25. Too Difficult

19.6K 840 5
                                    

"Welcome home" sambutan hangat itu memasuki telinga Dario saat dia membuka pintu rumahnya

Saat ini dia sudah kembali ke Andlesia setelah ditahan di Kanzpia oleh keluarganya. Dan saat dia kembali istrinya menyambutnya dengan pelukan hangat dan kecupan ringan di bibirnya

"Mana jagoan kecil dan princess kita?" Tanya Dario

"Pangeranmu masih ngambek sepertinya, dia di ruang keluarga. Princess sedang tidur di kamarnya"

Dario mengangguk paham. Dia mencium kening dan bibir istrinya singkat dan lembut. Lalu, dia menyelipkan rambut istrinya ke belakang telinga

"I miss you so much" ucapnya

Caroline tersenyum. "Me too" jawab Caroline

"Aku rasa aku harus membujuk jagoan kita dulu" ucap Dario dan Caroline mengangguk setuju

Caroline mengambil bag pack milik Dario dan membawanya ke kamar mereka sementara Dario beranjak ke ruang keluarga dimana putranya berada

"Hey, jagoan Daddy" sapanya saat masuk ke ruangan itu

Brian hanya melirik Dario dan kembali fokus bermain game dari ponsel di tangannya. Dario duduk di sebelah Brian dan mengusap rambut anaknya itu

"Masih marah pada Daddy?" Tanya Dario dan Brian diam hanya mengerucutkan bibirnya

"Maafkan Daddy. Daddy tidak tahu kalau grandma dan grandpa mu merencanakan pesta besar itu kemarin. Daddy minta maaf ya..."

Brian meletakan tablet-nya dan berdiri. Brian berjalan atau cenderung berlari menuju pintu yang mengarah ke halaman belakang yang luas dan berbatasan langsung dengan pantai dan laut. Tentu saja Dario menahan anaknya yang hendak keluar itu, dia takut kejadian yang pernah dia alami dulu terjadi pada putranya. Meski anak buahnya cukup loyal padanya tapi, demi keamanan putranya dia tidak akan mengizinkan putranya keluar sendiri

"Jangan marah pada Daddy lagi, please!" ucap Dario

Saat ini Dario menggendong putranya yang justru meronta minta di turunkan. Sampai akhirnya Brian lelah sendiri dan memilih diam dalam gendongan ayahnya. Dario terus menggumamkan maaf pada putranya dan lama-lama Brian menatap dirinya

"Ryan kesal sama Daddy!" Sungut Brian

"Maaf"

"Kan karena Daddy tidak datang, Brian kembali diejek oleh mereka!"

Dario diam mendengarkan keluhan putranya

"Mereka bilang Ryan bohong! Mereka pikir Ryan tidak punya Daddy! Daddy selama ini hanya mengantar Ryan sampai depan pintu dan itupun Daddy tidak pernah turun, selalu uncle Gael yang turun. Sebenarnya Ryan ini anak Daddy atau anak uncle Gael sih?" Ujar Brian dengan air mata yang mulai turun walau anak itu sudah menahannya

Dario menurunkan Brian dan anak itu langsung lari ke kamarnya. Menutup pintu kamar itu dengan keras dan menguncinya rapat-rapat. Dario menghela napasnya

"Kenapa gue jadi kayak Daddy dulu?" Gumam Dario saat menyadari apa yang dia lakukan tidaklah jauh berbeda dengan perlakuan Ares padanya dulu

........

Sarapan pagi itu berlalu dalam diam. Brian masih memilih diam pada ayahnya dan bermain dengan Chea adiknya sambil memakan sarapannya

"Ryan selesai" ucap Brian pelan

Brian turun dari kursinya dan naik ke kamarnya untuk mengambil tas-nya. Saat dia kembali Dario sudah tidak ada di meja makan. Brian menghampiri ibunya dan mencium pipi ibunya

"Ryan berangkat mom. See you at noon"

"Have a nice day son"

Brian berjalan keluar dari rumahnya dan melihat Gael juga ayahnya sudah berada di helicopter milik keluarganya. Biasanya Brian memang selalu menggunakan helicopter sampai ke gedung parkir yang dibangun ayahnya yang mana terdapat helipad di bagian atas gedung itu lalu, dia akan ke sekolahnya dengan mobil begitu pula saat dia pulang

"Uncle Fioz" panggil Brian pada salah satu pengawal ayahnya

"Ya young master"

"Antarkan aku ke sekolah"

"Sir sudah menunggu anda di helicopter young master"

"Aku tidak mau! Hari ini aku ke Andlesia dengan speedboat saja"

Dario yang berdiri di belakang Brian juga beberapa pengawal Dario terkaget saat mendengar permintaan Brian. Mereka tahu Brian takut pada laut. Jangankan laut, pada bathtubs saja dia takut. Dario mengalah dia kembali ke dalam. Dia membiarkan Brian berangkat ke sekolah dengan helicopter sementara dirinya akan berangkat belakangan dengan speedboat-nya nanti

"Mmm... Young Master" panggil Gael

Brian berbalik dan menatap Gael dengan cemberut

"Sir tidak jadi berangkat. Bagaimana kalau Young Master berangkat dengan helicopter saja?"

Brian melirik dan tidak mendapati ayahnya di helicopter itu. Akhirnya Brian mengangguk. Sebetulnya, dia juga takut jika harus naik speedboat. Membayangkannya saja sudah menakutkan bagi Brian. Brian berangkat sedangkan Gavel dan Neo menatap tuan mereka heran

"Biarkan saja dulu. Nanti siang aku akan ke sekolahnya" ucap Dario

Victor dan Neo juga Gavel mengangguk paham. Dario menghela kecil

"Susah sekali membujuk anak kecil ngambek"

[KDS #2] Xander's 2Where stories live. Discover now