Chapter N | Semua Orang Harus Tau

22.7K 4.6K 181
                                    

Mengikis bukan berarti melepaskan seutuhnya.

-


[Author POV]

"Mark hati-hati!"

Tampak seorang gadis berbaju merah tengah menarik kedua kakinya untuk menyamakan langkah dengan laki-laki berkaos abu di depannya. Kedua tangannya tidak menarik koper sama sekali tetapi sepatu kets tingginya benar-benar didesain untuk berjalan model saja.

"Kalo lambat kita bakal ketinggalan pesawat!" teriak Mark sambil melihat ke arah belakang tetapi tetap berjalan dengan sangat cepat.

Koeun mendengus, "Ya salah kamu beli tiket nggak lihat jadwalnya dulu!" teriak gadis itu tak mau kalah. Mark tidak mengubrisnya, dia tetap berjalan dengan sangat cepat. Sampai akhirnya,

BRUK!

"Awh!"

Mark berhenti dan melihat ke arah belakang. Terpangpang Koeun yang tengah jatuh dan tergeletak di lantai. Tanpa aba-aba, Mark berlari ke arah gadis itu dengan sangat gelisah.

"Lo nggak apa-apa 'kan?!" tanya Mark benar-benar khawatir. Laki-laki itu mengecek setiap inci dari kaki dan tangan Koeun, was-was jika gadis itu berdarah atau lecet. Koeun menunduk sebentar lalu menggeleng pelan. Mark langsung menarik Koeun dengan perlahan, membantunya berdiri, dan menyuruhnya duduk di kursi terdekat.

"Kakinya sakit nggak?" Tanya Mark lagi.

Koeun menggeleng sambil diam-diam mengeluarkan handphonenya. Situasi ini pasti akan sangat dirindukan Koeun ke depannya. Dan semua orang wajib tau perlakuan Mark untuknya kali ini. Mark menarik salah satu kaki Koeun dengan halus, "Tali sepatu lo nih! Lain kali diiket dulu. Kalau jatuh gak ada aku, gimana?" ceramah Mark sambil mengikatkan tali sepatu Koeun. Sedangkan gadis itu sibuk menjepret seorang Mark dengan kameranya. Mengikis keegoisannya bukan berarti melepaskan Mark seutuhnya 'kan?

Mengikis keegoisannya bukan berarti Koeun menghapus semua rasa egoisnya untuk memiliki Mark 'kan? Lagipula dia masih punya Tante Haneul untuk membuat Mark menjadi miliknya seutuhnya. Tanpa pikir panjang, Koeun memposting foto itu di akun instagramnya. Menunggu, apakah kali ini gadis bodoh yang akan dihampiri Mark merespon? Atau tetap memilih untuk diam?

RELIGION / MARK Where stories live. Discover now