TUJUH

2.9K 257 52
                                    

____________________________________

Happy reading
And
Sorry for typo
____________________________________

Tuan Seo tersenyum menatap Seohyun yang akhirnya pulang. semenjak pertemuan keluarga dengan keluarga Cho, Seohyun tak nampak batang hidungnya selama tiga hari ini. Tuan Seo menduga bahwa Seohyun menginap di Apartement pribadinya, tentu saja Tuan Seo tahu karena dirinya mengirim anak buahnya untuk memata-matai Seohyun.

   " kau sudah pulang?" Tuan Seo tersenyum menatap Seohyun.

Seohyun memasang wajah datarnya, dirinya berusaha menjauh. sang Appa tersenyum padanya, tentu saja ada maksud terselubung. dan Seohyun harus waspada terhadap sang Appa.

   " Seo, bisakah kita berbicara sebentar?" Seohyun menghembuskan nafasnya.

Seohyun melepaskan kaca mata hitamnya, dirinya melihat kesekeliling rumah yang tampak sepi, dan tak terlihat para pelayan yang biasanya berada disekitar.

   " baiklah, jangan lama-lama. waktu ku tak lama" tetap dengan nada dingin, Seohyun mengikuti langkah sang Appa.

Dalam hati Tuan Seo tersenyum, ternyata dengan kecuekan yang Seohyun berikan, tak sepenuhnya dia cuek. dalam diri Seohyun ternyata masih tertanam rasa kepedulian dan sifat mengalah.

    " apa yang ingin Appa bicarakan" Seohyun membuka tasnya, mengambil seputung rokok, dan dirinya menyalakan korek api. Seohyun merokok dihadapan Tuan Seo, dan ini sangat mengejutkan Tuan Seo. putrinya merokok, sungguh Seohyun yang ada dihadapannya adalah Seohyun yang liar. 

   " Wae? terkejut melihat diriku merokok?" Seohyun dengan santainya mengeluarkan asap rokok dari deru nafasnya, dan itu menerpa wajah tuan Seo.

   " cepatlah katakan!" Tuan Seo memejamkan matanya.

Dirinya sadar, bahwa Seohyun kini berubah menjadi liar karena dirinya. Ya ini semua salahnya karena terlalu mengabaikan Seohyun sejak adanya Hyun jin, dan yang patut disalahkan ini semua adalah dirinya.

   " begini, apakah hubunganmu dengan Kyuhyun itu benar adanya?" Seohyun memejamkan matanya.

Inilah yang harus Seohyun siapkan mentalnya, pertanyaan inilah yang muncul. Seohyun meneguk ludahnya. Seohyun menghisap rokoknya lalu menghembuskan asapnya untuk menghilangkan rasa grogi, dan ini membuatnya sangat bingung.

   " jika benar adanya, memang Appa mau apa? Mencoba memisahkan diriku dengan Kyuhyun, lalu menyuruh Hyun jin untuk menikah dengan Kyuhyun? Mimpi saja sana" Seohyun beranjak dari duduknya, membuang putung rokok itu kesembarang arah, lalu menginjaknya.

Tuan Seo menyandarkan tubuhnya pada kursi kebesarannya. Seohyun benar-benar membangun tembok untuk membatasi dirinya. Tuan Seo tak menyangka jika Seohyun akan sejauh ini. Tuan Seo kira Seohyun hanyala berkunjung ke Bar, kerjanya mabuk-mabukan, dan bergonta ganti pasangan. ternyata Seohyun juga merokok, suatu hal yang sangat tidak disukai Tuan Seo.

Jika Seohyun menjalin hubungan dengan Kyuhyun, betarti benar kebiasaan Seohyun yang berganti-ganti pasangan telah berhenti. Tuan Seo merasakan beribu perasaan bersalah bersarang pada hatinya, dirinya yang menyebabkan ini semua. seandainya saja dirinya tidak terlalu fokus terhadap Hyun jin dengan acara penebusan dosa, sudah pasti saat ini Seohyun akan menjadi seorang wanita yang ramah senyum. andai saja dan andai saja, kata-kata itu lah yang menjadi rasa penyesalan menumpuk dihati Tuan Seo. dirinya sangat menyayangi Seohyun, disatu sisi Hyun jin yang lemah. ibaratkan mundur salah, maju juga salah.
___

   " Ahjumma Jung, tolong ambilkan Vodka untukku" Seohyun membuka kamarnya dan Seohyun langsung menghempaskan tubuhnya pada ranjang.

Seohyun menutup matanya, dadanya terasa sesak. sangat sesak sekali, hingga tak ada ruang untuknya. dirinya terlalu mencintai Kyuhyun, dan dirinya sudah bergantung sepenuhnya terhadap Kyuhyun. terlalu sulit untuk memikirkan ini, semua ini membuatnya tak bisa berkutik. lamunan Seohyun terhentu saat bibi Jung membawakan Vodka untuk Seohyun dan berlalu pergi.

Done For Me √Where stories live. Discover now