Four~ (Kepikiran)

17 3 2
                                    

Happy reading, ya!

______________________________________

'Huh, untung gak ada yang nyadar. Syukur syukur, deh.'

(Balik badan)

"Lo ngapain di kelas gue?"

'Yaelah, baru aja lepas dari suruhan guru, eh ketemu kakel jutek.'

(Senyum kikuk) "eh, gak kok, kak. Saya permisi."

Alih alih dapat kabur dari tempat bahaya itu, tangan Kiran malah di cekal oleh cowok itu.

"Lo, kan...

"Lo, yang nabrak gue waktu MOS tahun lalu itu, kan?"

Aduh, jangan tanya, deh, kabar jantung Kiran saat ini. Dua kali lipat sehatnya. Soalnya dibikin senam mulu. Bukan apa-apa, sih, tapi ya, Kiran hanya takut suatu saat jantungnya bisa lompat-lompat keluar saking semangatnya senam.

'Duh, inget lagi, nih, orang! Jadi malu, kan, tuh!'

"I-iya, kak. Ada yang mau ditanyain lagi, kak? Kalo gak, saya permisi."

Cowok yang sudah dikagumi Kiran sejak beberapa bulan yang lalu itu, mengangguk.

Tak ada tanda-tanda yang menunjukkan Kiran akan beranjak dari tempatnya. Membuat cowok bernama Alka itu, mengernyitkan dahinya.

"Ekhm, itu, kak, tangan nempel terus,"

Alka yang tersadar karena masih memegang pergelangan tangan mungil milik Kiran, segera melepaskannya.

"So-sorry,"

Kiran mengangguk kaku, lalu ia segera melesat meninggalkan posisi keramat nan bahaya tadi.

Alka menoleh ke belakang mendapati punggung Kiran yang lama-lama mengecil.

Ia bingung.

'Bisa-bisanya tuh, cewek bikin gue gugup!'

'biasanya gue yang bikin cewek gugup. Kenapa tadi gue yang grogi gitu, sih?'

"Gue, kenapa, sih?"

Alka tersenyum kecil,

"Lucu, juga."

***

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi. Siswa dan siswi SMA Cahaya juga sudah bubar, pulang kerumahnya masing-masing. Tapi, ada juga yang kerumah temennya karena kerkel. Dan ada juga yang masih di kelas seperti Kiran dan Gita.

Mereka berdua emang bener-bener sahabat sejati. Kemana Kiran, Gita juga ikut. Tapi gak selalu, sih.

Kiran dan Gita itu sekarang lagi melakukan kegiatan yang namanya membaca. Tapi medianya yang beda. Kiran lewat buku novel, sedangkan Si Gita lewat hape, di aplikasi wattpad-nya. Yang satu genre-nya romance, yang satu genre-nya horor.

Tapi, tiba-tiba Kiran menghentikan kegiatan membacanya.

"Git!"

"Hm?"

Kiran menaruh buku novelnya, lalu bertopang dagu.

"Bacanya di rumah gue aja, yuk! Sekalian maen. Gue males baca disini. Pengen rileks gue."

SEGRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang