(25) Mencintai atau dicintai?

32.3K 1.7K 40
                                    

Author

"Jadi begitu ceritanya om,tan." Ucap Ario mengakhiri cerita tentang Humaira dan Zayn,pada orang tua Humaira.

Ario sudah jatuh cinta dengan Humaira sejak lama, mereka telah berteman sejak kecil, namun sayangnya cinta Ario tidak terbalaskan oleh Humaira. Tetapi tekadnya untuk meminang Humaira masih sangat kuat, berharap ada keajaiban dari Allah, agar Humaira menerimanya.

Beberapa menit kemudian,Humaira masuk ke dalam rumah mendapati kedua orang tuanya dan Ario sedang duduk di ruang tamu.

"Humaira, ayah ingin bicara." Kata Fahri, ayah Humaira melambaikan tangan menyuruh Humaira duduk.

Dengan gerakan malas, Humaira menghampiri ayahnya, "Ada apa ayah?" tanyanya.

"Ayah nggak tahu harus mulai darimana, tapi intinya ayah dan ibu kecewa denganmu Ra."

"Kecewa?kenapa Yah?" tanya Humaira heran.

"Sayang, mengapa harus mencintai lelaki yang telah beristri? apalagi itu suami dari sahabatmu." Kata Rania, ibunya merangku pundak Humaira.

Humaira mengangguk, ia tahu kalau Ario yang menceritakan semua kepada orang tuanya,  sebenarnya apa maunya?ia ingin perjodohan mereka dilanjutkan?

"Ayah dan ibu nggak pernah mengajarkan kamu untuk merusak kebahagiaan orang lain," ujar Fahri dengan suara mulai meninggi.

Humaira diam, ia memilih mendengarkan segala kalimat yang akan keluar dari mulut ayahnya.

"Kenapa harus Zayn? dia sudah memiliki istri, Ra.
Sadar! masih ada lelaki yang mencintaimu sepenuh hatinya."

"Ario, dia lelaki yang mencintaimu sedari dulu, ia mempunyai tekad untuk melamarmu agar menjadi makmumnya, niat yang baik bukan?" sambung Fahri yang ingin menyadarkan anaknya, kalau perbuatan yang ia lakukan itu salah. Sangat salah.

Humaira mulai membuka suara, "Tapi Humaira tidak mencintai Ario, Yah." Katanya.

"Sayang, cinta dapat datang seiring kebersamaan kalian, karena cinta itu dibentuk nak." Rania mengusap pundak Humaira.

"Lupakan Zayn, ia telah memiliki kebahagiaaannya sendiri, kamu lupa dengan Larissa?ia sahabatmu Ra." kalimat Fahri berhasil membuat hati Humaira melengos.

Perlahan tapi pasti, hatinya mulai terbuka berkat perkataan kedua orang tuanya. Betapa bodohnya ia yang memaksakan kehendaknya sehingga dengan mudahnya merusak kebahagiaan Larissa, sahabatnya.

"Aku akan mencintaimu segenap ragaku Ra, aku berjanji untuk selalu ada untukmu. Beri aku kesempatan untuk membuktikan itu." Ucap Ario ikut menimbrung.

------

"Pergi Rio, tidak usah mengikutiku!" bentak Humaira sedari tadi melihat Ario mengikutinya.

Setelah perdebatan tadi siang di rumah, Humaira memutuskan untuk mengunjungi sebuah mall yang terletak tidak jauh dari rumahnya.
Namun ia tidak sendiri, Ario setia membuntuti setiap langkah Humaira dari belakang.
Humaira sudah berkali-kali mengusir Ario dengan membentaknya, bukannya pergi, Ario malah terkekeh dan terus mengikutinya.

"Ra, aku mau tanya dong." Ucap Ario yang berada di belakang Humaira.

Humaira tidak menjawab, ia masih fokus pada toko-toko yang ia sedang lewati.

Kekasih Surga [REVISI]Where stories live. Discover now