Chapter 5 [Cara]

315 19 2
                                    

Chapter 5 [Cara]

Aku mengambil piring-piring kotor dan membawanya menuju dapur. Kak Carly juga melakukan hal sama, sementara Greyson berdiri di ujung pintu, tangannya menyilang di depan dadanya dan dia tengah tersenyum kecil melihatku dan Kak Carly membereskan meja makan. Oke, aku ralat. Dia CUMA melihat Kak Carly.

"Don't just be standing there and smiling like a very smart kid," kata Kak Carly sarkastik. Greyson tertawa dan bangun dari sandarannya, mengikuti Kak Carly menuju dapur dan mengantongi tangannya.

Aku membawa gelas dan piring kotor ke bak pencuci, sementara Kak Carly sudah mulai mengambil spons dan sabun untuk mencuci. "Udah, Kak. Biar aku aja," kataku. Aku bukan bermaksud sok baik, tapi memang aku sudah biasa membantu Tante Jojo membersihkan rumah, mencuci piring bahkan menyapu lantai. Tante Jojo nggak punya pembantu, jadi setiap aku berkunjung, aku sering membantunya menyiram tanaman atau mengelap jendela. Aku jarang berada di rumah, maksudku, aku bahkan bingung harus berada di rumah yang mana mengingat Mama dan Papaku memutuskan untuk nggak tinggal bersama. Yah, walaupun mereka masih sering berpura-pura dalam keadaan harmonis di depanku. Tapi aku tahu, ada kebencian di antara mereka, yang sebenarnya nggak pengen aku ketahui.

Tapi aku tahu.

"Nggak papa, kali, Ra. Kamu kerjain PRmu aja sana," kata Kak Carly sambil tertawa kecil.

"Kan aku udah liburan, Kak. Udah aku aja," kataku. Aku melirik ke arah Greyson yang sudah jelas nggak ngerti apa yang aku dan Kak Carly bicarakan.

"It's okay, Cara. Just let her do it." kata Greyson tiba-tiba, yang tentu saja mengejutkanku. Jadi dia bisa bahasa Indonesia atau? Wow! 

Kak Carly dengan spontan menoleh ke arahnya, "How do you know what we were talking about?"

"Yeah, it's obviously. I just- knew it," selanjutnya Greyson mengedipkan salah satu matanya ke arah Kak Carly. Yah, kalau aku jadi Kak Carly, sudah pasti aku mati di tempat.

"Alright Mr. Know-It-All." balas Kak Carly yang kemudian menyalakan keran air untuk memulai mencuci.

"Awww what a dream-wife," kata Greyson menggoda Kak Carly. Kak Carly tertawa kecil dan mencipratkan air ke arah Greyson, "You're such a jerk!" katanya kemudian. Greyson tertawa dan nggak begitu keberatan dengan kausnya yang sekarang basah.

Oke, Cara. Mereka kelihatan sweet. Zzzz ya ampun, aku merasa sangat awkward di sini. Maksudku, aahhhasdfghjkl!

Oke. Kayaknya, benar, mereka emang pacaran.

Ya ampun. Bukankah aku nggak seharusnya cemburu?

"It's okay, Cara. Lagian, aku juga jarang cuci piring," kata Kak Carly. Aku hanya tertawa kecil dan memindahkan piring bersih yang sudah dicuci Kak Carly ke lemari piring, "Emang Kak Carly ngapain aja di sana? Pasti enak ya, Kak, tinggal di Amrik?" aku membuka pembicaraan, rasanya sudah lama banget kita nggak ngobrol. Aku kangen Kak Carly, to be honest. Waktu SD, kita melakukan apapun hampir bersama. Bermain, belajar, berangkat sekolah, makan, bahkan mandi. Kak Carly juga kakak kelasku sewaktu SMP, walaupun cuma 'kakak kelas dua bulan', karena setelah dua bulan aku masuk SMP, Kak Carly pindah ke Oklahoma.

She is Loved and Loving (Sequel to the She Will be Loved)Onde histórias criam vida. Descubra agora