Pembuka

18 1 2
                                    

Flashback cepat yang membuat harun terdiam teringat kalah didepan Masjid setelah teraweh berpapasan dengan seroang wanita yang kala itu dia puja-puja tapi tak dapat diperjuangkan , karena harus merantau menggingat banyak yang harus dikejar setelah lulus dari sma kala itu cinta yang dia pendam selama  3 tahun di relakan begitu saja demi amanat yang dititipkan orang tua menggingat dia harus menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi.

" harun...!! ", kok ngelamun, ada masalah ?? , tanya edo teman sekosan harun dengan penuh tanda tanya dan sekilas menatap potret seorang gadis yang terpampang di handphone harun..

"mikirin cewek har?", butuh teman curhat canda  si edo dengan senyuman mengejek, mengingat banyak hal yang dialami oleh harun dalam masalah percintaan, banyak curhatan-curhatan lucu yang seringkali menjadi senjata ejekan bagi edo, jika sedang berkumpul bersama teman-teman sekomplotanya..

"enggak kok cuma lagi mikir aja ", bantah harun "dari mana do?,  gak kuliah", harun mencoba membelokan pembicaraan seperti biasa agar tidak terlalu di todong oleh teman seperjuangan yang suka mengorek-ngorek rahasianya yang kadang membuat dia harus belak-belakan , memang banyak jalan keluar dan motivasi dari edo cuma, rasa malu karena wanita yang dia puja adalah adik temanya sendiri yang harus mengulangi kuliah 1 tahun setelah terlibat masalah dibali membuat dia takut menceritakan kepada edo... 

"jangan bohong kita suda 3 tahun kenal har, siapa sih yang gak tau sifat kamu, cerita aja tau-tau aku bisa bantu demi kebaikan mu lah , jangan dipendam nanti jadi sampah dalam hati mending di share biar berkurang sampah dalam hati..", rayu si edo dengan perlahan mencoba membujuk husen yang masih bimbang...

"tapi janji ya ini rahasia jangan disebar malu saya", polosnya pikir edo, meskipun suka membongkar aibnya husen soal masala percintaan bersama mantan-mantannya tetapi edo cuma memberitahu pada teman kumpul ato komplotan mereka saja dan tidak tersebar diluar kelompok mereka ini membuat rasa aman tetapi ada rasa khawatir karena ini ada hubungannya dengan sahabat karip mereka..

"jadi siapa cewek itu ??",tanya edo, dengan ragu husen menjawab "hasna, namanya fikri hasna", cinta pertama ku yang tak sempat ku utarakan..

"jadi ini cinta pertama mu, masa playboy sepertimu tidak berani menyatakan cinta pada cewek itu... edo menyindir..

"wanita ini beda lah do, dia bukan seperti yang kau pikirkan.. menatap matanya saja aku tak sanggup dia sangat berbeda, aku baru sadar ternyata selama ini yang ku kejar hanyalah pelarian, saat kulihat wajahnya aku merasa malu terhadap diriku sendiri aku tidak tau apa perasaannya terhadap ku tapi aku rasa dia memiliki perasaan yang sama dengan, karena sebelum aku merantau, dia memberi ku sajadah merah yang diberikan melalui ibu ku yang ku lupakan karena sibuk menata barang-barang yang ingin ku bawa  ke sini", aku juga tak tahu kenapa bisa tiba-tiba teringat padanya...."

"apa kau tau kabar terbaru dari si fikri ini?, mungkin dia sudah punya pacar ?", tanya edo

"tidak mungkin, dia bukan wanita yang seperti itu dia adalah wanita tersoleha yang pernah aku temui.." harun terdiam.. dengan nada pelan dan meyakinkan "tapi yang ku tahu dia belum menikah".. 

edo pun tersenyum, "berarti sudah di putuskan kau harus pulang kampung, tak ada yang menghalangi mu lagi kan?, skalian hijrah sudah 3 tahun kan gak ketemu keluarga mu aku juga sudah bosan tiap hari dengan keluhan dan curhatan mu yang tak membawa hasil apa-apa, bukannya kamu tinggal menunggu diwisudakan? " 

"tetapi...... pikir husen",.....

"kenapa masalah si dian belum kelar atau si teresia.. mungkin si rina".. gerutu edo

"ngak kok iya-iya nanti aku usahain untuk hijrah", dengan ragu dan cemas malam itu husen tidak dapat menutup matanya dan terus memikirkan bayang-bayang hasna gadis yang membuat dia jatuh cinta masa lalu yang terkubur  karena pelarian dan hanyut dalam kenyamanan pelukan gadis lain...

"apakah aku bisa membuat mu jatuh cinta kepada ku atau aku akan ditolak sebagai tamparan keras karena terlambat menyadari bahwa ada seseorang yang mungkin menunggu keberanian ku untuk mengungkapkan isi hati ku...?"

Bersambung....

Terlambat SadarМесто, где живут истории. Откройте их для себя