sekali mendapati insomnia berlebih
karena sialnya peredaran waktu didalam bangsa
bodohnya, berat yang dipikul tak sesuai kinerji penoleh
lihat nanti, saat aku dan kau menjumpai sebuah maut
menunggu ditaman, banyak anak anak menggemaskan
serta teh dan kopi
kau takut dengan rotasi
sedang aku belajar memahami revolusi
karena ombak yang terangkat purnama
hanya sebuah bias dari balai sebelah
kios seberang menjual buku sience
tapi kamu memilih drama kunjungan di televisi
paham lah kekasih, karena waktu bergerak tak memenuhi nasib
takdir adalah kata kasar, karena nanti ada janji yang ditanggalkan
serta matimu jadi kaitan
coba buka kelopak itu lebih besar
fikir bagaimana manusia terbang?
karena atmosphere hanya tulang pipih sementara
tahuilah, raga dan roh mu hanya debu
sedang alam ini semutnya
sisanya pencipta
sertanya mungkin hanya sampah
matikan lampunya sekarang
agar esok, pagi lebih lama cuma malam lebih awal...