mencarimu di Jogja 4

82 26 1
                                    

***
Aku dan Doni pun pergi untuk berjalan-jalan melihat hirup pikuk kota Jogja ini,Doni mengajakku pergi ke jalan Malioboro,jalan yg sangat terkenal di kota Jogja.

"Dimas,mau nggak kita pergi ke jalan Malioboro?"tanya Doni kepadaku.

"Alah,Don ngapain ke jalan Malioboro,apanya sih yg terkenal,palingan sama aja seperti jalan biasa"Ujar diriku dengan nada sedikit mengejek.

"Kampret loh Dim,kamu sama-samain
Jalan Malioboro seperti jalan biasa"ucap Doni dengan nada sedikit marah.

"Santai aja kali Don,gue hanya bercanda"ucap diriku dengan sedikit tersenyum.

"Yah sudah,nanti kalau sudah sampai ke jalan Malioboro,jangan pingsan yah".

"Anjir,emangnya gue ini putri tidur dikasih apel dikit langsung pingsan"Ucap diriku dengan sedikit bercanda.

Aku dan Doni pun melanjutkan perjalanan ke Jalan Malioboro,tak sampai 10 menit kamipun sudah sampai di Jalan Malioboro.

"Dimas,ini jalan Malioboro"ucap Doni kepadaku.

"Apaaaaaa,yg bener loh Don,bagus amat ni jalan"Ucap diriku dengan nada sangat terkejut.

"Apa gue bilang,pasti loh terkejut"ucap Doni kepadaku dengan sedikit mengejek.

Kami pun langsung berjalan di sekitar jalan Malioboro,mataku terasa enggan mengedip,karena terpesona akan indahnya kota ini,terbesit di hatiku semoga Tuhan mempertemukan aku dan Nina disini.

Tak tau mengapa tak ada kata-kata lagi yg terucap dimulutku karena kata- kataku sudah menjadi sebuah rangkaian-rangkaian kata yg indah untuk Jalan ini.


***
Apakah aku harus mengeja kata ramai. Sementara ada nestapa bertahta santai. Di sepanjang jalan di kotamu yang damai.


Huruf-huruf seakan nyangkut ditenggorokan. Angklung jalanan menambah desakan. Angkringan nangkring tertata rapi. Mata tak cukup dua untuk membaca orang menepi.

Tapi kemana dirimu menghilang? Benar, kadang kita merasa sepi di antara keramaian. Meski andong, ribuan toko, dan penjual bersarang. Bahkan gemulai tarian itu tak mudah terpalingkan.

Berkali-kali tanda jalanan itu ku eja. Benarkah ini jalan Malioboro, tempat segala keriuhan bertapa. Hanya bisa membaca namun tak bisa merasa.

Aku satu dari seribu yang ironis di kota ini. Berjalan di bawah bayang kerinduan hati. Mencari potongan hati yang kosong kini.

Aku mencarimu di pinggiran jalan besar itu. Aura hingar bingar menusuk hasratku. Tapi jauh di ujung sana selalu tak bertemu mu.

***
Di sepanjang perjalanan kami berdua saling mengingat tentang masa kecil kami,masa masa disaat kami bermain bersama tanpa ada beban,kami pun saling tertawa saat mengingat cerita kecil kami.

Akupun kepo tentang keadaan Doni sekarang,terbesit di pikiranku untuk bertanya.

"Don kamu masih sendiri ya"tanya diriku kepada Doni dengan rasa penasaran.

"Tobat Dim,masak loh suka sama gue,gue ni cowok,apa cewek sdh habis di dunia ini"Jawab Doni dengan nada kebingungan

"Gila kamu ni Don,gue tuh tanya,loh tuh masih sendiri apa udah punya pacar,bukanya gue mau nembak loh.Jawab diriku dengan sedikit menjelaskan.

"Ohhh,kirain loh mau sama gue,gue maseh jomblo dim,bahkan bisa dibilang Jones(jomblo ngenes)wkwwkwk,kalu kamu Dimas?" Jawab Doni dengan nada sedih.

"Berarti kita sama Don,sama-sama kaum jomblo"jawab diriku dengan rasa sedikit tertawa.

Kami pun melanjutkan perjalanan lagi tapi seketika di perjalanan aku dikejutkan dengan sesosok wanita dari kejauhan yg tak asing lagi di mataku.

Bersambung.......


Apakah itu Nina?
Makanya terus baca dan vote!
Karena kalian lah yg menjadi saksi cinta mereka😀




Asmara Nusantara || #Wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang