4. Rasamu untuknya

630 33 0
                                    

"KETIKA TUHAN TAK MENJAWAB DOAMU~itu Karena ia tahu bahwa yang kamu minta akan berakibat tidak baik untuk hidupmu pada akhirnya".

*****

Dilemari kaca samping tempat tidurku tertata rapi dua belas jam beker. Yah, aku sangat menyukai jam beker, sekarang aku sudah mempunyai dua belas jam beker yang berbeda bentuk maupun gambarnya. Jam- jam itu ku dapatkan dengan banyak cara, seperti ketika aku pergi kesuatu tempat, aku melihat jam Beker yang terlihat unik dan lucu maka jam beker itu akan berakhir di kamarku. Ah, ketika umi atau Abi pergi keluar kota, oleh oleh pertama yang kuinginkan selalu jam beker. Diantara kedua belas jam beker ku ada satu yang paling kusukai, yaitu jam beker yang bergambar sesosok boneka tubbies berwarna merah sedang bermain bersama skuter kesayangannya, ah jam itu pemberian dari Abi 2 tahun yang lalu saat Abi pergi ke negara asal para tubbies yaitu Britania raya, Inggris. Abi membelikan ku jam Beker itu, oh! Betapa senangnya aku saat melihat jam Beker itu, sekarang jam beker itu menjadi favoritku.

Semua jam Beker ku menunjukkan pukul 03:50 dini hari. saat ini Aku sedang berada diatas sajadahku, percayakah kalian dengan "the power of hope" kekuatan harapan. Aku mempercayainya, namun harapan yang ku percaya yaitu harapanku diatas sajadahku "Harapan diatas sajadah" harapan yang tidak akan pernah pupus dan putus karena akan selalu ada hadiah dan kejutan darinya.

Kumulai qiamul lail ku dengan mendirikan shalat tahajud, tidak lupa diakhir sujudku untuk kesekian kalinya kusampaikan pada Allah nama Ikhwan yang dengan keimanannya telah membuatku memiliki rasa fitrah manusia untuknya, setelah shalat ku angkatkan tangan ini untuk berdoa pada Allah
"Ya Allah,, aku mencintaimu dalam iman dan taqwa yang takkan pernah bisa terlukiskan, dalam kerinduan yang begitu melekat, dalam kegalauan yang aku sendiri tidak tahu apakah aku pantas mendambakan kasih mu wahai dzat yang agung,,,
Ya Allah,, bagiku yang terindah hanyalah engkau, bagiku yang terindah hanyalah mencintaimu,,,
Ya Allah,, ridhoi lah kehidupanku, ridhoi lah kehidupan orang tuaku, ridhoi lah kehidupan sahabat-sahabat ku, ridhoi lah kehidupan orang terkasih ku dan ridhoi lah kehidupan saudara-saudara muslimku. Tak terasa bulir-bulir air mata membasahi pipiku, ya Allah subhanallah, maha besar Allah. Setelah shalat ku lanjutkan untuk membaca Alqur'an, berdzikir dan bershalawat sambil menunggu adzan subuh berkumandang.

Setelah shalat subuh, aku bergegas menyiapkan perlengkapan kuliahku karena aku ada kuliah pagi ini

"Sya, Aisya" panggil umi sambil mengetok pintu kamarku pelan

"Masuk aja mi, nggak Aisya kunci kok pintunya" kataku yang masih sibuk memasukkan buku kedalam tas

"Kamu ada kuliah siang ini nak?" Tanya umi sembari duduk diatas tempat tidurku

"Iya mi, kuliah Aisya hari ini full dari pagi ampe sore, emang kenapa mi?" Tanyaku pada umi dan ikut duduk di atas tempat tidurku

"Yah, padahal siang ini umi mau ngajak kamu kerumah teman umi, tepatnya sih teman lama umi, udah lama nggak pernah ketemu" kata umi dengan raut wajah sedih karena aku tidak dapat menemani kerumah temannya

"Aisya sih mau nemenin umi, tapi kan Aisya harus kuliah mi" kataku menggenggam tangan umi sambil tersenyum

"Iya, lain kali aja deh umi ngajak kamu! Yaudah kalo gitu, kita turun ya, Abi udah nungguin tuh" ajak umi padaku untuk sarapan bersama

"Okedeh mi, umi duluan aja, Aisya pake kerudung dulu" kataku pada umi.

"Jangan lama-lama kasian Abi nanti terlambat kekantornya" kata umi sambil menepuk pundakku dan tersenyum hangat

Saat ini mobilku sudah terparkir rapi di parkiran kampus, saat aku ingin keluar, ada pesan masuk dari handphoneku, setelah ku cek ternyata dari bian

Ikhwan dalam Sujud AisyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang