sembilan belas ❣ past and future

6K 819 149
                                    

Jaehyun berdiri dari tempat tidurnya, sekarang sudah pukul 11 malam tapi pria itu tidak bisa tertidur akibat memikirkan Chaeyoung yang lagi sedih hari ini.

"Apa gue samperin aja ya?"

Pria itu pun memutuskan untuk menghampiri kamar Chaeyoung, perasaannya tidak tenang sebelum ia tahu penyebab sedihnya gadis yang ia sukai itu.

Ia pun meraih jaketnya dan menyelinap keluar dari kamarnya. Lorong hotel yang terkesan gelap dan mengerikan bukanlah penghalang bagi Jaehyun untuk menemui gadis itu.

Tak lama, ia sampai di depan kamar gadis itu, segeralah ia mengetuk pintu kayu berpelitur itu secara perlahan.

Tak ada jawaban.

Apa mungkin sudah tidur?

"Chae, ini gue-"

Pintu terbuka secara tiba-tiba. Chaeyoung nyaris berteriak sebelum ia membekap mulutnya sendiri mengingat keadaan hotel yang telah sepi.

"Lo ngapain?" tanya Chaeyoung.

Jaehyun mengabaikan Chaeyoung, ia melihat gadis itu dari ujung kepala hingga ujung kaki, gadis itu memakai sweat pants abu-abu lengkap dengan hoodie hitam yang besar.

"Lo mau nyulik anak-anak?"

"Ha? Maksud lo?"

"Penampilan lo serem anjir."

Chaeyoung berdecak sebal, ia mendorong Jaehyun dari hadapannya dan ia pun menutup pintu kamarnya sebelum akhirnya ia berjalan keluar dari hotel.

Jaehyun tersenyum kecil sebelum akhirnya ia mengikuti gadis itu keluar dari hotel.

"Ngikutin gue?" tanya Chaeyoung sembari melirik Jaehyun yang berjalan disampingnya.

"Ya, kali aja lo takut jalan sendiri." jawab Jaehyun dengan nada menggoda gadis itu.

"Gue gak takut hantu." sahut gadis itu.

"Ya, kali aja lo takut kelihatan jomblo." ujar Jaehyun, cowok itu terkikik melihat raut kesal gadis itu.

Chaeyoung memukul lengan Jaehyun, "Gak. Ngapain takut, gue emang lagi jomblo."

Pernyataan itu sontak menarik perhatian Jaehyun, ia menghentikan langkahnya dan menahan tangan gadis itu, "Lo emang lagi jomblo?"

Chaeyoung menarik tangannya dari genggaman Jaehyun dan melangkah keluar dari hotel menuju pantai. Pria itu buru-buru mengikuti gadis itu.

Sesampainya di pantai, keadaan tidak begitu terang, hanya ada sedikit lampu yang menghiasi pantai dan membantu mata mereka untuk melihat lautan yang gelap.

Chaeyoung memilih untuk duduk disebuah batang pohon kelapa yang tumbang. Tak lama, Jaehyun ikut duduk di sebelah gadis itu.

Keduanya saling terdiam dalam sunyi, mendengar deburan ombak yang menatap bibir pantai diikuti suara desis lembut dari busa putih yang tercipta oleh ombak tersebut. Cahaya bulan purnama yang bersinar terpantul di atas permukaan laut yang penuh akan misteri. Namun semuanya terlihat indah, tak perlu diragukan lagi keindahan alam ciptaan Tuhan ini.

Jaehyun larut dalam pikirannya, mengagumi mahakarya semesta di hadapannya dengan senyuman tipis menghiasi bibirnya.

Namun ia terkejut ketika mendengar isakan halus dari sampingnya.

Jaehyun melihat kearah Chaeyoung yang kembali menangis. Wajahnya ia tutup dengan kedua telapak tangannya, namun suara isakan tangis itu jelas menandakan kalau gadis itu benar-benar sedih.

Kids Attack | jaeros ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang