- 13✨

6.8K 625 15
                                    


minggu pagi memang sangat cocok untuk joging. haechan, lucas, dan mark memang sudah merencanakan untuk joging bareng di sekitaran rumah haechan.

pukul 7 pagi, mark dan lucas sudah berada di pekarangan rumah haechan. begitu haechan keluar dari rumah, mereka mengobrol sebentar

"ajak hyora joging yuk?" ajak lucas. haechan dan mark langsung menggelengkan kepala mereka, tidak setuju dengan ajakan lucas.

"enggak deh. hari minggu gini, si hyora tuh lagi asik tidur. dia pasti bakalan ngebo seharian tuh" jelas haechan.

"lagipula kenapa harus ngajak dia sih?? oohhh gue tau nih!! elo beneran jadian sama hyora??!" ujar mark heboh. lucas hanya mendecih tidak suka, "cih! jadian ndasmu!!"

mark menatap lucas tidak percaya begitu juga haechan. malas ditatap seperti itu, lucas pun melangkahkan kakinya keluar dari pekarangan rumah haechan meninggalkan kedua manusia itu.

"lah anjir. dia pergi duluan masa!" mark dan haechan segera menyusul lucas.

mereka lari pagi dengan suasana yang masih sepi, tidak seperti hari biasa yang banyaknya kendaraan yang lalu lalang. udara pagi ini begitu sejuk, bahkan sangat segar. tidak seperti jakarta pada hari kerja yang sangat macet dan banyak polusi dari asap kendaraan.

setelah lari 3 putaran, mereka bertiga istirahat dan duduk di salah satu kursi yang ada di taman.

"gilaaa capek banget gue" ujar haechan.

"gue juga. udah lama banget gak olahraga ya gini deh" sahut mark.

saat mark dan haechan sedang mengeluh kecapekan, lucas malah diam saja dan melamun. mark yang sadar melihat lucas melamun, ia pun menyenggol lengan lucas pelan.

"oi!!"

lucas tersentak, lalu ia melihat ke arah mark. "ada apa??" tanya dia.

"kenapa elo melamun sih?" lucas tak menjawab pertanyaan dari mark. dia malah melamun kembali.

haechan menatap mark bertanya-tanya. dia gak tau kenapa lucas tiba-tiba melamun. biasanya lucas itu gak pernah ada beban pikiran.

"chan, mark!!" seru lucas yang membuat atensi mereka teralihkan ke lucas.

"hah?? apa cas?" tanya haechan. lucas diam lagi. haechan dan mark menghela nafas kesal.

"gimana sih kalau kita tuh di friendzone-in?" tanya lucas tiba-tiba membuat mereka berdua menatap lucas terheran-heran.

"ya, mana gue tau lah. gue gak pernah ngerasain juga" jawab haechan. mark menatap lucas menyelidik. "jangan-jangan elo di friendzone-in hyora kan?? iyakan??"

lucas melotot mendengar pertanyaan mark. "ahh ngaco lo! gue kan cuma nanya doang" ucap lucas nyolot. sedangkan mark dan haechan udah cekikikan aja melihat respon lucas.

sebenarnya mereka sudah tau jawaban yang sebenarnya hanya dari respon yang lucas berikan. mark dan haechan juga sudah menduga sedari lama kalau lucas itu suka sama hyora. lucas itu enggak bisa bohong, kalau ngomong itu suka ceplas-ceplos, jadinya ia sering buka kartu sendiri tanpa dia sadari.















haechan berjalan kaki sembari bersenandung menuju rumahnya. dia bersenandung kecil sambil menendang sampah atau batu-batu kecil yang menghalangi jalannya. sesekali ia membalas sapaan dari tetangga-tetangganya.

lucas dan mark langsung pulang setelah selesai joging. mereka pulang dijemput oleh supirnya mark. sedangkan haechan ditinggalin sendirian dan disuruh jalan pulang ke rumah. memang teman tidak punya otak.

setelah berjalan kaki selama 5 menit, sampailah haechan di depan gerbang rumahnya. baru saja ia ingin membuka gerbang rumahnya, ia malah teringat dengan pertanyaan lucas tadi.

"kenapa dia kepikiran di friendzone-in sih? salah sendiri nggak mau ngaku ke hyora kalau memang suka" gumam haechan.

haechan hanya menggeleng-gelengkan kepala mengingat lucas. lucas itu anaknya pemberani, tapi dia akan menciut jika itu urusan tentang percintaan.

haechan memandangi rumah hyora sebentar. "ck, kenapa banyak banget sih yang suka sama elo? kan gue yang jadi ribet nih" gumam haechan. lalu ia membuka gerbang rumahnya dan masuk ke dalam rumah.

"EECHAAANNNN" hyora menyambut kedatangan haechan dengan teriakannya yang menggelegar. haechan menutup telinganya, seperti telinganya berdengung saat mendengar teriakkan hyora.

"echaaannn. elo kok gak bilang-bilang sih kalau mau joging" seru hyora dengan mengerucutkan bibirnya yang membuat haechan geli melihatnya.

"udah tua, inget umur juga. gak usah bibirnya pake dimajuin segala" ucap haechan sembari menoyor kepala hyora.

haechan melewati hyora yang berdiri di depan pintu begitu saja. sangat malas untuk menanggapi perkataan hyora. ia memilih masuk ke kamarnya.

"iihhh. gue di kacangin masa" hyora mengikuti haechan sampai masuk ke dalam kamarnya.

haechan menghela nafas pasrah. "ck. ngapain sih ada disini?? ganggu tau gak?!!"

hyora hanya cengengesan. "jangan marah atuhh. kan gue nggak ada ganggu elo"

ini nih yang haechan herankan, kenapa para cowok-cowok ganteng suka sama hyora. hyora tuh kelihatan nya aja yang pendiam dan baik, kenyataannya mah beda. dia itu manja, banyak maunya, suka maksa haechan menemaninya pergi ke suatu tempat, dan sifatnya masih kekanakan.

tapi akhir-akhir ini hyora itu jarang menunjukkan sifat aslinya, atau bisa dibilang dia mulai berubah. haechan nggak tau kenapa hyora bisa berubah. bisa jadi karena orang yang disukai hyora. tapi siapa? begitu banyak lelaki yang menyukai hyora.

"lucas suka sama elo. jadi, tolong jaga perasaannya walau elo anggap dia hanya sekedar teman"  celetuk haechan.

"maksudnya gimana sih?? kok malah nyambung ke lucas sih?" tanya hyora keheranan. haechan tak menjawabnya, ia malah pergi meninggalkan hyora untuk mandi.












My Teacher My Love - Lee Taeyong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang