Part 2

4 0 0
                                    

next..........

nanami kehilangan keseimbangan dan terdorong kebelakang dan hendak jatuh tetapi sebuah tangan terlebih dulu menyambar pergelangan tangan dan pinggangnya menahannya agar tidak terjatuh*

"Uwaaaa" teriaknya yang hendak terjatuh sambil menutup keua kelopak mata indahnya.

"kau tidak papa" sahutnya, menanyakan keadaan gadis yang ada di hadapannya itu dengan sedikit kaget .

kemudian nanami membuka kedua kelopak matanya itu dan melihat Mizaki yang ada dihadapannya .

kemudian mereka saling menatap satu sama lain selama beberapa saat, mizaki mengagumi kedua kelopak netra nanami yang berwara coklat terang itu..
.
.
.
nanami memutus kontak mata antara mereka dan baru menyadari posisi mereka yang hampir berpelukan itu...
.
kemudian dia melepas pegangan mizuki dan kembali ke posisi nya semula .. ia merasa malu

" maaf senpaii.... aku tidak papa .. " menundukkan kepala

" iya tidak papa, syukurlah" ucapnya lega

kemudian ia penasara mengapa gadis ini masih disekolah padahal hari sudah mulai gelap kemudia ia bertanya pada gadis yang lebih rendah didepannya itu

" oh.. ya mengapa kau masih berada sekolah pada jam segini, sekolah sudah usai sekitar satu jam lalu,"

" ettoo... tadi saya sedang melakukan piket kelas sehingga pulang agak terlambat .." jawabnya sesopan mungkin

" tapi mengapa senpai masih disini?" tanyanya penasaran

" ohhh... aku habis latihan band, bersama yang lain untuk persiapan festival musim panas nanti kau tau kan?

"tapi mereka sudah pulang karena aku yang memegang kunci ruangan sehingga aku yang paling terakhir" jelasnya panjang lebar.

setelah itu .. nanami pamit untuk pulang karena sekarang langit perlahan mulai menutup matahari yang sepanjang siang semangat untuk menyinari bumi dengan cahaya indahnya.

setelah berbicara dengan sopan ia berbalik ke arah tangga yang sedari tadi menunggu dengan setia untuk dilewati olehnya.

tetapi langkah itu terhenti seketika karena terdapat jemari jemari yang mengait di pergelangan tangannya dengan sempurna.

hal ini sontak membuat nanami menoleh dan hendak bertanya maksud dari seniornya itu tetapi langsung terhenti karena mizuki langsung angkat bicara.

" bagaimana jika kau pulang bersamaku saja " ia spontan mengajak gadis ini pulang bersamanya, enatah apa yang dia pikirkan, padahal sebelumnya ia belum pernah mengajak seorang gadis untuk pulang bersamanya.

" tapi senpai...." ucapannya terpotong yang langsung di sahut oleh mizuki

" ini sudah mulai gelap dan jalanan yang ramai oleh aktivitas-aktivitas berat sepanjang hari merasa lelah dan mulai sepi, mungkin akan berbahaya jika seorang gadis sepertimu bepergian sendiri" jelasnya, entah mengapa dia bersikeras untuk mengantar gadis ini.

nanami menggeleng pelan, tetap menolak ajakan baik dari seniornya itu.

" humm.. aku tidak ingin merepotkanmu senpai dengan hal sepele seperti ini, aku akan langsung mencari taksi jika sudah keluar dari sekolah ini "

tetapi mizuki tetap bersikeras
"tentu saja tidak, hal ini mudah bagiku, jangan beralasan merepotkan , ayolah aku hanya ingin mengantarmu "

ia bersiap untuk menolak dan membuka celah diantara kedua bibirnya , tiba-tiba sebuah jari telunjuk yang panjang itu mendarat di kedua bibirnya dan tidak memberi celah untuknya berbicara.

" jangan menolak ya"

mizuki menatap nanami dengan serius, dikoridor sepi yang hanya disinari oleh cahaya jingga yang remang..

nanami yang melihat tatapan itu tanpa sadar mengiyakan ajakan mizuki

setelah itu mereka pergi ke parkiran yang telah sepi, tetapi masih menyisakan sebuah mobil sport mewah yang menhias parkiran sore itu,

setelah sampai mizuki langsung memasuki moblnya, tetapi nanami masih terpaku diluar mobil mizuki.

mizuki membuka kaca mobil dan memanggil nanami yang terlhat bingung.

"masuk lah" ajaknya

nanami tersadar dari kebingungannya itu dan langsung membuk knop pintu mobil dan memasuki mobil sport putih itu.

setelah masuk, mizuki menghidupkan mesin mobilnya dan melesat keluar dari sekolah..

" nanami dimana rumahmu" tanyanya membuka percakapan

" ahhh di jalan   "jawabnya singkat

" baiklah" sahut mizuki
.
.
.
beberapa saat kemudian mereka sampai di sebuah rumah yang berukuran cukup besar , dengan dua lantai dan dikelilingi pagar yang tertutup rapi yang lumayan mewah.

nanami kemudian menoleh pada mizuki dan mengucapkan terima kasih

" terima kasih senpai" ucapnya tulus

kemudian dia hendak keluar dan membuka knop mobil tetapi mizuki maju kearahnya yang sontak membuat nanami mundur dengan cepat dan menahan napasnya.

"huupppp"....menahan napas

.
.
ternyata mizuki hendak melepas set belt (sabuk pengaman) yang lupa dilepas oleh nanami, kemudian ia kembali keposisinya semula.

" sabuk pengaman " ucapnya singkat

" ahh iaa lupaa" ia menggaruk kepala nya yang tidak gatal itu..

" sekali lagi terima kasih atas tumpangnnya senpai" sambil tersenyum

"ia baiklah" jawabnya singkat.

nanami keluar dari mobil dan berjalan kearah rumahnya. .. kemudian berbalik dan melambaikan tangan pada mizuki

diabalas  lambaian tangan oleh mizuki.. dan kemudian ia melesat pergi meninggalkan nanami.

setelah mizuki pergi , nanami berbalik dan membuka pintu gerbang rumahnya.

"kreeeekkk"

setelah membuka pintu gerban ia kemudian masuk, dan berjalan melewati halaman rumahnya yang cukup luas, lalu saat itu ia melihat wanita yang sedikit paruh baya sedang berdiri tepat di depan pintu rumahnya, seperti sedang menunggu seseorang.

" Mama!!!!" ucapnya keras, kemudian ia berlari menghampiri orang itu dengan bahagia

wanita dengan rambut hitam tergerai panjang, dengan dress maroon yang membalut tubuhnya itu nampak sangat cantik dan tersenyum ke arah nanami.

nanami langsung memeluk wanita itu dengan bahagianya

" bagaimana sekolah anak mama yang cantik ini?" tanyanya disela-sela adegan tersebut

"humm baik-baik saja kok ma" sambil tersenyum kepada mamanya.

" mama kapan pulang?" tanya nanami sambil melepas pelukan pada mamanya.

"tadi pagi sampai sayang" ucap mamanya sambil membelai rambut anak semata wayangnya itu.

" momo rinduu maa" ucap nanami dengan manja pada mamanya karena ia tidak bertemu mamanya selama hampir setengah tahun, karena mamanya dinas keluar negeri.

"iya mama juga rindu" balas mamanya

setelah itu mereka berdua masuk ke dalam rumah yang terasa sepi selama hampir setengah tahun hanya ada bibi yang bekerja yang pulang jika sore tiba.

" ayo ma masuk" ajak nanami sambil menggandeng tangan mamanya itu

"iya sayang" balas mamanya dengan senyuman hangat

bersambung...



You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 04, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MELODIWhere stories live. Discover now