We Should Not Meet Again

19 5 0
                                    

Taehyung berjalan dengan gontai keluar dari kafe, sepertinya kata-kata Joo Hyun tadi menyakitkan baginya. Taehyung tampak kembali kedalam rumah sakit.

Tok..tok..tok..
"Jungkook-ahh, Apakah aku boleh masuk? Apakah kau sedang tidur?" Tanya Taehyung pada adiknya yang sedang terbaring membelakangi pintu.

"Oh hyung, ada apa kau kembali?" Jungkook balik bertanya.

"Apakah aku mengganggu istirahatmu?" Tanya Taehyung lagi dan menghiraukan pertanyaan Jungkook, lalu duduk dikursi sebelah tempat tidur Jungkook.

"Sama sekali tidak hyung. Selama dirumah sakit aku tidak terlalu nyenyak tidur. Mungkin karena bau rumah sakit ini, dan aku benci itu" jawab Jungkook memberi alasan.

"Kau harus banyak istirahat. Kau harus segera pulih. Biar ibu tidak mencemaskan mu. Dan kita bisa memulai kegiatan lagi" kata Taehyung menasehati adiknya.

"Oh??.. Ohhhh araseo" jawab Jungkook dengan nada tidak percaya.

Tidak biasanya Taehyung perhatian terhadap dirinya. Bahkan dari kecil Taehyung tidak pernah seperti itu. Menurut Jungkook, Taehyung adalah seorang yang introvert. Jadi dia bisa memahami itu. Tapi hari ini kelakuan nya agak aneh.

"Bukankah kau tadi sudah mau pulang?" Jungkook balik bertanya.

"Jungkook-ahh, apakah kau ingat? Dulu waktu aku berumur 15 tahun. Kau, ibu dan ayahmu menjemputku ke Daegu lalu membawaku pindah ke Seoul?" Tanya pria 22  tahun itu seperti orang mabuk.

"Ya.. Aku mengingatnya" jawab Jungkook meladeni pertanyaan hyungnya.

"Kau tau? Saat itu ada seorang temanku yang sedang menungguku di ruang latihan kami di Daegu. Hari itu aku tidak datang. Dan itu membuatnya dendam padaku hingga saat ini" kata Taehyung melanjutkan ceritanya.

"Sungguh? Lalu apakah kau tau dimana temanmu itu sekarang?" Tanya Jungkook penasaran.

"Ya.. Baru-baru ini aku bertemu dengannya" jawab Taehyung.

"Lalu apakah kau sudah meminta maaf padanya karena kau telah membuatnya menunggu hari itu?" Tanya Jungkook.

"Sudah.. Aku sudah minta maaf padanya" balas Taehyung.

"Kalau kau sudah meminta maaf. Lalu kenapa wajahmu terlihat tidak senang hyung?" Kelihatannya Jungkook lebih penasaran.

"Dia membenciku dan katanya dia tidak ingin bertemu denganku lagi" jawab Taehyung lemas.

"Kenapa dia malah membenci mu padahal kau sudah meminta maaf" kata Jungkook membela hyungnya.

"Molla.. Sepertinya hari itu aku sudah sangat membuatnya sakit hati. Benarkan?" Tanya Taehyung.

"Siapa dia? Apakah dia teman yang sangat berarti bagimu hyung?" Jungkook malah bertanya kembali.

"Berarti?? Ya dia berarti.. Tapi dia mengatakan... Mari kita untuk tidak saling bertemu lagi. Apakah itu berarti?" Jawab Taehyung putus asa.

Jungkook tampak berpikir sejenak. Apa yang terjadi dengan hyungnya? Siapa temannya itu? Apakah...? Itulah yang tanya terbersit dibenak Jungkook saat ini. Tapi ia tak berani menginterogasi hyungnya itu. Saat ini seperti nya hyung nya lebih butuh pelukan daripada saran darinya.

"Hyung kau tampak kelelahan, apa tak sebaiknya kau istirahat pulang dan meminum obat?" Kata Jungkook mengganti topik.

"Atau kau ingin tidur dikasurku sebentar? Aku bisa pergi keluar sambil mencari udara segar" kata Jungkook melanjutkan.

"Aniya... Aku pulang saja. Kau istirahatlah. Aku pamit ya" jawab Taehyung menolak tawaran adiknya.

"Ohh baiklah. Hati-hati dijalan. Nanti dirumahmu jangan lupa pakai pemanas ruangan hyung!!!" teriak Jungkook yang melihat Taehyung berjalan semakin jauh.

Jungkook kembali ketempat tidurnya sambil melihat keluar. Sepertinya dia sedang memikirkan keadaan hyungnya tadi.

"Apakah dia akan baik-baik saja? Aish ini membuat ku terganggu. Ada apa sebenarnya dengan dia. Lalu siapa teman yang dimaksudnya itu? Dia membuat ku penasaran" kata Jungkook kesal pada diri sendiri.

Jungkook terus berpikir siapa teman spesial hyungnya itu. Bahkan berkat dia, Taehyung yang dari dulu selalu tertutup sama siapapu, sekarang berani mengungkapkan keluh kesahnya. Seberarti apa temannya itu bagi Taehyung.

Tiba-tiba Jungkook yang sedang melamun, dikagetkan oleh bunyi dering handphonenya. Dan ternyata itu hanya sebuah pesan masuk.

"Jungkook-ssi, maafkan aku tadi pergi buru-buru tanpa mengobrol denganmu dulu. Apakah kau baik-baik saja?" Isi pesan dari nama kontak Joo Hyun noona itu.

Jungkook tampak sedikit senang mendapat pesan dari noona cantik itu. Dengan segera ia pun mengetik pesan untuk membalas pesan dari Joo Hyun.

"Tidak apa-apa noona, aku sekarang baik-baik saja. Terima kasih telah mengkhawatirkan aku. Oh ya kalau kau tidak sibuk. Maukah kau membantu ku besok? Besok aku keluar dari rumah sakit" balas Jungkook dipesannya itu.

Sambil menunggu balasan dari Joo Hyun, Jungkook membuka nama-nama kontak di handphone nya. Ia me scroll sampai ke nama kontak Joo Hyun noona. Dan ia berharap untuk mengganti nama kontak itu.

"Nae cheonsa... Ahhh tidak tidak. Ini terlalu berlebihan. Yeppeun cheonsa.. Hah!! Andwaeee.. Yeppeun noona. Hah baiklah ini saja. Lagian dia tidak akan melihat ponselku" kata Jungkook percaya diri.

Masuk lagi sebuah pesan. Dan ini pesan balasan dari Joo Hyun.

"Hmm baiklah. Besok aku akan membantumu" kata Joo hyun.

"Wahhh daebakkk.. Yes yes yes.." Jungkook kegirangan.

Tampak Jungkook mengetik pesan lagi. Dan kali ini bukan untuk membalas pesan Joo Hyun. Tapi dia mengetik pesan untuk manajer nya.

"Sejin hyung. Tidak usah menjemputku besok ya. Aku akan pulang sendiri. Aku tidak akan apa-apa. Aku akan berhati-hati" pesan Jungkook terhadap manajernya.

Ia melanjutkan kegirangannya itu.
"Auhhh.. Sakit" Jungkook meringis kesakitan sambil memegang kepala nya yang masi dibalut perban. Itu karena ia terlalu banyak gerak. Sakit itu tidak ada apa-apa nya dibandingkan rasa senangnya hari ini.

Jungkook tampak menikmatinya sambil bernyanyi kecil. Sampai-sampai ia melupakan masalah hyungnya yang membuat dia berpikir juga.

Tiba-tiba... "Ohh apakah teman spesial Taehyung hyung adalah.....(namanya dalam hati)???" Jungkook tampak berpikir untuk memastikan tebakannya.

"Ah tidak mungkin. Aniyaaa" terlihat Jungkook meyakinkan diri sendiri.

Tanpa mau berpikir lagi, Jungkook hanya melanjutkan kebahagiaannya itu.
.
.
.
.
Keluar lagi. Bagaimana cerita sebelumnya? Jangan lupa komen dan sarannya ya yorobun.

And wait the next chapter. Okay??

Goodbye My Winter SeasonWhere stories live. Discover now