Chapter 7. Tingkah Nakal Samudera

16.5K 2.9K 371
                                    

            Agung Wicaksono tertawa kencang. Di depannya, anak nakal kesayangannya sedang duduk manis sambil mengunyah. Di sebelah anak nakal itu duduk cucu kesayangannya yang juga tersenyum sesekali. Hari ini rumah mewah keluarga Wicaksono terlihat lebih ramai daripada biasanya. Bahkan celetukan-celetukan iseng juga menciptakan gelak tawa baru di antara mereka.

"Nginep sini, ya!" Tuan besar Wicaksono mencoba merayu. Jawen menggeleng pelan.

"Kalau Awen nginep sini, ntar Mami kesepian, Kek."

"Suruh nginep sini juga!"

"Kakek buka usaha penginapan gratis?"

Bahtera menggeleng geli. Kakeknya masih punya banyak cara merayu anak ini untuk tinggal, namun anak ini jauh lebih canggih dan punya banyak akal. Dia jauh lebih cerdik dan lebih iseng daripada anak normal lainnya. Padahal dia hanya hidup berdua dengan ibunya, namun Jawen tumbuh natural dengan mempelajari lingkungannya sendiri. Jawen kecil ingin tahu banyak hal, namun ibunya terlalu sibuk untuk menjawab pertanyaannya. Lalu dia mencari tahu sendiri.

Jawen kecil sering tersesat karena keingintahuannya, namun karena itulah dia banyak tahu. Lebih banyak tahu daripada anak seusianya. Dia nakal, dia iseng, dia jahil, namun dia mengerti banyak hal meski dia peroleh dengan cara aneh.

"Kek, motorku gimana?" Jawen bertanya pelan. Bahtera menelan ludah. Akhirnya Jawen sampai pada pertanyaan itu.

"Jadi... Kakek udah ngurusin itu dan katanya..."

"Awen udah mencoba basa-basi sejak tadi, bikin topik pembicaraan biar Kakek bisa ketawa. Dan inti pertanyaan Awen adalah motor Awen gimana? Kalau emang harus bayar mahal, Awen nyicil dulu, ya! Mami belum bagi duit."

Tuan Wicaksono menghela napas.

"Motor kamu ada di garasi sekarang."

"Mahal?"

"Gratis! Asal kamu sering-sering ke sini!"

Jawen mengangguk pelan. Meski dia harus sering-sering ke sini, namun dia juga harus punya waktu untuk club cosplay-nya. Jawen tahu kalau mereka sengaja menahan motornya di sini. Jawen menggaruk tengkuknya sesaat, lalu mengangguk lagi.

"Kek, ayo main karambol!"

***

Jawen punya ide baru sekarang. Entah kenapa ide itu muncul mendadak bahkan ketika dia nggak ingin mencarinya. Jawen kembali menghubungi Rulita dan Gilang di grup line mereka, yang entah kenapa sekarang namanya berubah jadi Trio Fujodanshi Barokah.

(java-sama) Tes!

(ruliiiiitahh) Aku mencium sesuatu.

(gil-ng) Gimana beladuannya sama Bahtera yang menciptakan rumah tangga?

(java-sama) Mulutmu, Gil!

(ruliiiiitahh) Ada apaan?

(java-sama) Nemu ide baru. Oneshot.

(gil-ng) Chapter lanjut ada kemajuan? Hayati ditagih, Dilan!

(java-sama) Idenya masih LDR, Gil... Ai lapyu, yah!

(gil-ng) Aku nggak lesbi, kok!

(ruliiiiitahh) Curiga ide ini nemu dari mana.

(java-sama) Dari Bah...

(gil-ng) Nah, kan!

(java-sama) Bah punya kisah cinta pertama yang cukup klise. Aku pengen bikin oneshot.

Our Lovely Fudanshi...tWhere stories live. Discover now