seketika kekuatan Ellaine lenyap. Suara barang belanjaan menghentikan pertempuran di ranjang itu.

"Halo sister." Sapa Eve tanpa merasa bersalah sedikitpun.

"Ellaine." Edward terkesiap. Dia mendorong tubuh Eve dan menghampiri tunangannya tanpa mengenakan pakaiannya.

Ellaine menatap pria itu penuh jijik. Melihat tubuh telanjang Edward justru mengingatkannya akan pengkihanatan yang dilakukan pria itu.

"Jangan menyentuhku." Ellaine menepis tangan Edward yang hendak menyentuhnya.

"Ellaine ini tidak seperti yang kau kira. Aku...."

"Aku tahu Edward. Tanpa dijelaskan pun aku tahu jika Eve yang sudah menggodamu. Aku kenal betul siapa adikku yang sebenarnya. Tapi aku sangat kecewa kau mudah tergoda olehnya Ed. Kau tidak bisa membuktikan kesetiaanmu."

"Maafkan aku Ellaine." Sesal Edward tertunduk lesu

"Sayangnya maaf tidak bisa mengembalikan hubungan yang sudah kau nodai Ed." Ellaine melepaskan cincin di jari manis tangan kirinya dan meletakkan di tangan Edward. "Aku mengembalikan cincin ini padamu dan hubungan kita berakhir."

Tatapan penuh kebencian dilayangkan Elaine pada Evelyn. Namun detik berikutnya wanita itu berbalik dengan emosi yang membakar seluruh tubuhnya. Dengan langkah cepat dia berlari meninggalkan tempat itu.

ENMESHED (COMPLETE) [Terbit di CABACA]Where stories live. Discover now