two : who's he?

1.4K 221 140
                                    

Jika kebanyakan orang lebih memilih untuk tidur ketika lelah, maka yang Elise lakukan adalah membereskan kekacauan yang disebabkan oleh Charles, ayahnya.

Botol-botol bir yang berserakan-dilantai maupun diatas meja- sudah menjadi hal biasa yang Elise temukan ketika malam hari. Gadis itu bahkan tak habis pikir, sudah berapa botol yang Charles habiskan setiap malamnya. Dan tak jarang Elise menjadi korban kemarahan Charles dikala ia mabuk ataupun tidak.

Charles yang mendekur diatas sofa dengan televisi yang masih menyala mengingatkannya pada suatu hal. Dulu, ketika Elise berpergian dan belum pulang hingga larut malam, Elise akan menemukan Charles yang menunggunya dengan keadan televisi yang masih menyala dan mata terpejam. Namun sekarang segalanya berubah seratus delapan puluh derajat, dan Elise merindukan hal itu.

Gadis ber-iris biru itu menghembuskan nafas berat, lalu memunguti botol bir satu per satu yang berserakan dimana-mana. Elise tak habis pikir, sejak kapan Charles menjadi seorang pemabuk seperti ini, padahal sudah dari jauh hari Elise melarang Charles untuk terus-menurus meminum bir yang tidak baik untuk kesehatannya. Namun yang didapat Elise adalah semburan kata yang tidak wajar dari Charles. Elise begitu peduli terhadap Ayahnya.

Setelah selesai dengan urusannya, Elise segera menaiki tangga lantai dua dimana kamar tidurnya berada. Tidak lupa sebelum menuju kamarnya, Elise pergi kekamar milik Max-yang terletak disamping kamarnya- hanya untuk mengecek keadaan.

Max sudah tertidur rupanya, syukurlah.

Elise segera melempar tubuhnya keranjang karena lelah yang ia rasakan. Menjaga toko seorang diri sangat menguras tenaga. Siang tadi Elise memang menjaga toko bersama dengan Niall, namun pria berdarah Irlandia itu tidak bisa menemani Elise hingga malam hari dikarenakan ia mempunyai urusan bersama keluarganya. Padahal Niall memaksa akan menjaga toko bersama Elise, tetapi Elise menolak karena keluarganya lebih membutuhkannya ketimbang ia harus menjaga toko bersama dengan Elise, pada akhirnya Niall menyerah.

Elise mengakui jika Niall adalah pria yang baik dan juga manis.

-AFRAID-

Hari semakin gelap, suasana suatu klub malam yang berada dipinggir kota New York semakin riuh dengan dentuman musik keras. Malam yang semakin larut serta minimnya penerangan membuat suasana menjadi lebih panas dan liar. Asap rokok yang berbaur dengan aroma alkohol serta bebauan lainnya terkadang terasa begitu menyesakkan.

Beberapa pengunjung lebih tertarik menikmati minuman yang dihidangkan oleh bartender di meja bar. Pengunjung yang lain lebih memilih untuk duduk-duduk di sofa yang berada di area khusus, ditemani oleh para wanita berpakaian terbuka. Sedangkan mayoritas dari pengunjung turun ke lantai dansa, bergerak seirama dentuman musik. Pengunjung yang meliukkan tubuhnya di dance floor tampak semakin tenggelam mengikuti irama yang dimainkan oleh discokey, seakan terhipnotis oleh hingar-bingar musik serta gemerlap lampu disko yang tentram. Mereka adalah penikmat warna-warni lampu disko, pengarung kehidupan malam, pengembara kesenangan sesaat, hanya demi kebahagiaan semu yang sanggup menjerumuskan dalam denyut nadi kegelapan.

"Oh Styles, lihatlah seorang gadis yang terus menatapmu. Dia begitu seksi dan panas. Tidakkah kau tertarik dengannya?!"

Teriak seorang pria yang berada di sampingnya dengan begitu heboh, Zayn. Gadis yang berada tak jauh dari mereka hanya tersenyum nakal, gadis itu tahu jika ia sedang dibicarakan dengan pria-pria tampan dan tentu saja mempunyai bayak uang.

"Tidakkah kau ingin menemaninya, Styles?" Goda pria yang berada disamping Zayn sambil mengeluarkan gumpalan asap rokok dari bibirnya, Louis.

Harry menghela napas panjang sembari menghempaskan punggungnya di sandaran sofa merah yang di dudukinya. Bahkan godaan yang di celetukan Zayn maupun Louis kepada dirinya pun seakan tak dihiraukannya dan kembali menenggak vodka yang baru diantarkan oleh pelayan wanita berseragam minim. Wanita yang meliuk-liuk erotis dari satu tiang ke tiang lainnya pun tidak berhasil menarik perhatiannya.

AFRAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang