(3)

126 14 0
                                    


Para Agen akan melanjutkan penyelidikan di kantor. Dengan bukti bukti yang sudah mereka dapatkan.

Mereka sudah mendapatkan beberapa bukti, diantaranya pemantik api, CCTV yang sudah tak berbentuk, peluru, sobekan baju, jejak sepatu, dan rekaman CCTV.

Tak lama setelah itu, Andrea dan Keenan pun datang. Membawa hasil otopsi mayat yang di lakukan mereka di rumah sakit.

"Hasil Otopsi?" tanya Eric

Andrea langsung meletakkan beberapa berkas di atas meja meeting.

"Jeff Hudson, kepala keluarga, memiliki 2 luka tembak di bagian kepala dan dada."

"Marie Hudson, Istri Jeff. Memiliki luka tembak di bagian dada."

"Cecilia Hudson, Putri Jeff dan Marie. Memiliki 2 luka tembak di bagian kepala dan pinggul kanan."

"Ray dan Rendy Hudson, adik kembar dari Jeff Hudson, memiliki luka tembak di bagian dada" jelas Andrea.

"Tak ada tanda tanda kekerasan yang di berikan oleh pelaku"

"Aku tadi melihat rekaman CCTV memang pelaku tak memberikan apapun ketika dia menembak semua anggota keluarga ini. Dia menerobos masuk lewat pintu depan dan.. Langsung saja menembak" jelas Sarah

"Sebentar." Harleen, "Eric, hidupkan rekaman CCTV nya"

Eric pun menghidupkan rekaman CCTV itu. Dan para Agen melihatnya bersama.

Setelah beberapa menit...

"Pause." Harleen

Eric mem-pause rekaman itu.

"Aku melihat postur tubuh pelaku dan orang yang sedang mengobrol dengan Tn. Jeff, sama." Jayden, "apakah dia orang yang sama?"

"80% mungkin"

"Bisa di zoom?" Andrea

Eric memperbesar rekaman itu, dan Andrea langsung berkata, "mungkin dia pelakunya"

Wajah pria itu sangat jelas, wajah orang Inggris. Bertubuh pendek, dan brewok.

Harleen terlihat terdiam melihat wajah Pria itu. Dia terus memandangi wajah si Pria yang ada direkaman itu.

"Jadi kita harus cari dia?"

"Ya. Kita harus cari dia"

"Aku akan tes sidik jari lewat pemantik api itu" Harleen, "itu akan mempermudah kita menemukan siapa pelakunya"

Harleen keluar dari ruang meeting dan langsung masuk ke dalam ruangan untuk melakukan tes sidik jari pemilik pemantik api itu.

Tak butuh waktu lama, identitas pelaku terungkap.

Pelaku bernama Ferdinand Key, berkewarganegaraan Inggris.

Harleen mengela nafas berat ketika melihat identitas pelaku.

"Kenapa harus berurusan dengan dia lagi? Akh!" gerutu Harleen melihat wajah si pelaku.

Ferdinand adalah Pria yang pernah mengisi hati Harleen pada beberapa tahun yang lalu. Sebelum ada Eric.

Harleen sudah Cinta mati dengan Ferdinand pada saat itu. Dan mereka berencana untuk menikah.

Tapi hubungan mereka kandas, karena Ferdinand selingkuh dengan sahabat Harleen sendiri. Eliza.

Karena tak ingin menatap wajah Ferdinand terlalu lama, Harleen mencetak identitas tersebut dan membawanya ke ruang meeting.

"Ini identitasnya." kata Harleen meletakkan kertas itu di meja.

"Ferdinand Key?"

"Ya. Itu dia"

"Tapi dimana kita bisa menemukan dia?" tanya Keenan.

"Di Rumah nya, Rocky Town Street nomor 15. Atau di kantornya, FK Corp." Harleen, "dan aku masih ingat beberapa jadwal nya sehari hari"

"Kau kenal dia?" tanya Jayden.

Harleen mengela nafas panjang, "dia mantan pacarku."

Eric langsung melihat ke arah Istrinya itu,"Mantan pacar?"

"Ya. Masa lalu" Harleen, "aku putus dengannya karena dia selingkuh di belakangku."

Eric tiba tiba bersuara, "bagus. Ini akan mempermudah kita untuk melakukan penangkapan" Eric, "dan sekalian aku meluapkan dendamku kepada nya. Karena sudah menyakiti Istriku di masa lalu."

Harleen tersenyum mendengar perkataan Eric.

"Baiklah. Harleen akan memimpin proses penangkapan kali ini" Annie, "aku akan ikut bersama kalian nanti. Sekarang kalian pulang, dan istirahat."

Harleen dan Eric masuk ke dalam mobil mereka. Di dalam mobil, Harleen terlihat diam seribu kata.

Eric pun memegang tangan Istrinya, "kau kenapa?"

"Aku tak apa apa"

"Masalah Ferdinand?"

"Tidak. Aku tak terlalu memikirkan hal itu" Harleen, "aku hanya memikirkan perasaan mu"

"Aku tak apa apa, sayang" Eric, "justru ini menyenangkan bagiku. Aku bisa balas dendam lewat ini."

"Kenapa kau bisa langsung dendam kepadanya? Padahal kau sama sekali belum kenal dengannya"

"Karena dia sudah menyakiti Istri yang kucintai di masa lalu" ucap Eric sambil mengusap rambut Harleen dengan Kasih sayang.

"Okey. Baiklah" Harleen terkekeh.

"Mau makan Es Krim?" Eric

"Hm. Kedengarannya menyenangkan"

"Baik. Kita makan es krim"

THE CRIMINAL MISSION :  CHAPTER 1 'EXTENSION' [COMPLETED ✔] Where stories live. Discover now