Chapter 9

2.1K 117 2
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Kini Naruto dan Hinata sudah berada Di kampung Halamannya. Mereka sedang berada di perempatan dekat rumah Hinata.

"Hinata aku akan menghubungimu lagi nanti"

Hinata mengangguk sambil berjalan dan melambaikan Tangannya kearah Naruto. Mereka berpisah di perempatan karena arah rumah yang berbeda.

Naruto terus berjalan hingga ia Tak sadar Jika sudah sampai di depan rumahnya. Kemudian Ia membuka pintu rumahnya.

"Tadaima..."

"Okaeri Naruto kapan kau sampai?" Tanya sang ibu sambil memeluk Anak semata wayangnya. Pelukan yang menyiratkan kerinduan akan kehadiran sang putra.

"Baru saja" jawabku sambil membalas Pelukan sang Ibu.

"Letakkan barang barangmu dulu, ada yang akan kami bicarakan denganmu" Perintah kushina.

"Hm.."

Naruto berlajan menuju kamarnya. Ia meletakkan barang bawaannya. Kemudian ia berjalan menemui kedua orang tuanya Di Ruang keluarga.

"Duduklah" Perintah sang ayah.

Naruto pun Duduk Di hadapan orang Tua nya. "Ada apa?"

"Ada beberapa hal yang akan ku Sampaikan padamu, dan kau harus menerima segala keputusan yang sudah kami buat" Kata sang Ayah dengan tegas sambil melirik Istrinya.

Kushina menghela nafasnya kemudian tersenyum, "Selamat atas kelulusanmu naruto. Kau sudah membanggakan kami dengan Semua usahamu" katanya.

"Kami sudah memutuskan Setelah kau lulus, aku akan memberikan jabatanku untukmu, jadi kau yang akan mengurus perusahaan" Kata minato.

Naruto Tidak terkejut Karena ia sudah Tau Ini akan terjadi. Ia Tau Kenapa kedua orang tuanya memintanya kuliah Di Tokyo, dengan jurusan bisnis, yaitu agar ia sanggup meneruskan Perusahaan keluarganya.

"Baiklah"

"Ada Satu hal lagi" Kata sang Ibu.

Kushina melirik minato, kemudian mengangguk seakan mempersilahkan suaminya Untuk menyambung pembicaraan.

Naruto Bingung dengan tingkah orang tuanya. Mereka terlihat Sedang menyembunyikan sesuatu.

"Aku Harap Kamu menerima keputusan ini" Kata Kushina. Kata Kata Itu membuat Naruto Bingung sekaligus penasaran.

"Kami telah sepakat Untuk menjodohkanmu dengan Anak Dari teman ayah, Dia juga sudah menyetujuinya" Kata minato.

Naruto terkejut ia kali Ini ia Tidak menerima keputusan ayahnya. "Tidak, aku Tidak Mau Di jodohkan, kalian pikir aku Tidak bisa mencari pasanganku sendiri apa?" Kata Naruto dengan lantang.

"Jangan membantah ayahmu Naruto, ibu Tau kau akan menyukai pilihan kami"

"Tapi aku.."

"Tapi Apa? Jangan Bilang kau sudah memiliki seseorang, Ayah Tidak Mau Tau, kau harus memutuskannya" Perintah minato mutlak.

Naruto Tidak sanggup mendengar keinginan kedua orang tuanya. Ia pun berlari menuju kamarnya.

"Bagaimana ini?" Tanya Kushina cemas.

"Jangan khawatir, ia Tidak akan membantah" Kata minato dengan percaya diri.

.
.
.

"MaafKan aku Hinata, aku Tidak pernah bisa membantah keinginan orangtuaku, Tapi aku sangat ingin bersamamu" Kata Naruto sambil menutup dirinya Dibawah selimut.

***

"Hm... apa Naruto-kun Sibuk ya? Kenapa ia Belum kemari" tanyanya didepan cermin. "Ah...Mungkin Besok Dia akan kesini"

Keesokan harinya...

Naruto keluar Dari kamarnya. Ia Merasa lapar Karena Kemarin Tidak Makan apapun. Ia berjalan menuju Ruang makan. Ternyata Disana sudah ada minato dan kushina. Naruto Sebenarnya sedang Tidak ingin bicara dengan orangtuanya. Tapi Karena ia sudah sangat lapar Mau Tidak Mau ia harus berpapasan dengan mereka.

"Duduklah, aku sudah menyiapkan sarapan untukmu" Kata kushina.

"Hm"

Naruto Duduk dan menyantap sarapannya.

"Apa kau sudah memikirkannya?" Tanya minato.

Naruto mengangguk lemah. Ia Sebenarnya sangat Tidak setuju, Tapi ia Punya rencana Untuk menggagalkan perjodohan ini.

"Kalau begitu Kita akan kesana hari ini" Kata minato lagi.

Naruto yang masih mengunyah makannya tersedak. 'Yang benar saja kau baru memberitahuku Kemarin dan akan mempertemukan kami hari ini' pikir naruto.

"Hm..." Gumam Naruto. Ia Tidak Mungkin berkata kasar lagi kepada orangtuanya.

"Hah... syukurlah kalau kau setuju Naruto, ibu sangat senang" sambil memeluk anaknya. Kemudian ia berjalan ke kamarnya Untuk bersiap.

"Bersiaplah Setelah selesai makan" Kata minato menyusul istrinya.

"Hah.. Bagaimana ini? Aku bahkan Belum bertemu Hinata Karena kesal kemarin, aku Harap hal buruk Tidak terjadi padaku"

Naruto mengacak rambutnya yang sudak Berantakan. Ia pun pergi kekamar.

.
.
.

Kini Naruto dan Keluarga sudah berada dijalan menuju Rumah Calon tunangan Naruto. Naruto Tidak berbicara sama sekali di dalam mobil, ia terus menundukkan kepalanya. Minato yang melihat Naruto dari kaca Merasa sedikit sedih, ia tau Naruto belum sepenuhnya menerima keputusan ini.

Mobil itu sedang menasuki sebuah Rumah yang cukup besar. Naruto dan keluarga berjalan menuju Rumah tersebut. Naruto tidak memperhatikan sekelilingnya, ia terus berjalan sambil menunduk.

"Tok..tok...tok" Kushina mengetuk pintu.

Cklek...

"Selamat datang.. Silahkan masuk" Kata sang pemilik rumah.

Mereka menasuki Ruang tamu.

"PanggilKan kakakmu" Kata sang pemilik rumah.

Ia pun memanggilkan sang kakak.

"One-chan, tousan memanggilmu"

"Iya..."

Mereka Berdua berjalan menemui sang ayah Di Ruang tamu. Sang Gadis melihat seseorang yang dikenalnya.

"Naruto..."

"Hinata..."

.
.
.
.
.
.

***

TBC...

Tunggu kelanjutannya ya...
Terimakasih sudah membaca, Jangan lupa vote dan komennya.

Salam Geulis9_otk 😘

See You Again [end]Where stories live. Discover now