Don't worry, I will always remember you

11K 1.1K 689
                                    

Hinata tau bahwa dia belum tentu terus bertahan, Hinata tau itu. Tapi Hinata juga tidak mau mengecewakan teman-temannya yang selalu mendukungnya untuk menjadi seorang spiker Karasuno, Hinata tidak mungkin membuat mereka kecewa.







Come First
.

Don't worry, I will always remember you










"Yosh semangat semuanya!" Seru Daichi sang kapten, kemudian mereka semua membuat satu lingkaran dan memajukan tangan kanan mereka. "Karasunooooo fight!" Ucap mereka bersamaan.

Untuk kedua kalinya dalam tahun yang sama, Karasuno akan berhadapan dengan Aoba Johsai, setelah kekalahan mereka tentu saja Karasuno akan melakukan yang terbaik agar bisa menang melawan mereka hari ini.

Semuanya, benar-benar semuanya. Mereka semua mengeluarkan seluruh kemampuan mereka. Mereka tidak boleh lengah, mereka harus menang.

Set 1 di menangkan oleh mereka, tentu saja itu sebuah kebahagiaan tiada tara untuk semuanya. Usaha dari latihan mereka membuahkan hasil, meskipun masih ada 2 set lagi namun mereka yakin bahwa mereka akan memenangkan pertandingan ini.

"Hinata! Ingat, jangan lengah!" Ucap Kageyama dan pastinya membuat semangat Hinata semakin membara.

Set 2 susah berjalan cukup lama hingga kini skor mereka sama, sama-sama 23.

"Hinata!!!" Kageyama mengisyaratkan, Hinata melompat, namun belum sempat dia sampai ke titik tertingginya Hinata sudah terjatuh. Dadanya terasa sesak, namun Hinata tidak boleh berhenti disini.

Dan tentu saja bola itu tidak terpukul, jatuh begitu saja di lapangan bagian mereka.

"Hinata bodoh! Apa yang terjadi denganmu sih?!" Mereka semua menatap Hinata, bagaimana tidak, tadi adalah kesempatan yang bagus untuk memasukkan bola.

"Maaf! Aku berjanji itu tidak akan terjadi lagi!" Skor mereka sekarang memang kalah, 23 : 24, namun karena pukulan selanjutnya di layangkan ke ace mereka, mereka jadi bisa mendapatkan skor seri lagi.

Setidaknya mereka tidak ketinggalan skor dengan lawan.

Kageyama sudah memberi isyarat, kali ini Hinata lagi yang kebagian untuk memukul bola.

Namun gerakannya melambat, dada Hinata terasa sangat sesak. Dia tidak bisa mengejar bola itu, dan hasilnya sama seperti yang tadi, bola itu tidak terpukul dan jatuh begitu saja di lapangan bagian mereka.

Kageyama kesal, tentu saja.

Di saat yang lain mengeluarkan 100% kemampuan mereka, dengan mudah Hinata menghancurkannya.

Kageyama berjalan cepat menuju Hinata, menarik kerah kaos pemuda bersurai oranye itu.

"Boge! Apa yang kau pikirkan hah?! Kita kehilangan set ini bodoh!" Hinata hanya diam, dia tau betul bahwa memang kehilangan set ini adalah kesalahannya.

Sedangkan yang lain terus mencoba untuk memisahkan mereka. "Sudah Kageyama, lagipula masih ada 1 set lagi." Sugawara seperti biasa, dia selalu bisa menjadi penenang.

"Tetap saja! Set ini juga berharga! Dan gara-gara dia kita tidak bisa mendapatkan set ini!" Kageyama menggeram. Sedangkan Hinata masih terus diam.

Sampai akhirnya snag pemuda berwajah imut itu mengeluarkan suara, "maafkan aku." Ucapnya sambil menundukkan kepala, dia tidak ingin orang-orang melihat wajahnya sekarang.

"Kalau kau masih terus seperti itu, tidak usah ada di lapangan!" Kageyama melepaskan cengkramannya pada kerah kaos Hinata, "jika kau sudah seperti biasa, baru kembali ke lapangan." Ucapnya final kemudian melangkah menjauh dari Hinata.

Come First (KageHina)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz