Let Me Forget My Feeling

600 90 9
                                    

"Kau mau makan apa?" tawar Ten kepada Taeyong yang sedang asyik menonton tv, padahal jam sudah menunjukan pukul 7 malam.

"Bagaimana kalau kita pergi keluar untuk membeli kimchi, kimbab, atau bulgogi?" usul Taeyong.

"Aku tidak punya uang untuk menaktirmu, kita masak sendiri saja," jawab Ten judes.

"Aku yang akan membayar, sekarang mari kita keluar!" Taeyong sudah menyambar jaket jeansnya. Tapi Ten tidak bereaksi, ia tetap mematung.

"Kenapa kau masih disitu?" tanya Taeyong bingung.

"Taeyong, aku ingin bertanya. Bukankah makan malam itu biasanya untuk sepasang kekasih saja?"

"Eh, kenapa kau bertanya begitu. Tentu saja tidak, sepasang teman juga bisa,"

"Tidak, aku tidak mau keluar," Ten menahan agar air matanya tidak meluncur, sejujurnya Ten sangat mau tetapi diakan sedang menghapus perasaannya kepada Taeyong.

"Loh memangnya kenapa?" tanya Taeyong.

"Aku tidak enak badan, aku mau istirahat saja. Jika kau mau makan kau bisa membelinya di luar atau memasak sendiri," akhirnya Ten segera pergi menuju kamarnya. Taeyong bingung, tentu saja ia ingin mengikutinya tetapi karena masalah sopan santun ia memutuskan untuk tidak mengikuti Ten.

"Ten kok jadi seperti itu sih, padahalkan kita bisa berkencan," gumam Taeyong menyesal.

Akhirnya ia memutuskan untuk istirahat juga. Bagaimana mungkin tamu makan sedangkan tuan rumah tidak, sungguh memalukan bukan.

-

"Hiks hiks, kenapa hatiku sangat sakit disaat ingin melupakan perasaan ini. Keputusanku salah, aku malah semakin mencintainya. Jaehyun - ah, andai kau disini aki bisa bercurhat kepadamu," Ten terisak sambil menutupi seluruh mukanya dengan bantal agar tidak terdengar oleh Taeyong.

Sebenarnya ia ingin mengechat Jaehyun tetapi dari tadi hpnya tidak aktif, jadi percuma saja. Toh, Jaehyun. juga sedang sibuk mengurus ibunya. Nanti malah ia mengganggunya, lebih baik ia memendamnya sendiri saja. Lagipula ini bukan salah Taeyong, tapi Ten sendiri yang malah menyukainya.

-

Sinar matahari mulai menjelajahi wajah mulus Ten yang mulus tak terkecuali mata sipitnya yang kini menjadi sembab. Akhirnya ia bangun, ia malas untuk kuliah jadi ia putuskan untuk tidak berangkat hari ini. Lagipula pikirannya sedang tidak baik sekarang.

Ten melangkahkan kaki kecilnya keluar kamar. Sebenarnya ia hanya ingin mengambil air putih, tetapi mendapati Taeyong yang malah tertidur di lantai, ia menghampirinya. Ia bermaksud untuk membangunkannya agar tidak sakit semua badan Taeyong.

"Taeyong - ah, bangun. Jangan tidur disini, nanti badanmu sakit," ucap Ten lembut sambil menggocang - nggoncangka tubuh kurus Taeyong.

"Enghhh, aku tidak ingin meninggalkanmu. Tapi takdir berkata lain," Taeyong malah merespon dengan kata - kata yang tidak jelas.

"Eh, dia mengigau?" Ten semakin gencar menggocangkan tubuh Taeyong.

"Maaf, aku tidak bisa," dan tiba - tiba tangan kekar Taeyong menarik tubuh Ten sehingga posisinya dibawah Taeyong.

Deg deg deg!

Suara detak jantung Ten kini sudah tak terkendali. Sebenarnya ia ingin segera pergi tapi hatinya berkata lain. Ia ingin tetap seperti ini.

"Taeyong - ah, andai kau tahu..." ucap Ten sangat pelan.



Cup!

(Btw, saat bagian ini disarankan dengerin lagu UTOPIA - TRCNG)

Shit! Itu semacam kiss morning sepasang kekasih, tapi mereka hanya seorang asing yang baru saja akrab.

Ten meronta untuk melepaskan diri dari Taeyong, namun ditahan dan tidak bisa bergerak. Lagipula kekuatan Taeyong lebih besar daripada Ten jadi ia hanya pasrah. Toh, hatinya juga menerimanya.

"Jangan lepaskan," Ten hanya bisa menarik napas, Taeyong jika mengigau sangat mengerikan. Dan wow! Taeyong itu first kiss nya loh, sebelum Jaehyun yang dulu hampir menciumnya karena permainan Truth Or Dear bodoh itu. Tapi untung saja Jaehyun masih menghormati Ten, jadi ia tidak mau.

"Tidak, aku tidak mengigau," mata Taeyong terbuka. Manik mereka bertemu secara langsung, sangat dekat. Jangan tanya ekspresi Ten, ia sangat terkejut dan segera melepaskan ciuman mareka.

Dengan pipi semerah kepiting rebus ia harus menahan rasa malu yang sangat besar.

"Maaf Ten, aku tidak sengaja," ucap Taeyong yang membuat hati Ten mencelos, awalnya ia sudah agak senang namun....

"Aku juga minta maaf, dengan kurang ajarnya aku malah menikmatinya," jawab Ten sambil menahan air matanya lagi.

"Sungguh Ten, aku minta maaf. Aku memang orang brengsek," Taeyong memegang tangan Ten yang basah karena air mata.

"Aku juga brengsek, sudah merebut ciumanmu. Seharusnya orang yang kau sukai itu yang mendapatkannya, bukan aku," sudah cukup! Air mata Ten sudah menetes banyak sekali.

Taeyong terdiam. Hingga hanya ada suara isakan Ten yang kini terdengar.

"Ten mengapa kau menangis?" tanya Taeyong bingung kenapa Ten malah menangis.

Ten tidak menjawab pertanyaan Taeyong dan masih saja menangis. Karena tidak tahu apa yang harus Taeyong lakukan, ia pun memeluk Ten erat.

Hangat memang rasanya, tapi rasa sakit ini lebih mendominan. Rasa sakit yang luar biasa sudah menguasai tubuh Ten.

"Hentikan Taeyong, aku mencoba melupakan perasaanku padamu,"

TBC!

Sori kalau kurang ngefeel. Btw, aku ko sebel sm TY yang gak peka2, apa perlu aku donorin syaraf nih. Tapi tenang aja kok, mereka ttp bersatu ya kan.

Komennya ya guys, sekalian votenya😅😂😘 Aku cinta kalyan

I'M NOT A HUMAN👻 •TAETEN•Where stories live. Discover now