9

10.2K 459 2
                                    

"Rainia" pria itu berlari menghampiri Rainia dan melihat keadaan Rainia, sungguh mengenaskan.

"Kau apakan Rainia hah?" rahangnya mengeras menatap Falah yang masih memeluk Rainia, kurang kerjaan sekali menghadapi bocah seperti Daniel.

"Lepaskan tanganmu dari Rainia" geram Daniel.

Falah mengangkat satu alisnya, menatap Daniel tajam.

"Siapa kau? Apa urusanmu dengan Rainia? Sangat tidak sopan memerintah seorang pangeran" ucap Falah memandang Daniel tajam.

"Aku tidak perduli, yang aku perdulikan Rainia sedang tidak baik-baik saja dengan perlakuanmu, pasntaskah kau disebut pangeran? Cuih" Daniel sengaja meludah kesamping, menyulut kemarahan Falah, pangeran dan dosennya sendiri.

"Kurang ajar" geram Falah dan melepaskan Rainia yang limbung.

Bugh bugh bugh

Adu pukul tak bisa dihindari, Rainia hanya meringis, dan hilang kesadaran.

"Rainia" teriak Falah, ya dia salah.

Bugh

Daniel berhasil membuat Falah pingsan dengan memukulkan vas bunga ke kepalanya.

"Ck, merepotkan saja, beruntung ayahku mafia" gumam Daniel lalu menghela nafas dan melangkah kearah Rainia.

Huft.

Daniel membopong tubuh Rainia dengan sangat lembut, wajahnya kembali sendu.

"Hei jelek, ck, jangan pingsan dong, kangen mulut pedasmu" ucapnya.

Matanya menerawan wajah Rainia, pipinya merah, pasri pangeran sialan ini menampar Rainia, tidak akan dia biarkan Falah sialan itu mendekati Rainianya ini. Tidak akan.

Falah membopong Rainia dan menuruni lift, sebisa mungkin dia tidak mendekati kerumunan.

Kali ini keselamatan Rainia lebih penting.

"Maafkan aku telat menolongmu" lirih Daniel mencium kening Rainia, lebam dipipi Rainia, sungguh Daniel tak kuasa melihatnya.

Diletakkannya Rainia diatas kasur, kini Rainia Daniel bawa ke apartemennya, entah kapan dia sampai.

Tanpa menghidupkan lampunya.

Dengan telaten Daniel mengompres pipi Rainia, entah kapan juga Daniel mengambil alat itu.

Kemudian Rainia tersadar, dan isakannya kembali terdengar. 

"Pergii hiks hiks" racau Rainia sambil menangis, sungguh terlukanya batin Daniel.

"Rainia, ini aku Daniel, berhentilah menangis, tolong" pinta Daniel, kini dia memposisikan dirinya memeluk Rainia.

Dia yakin Rainia sangat tertekan.

"Falah.. Dia menyakitikuu hiks" Rainia terus menangis. sehingga tanpa sadar Daniel mencium Rainia.

Married By Accident | CompletedWhere stories live. Discover now