RABA

48 0 0
                                    

nanti ya, aku sedang menenun

karena nantinya negara tanpa perenungan ini tidak malu

kiranya masih mengenakan baju

aku rindu sebuah pesta kecil

dengan kecemasan yang besar.

Aku bernaung pada ketidakpastian

Karena negeri ini hanya sebuah cabang lamunan

Kota malam dengan gairah kurang pengertian

Namun! Rakyatnya malethik dengan seribu kreasi

Mbleber dengan paru kuyup masa reformasi.

Aku memakan emping diatas tabir negara

Sekata delapan ribu, sepertujuan dengan balai kota

Mahsyurnya kerinduan batas terotorial masing-masing bangsa

Manusianya berkata : dukungan atas pilkada

Saya berkata : itu cinta atas permusuhan, walinya sebuah janji, janji mas tuk berjuta atap rumah.

Akalnya! Janji nya tumpul, sama seperti kata manis kau kasih

Jaman paleothikum sudah terbenam

Karena matahari tak pernah bertuju ke hari peradaban cocok tanam

Kau berkata asli pengujarannya, kekasih ku juga juga sama

Buat rincian masalah ramuan, minta tabib suruhan nantinya kasih.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 30, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

tanpa waktuWhere stories live. Discover now