7. The Feeling

2.8K 368 95
                                    

Lova memandang ke luar jendela, menatap rintik hujan yang berjatuhan di kaca mobil milik Milo

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Lova memandang ke luar jendela, menatap rintik hujan yang berjatuhan di kaca mobil milik Milo. Hal tersebut sedikit mengurangi rasa canggungnya.

Dulu, Lova selalu suka berdua bersama Milo di dalam mobil seperti ini, rasanya sangat nyaman.

Bahkan sebenarnya sampai sekarang pun Lova masih merasa nyaman, tetapi ada perasaan yang tidak enak di hatinya, seperti menghimpit rongga dadanya hingga terasa sesak.

"Lov?"

Lova tersadar dari lamunannya lalu menoleh menatap Milo. "Hm?"

"Nggak apa-apa, gue kira lo tidur."

Lova hanya tersenyum tipis sebagai jawaban, lalu kembali menoleh ke samping untuk menatap rintik hujan.

"Mil, lo— eh awas!" Lova menjerit sembari menutup mata ketakutan.

Milo menginjak rem mendadak sehingga membuat keduanya terlempar ke depan.

"Udah, Lov. Nggak apa-apa. Mobil tadi cuma ngebut aja," ucap Milo menenangkan Lova yang tampak panik.

Lova menghela napas lega. "Ya tapi dia kayak mau nabrak kita tahu."

Milo terkekeh pelan. "Dasar penakut."

Lova memberengut sebal.

"Eh iya, tadi mau nanya apa?" tanya Milo lalu menginjak rem karena sedang lampu merah.

"Ah nggak jadi, lupa..." jawab Lova sambil senyum lebar.

Sebenarnya Lova tidak lupa, ia hanya tidak ingin menambah rasa sakit yang sudah lama kupendam sendiri dengan mencari tahu kebenaran tentang pacar Milo.

Kalau pun benar Milo sudah punya pacar, Lova hanya bisa mendukungnya.

Memang apa lagi yang bisa dilakukannya? Melarang laki-laki itu? Memang dia siapanya?

Lova semakin merasa bodoh, menunggu Milo selama 4 tahun, tetapi kenyataannya Milo tidak.

...

Mobil Milo berhenti di depan sebuah rumah minimalis bercat putih.

Lova mengembuskan napas pelan lalu tersenyum simpul.

"Makasih, Mil. Maaf ngerepotin," ucap Lova pelan.

Milo tersenyum tipis. "Sama-sama."

Lova terdiam beberapa saat. Senyum Milo bahkan masih menjadi favoritnya sampai sekarang. Senyum yang selalu bisa membuat hatinya menghangat.

"Gue masuk ya..."

"Salam buat Nyokap sama Bokap lo."

Lova mengangguk. "Salam juga ya buat nyokap lo."

"Nanti gue sampaiin."

Lova mengangguk lagi lalu membuka pintu mobil dan benar-benar ke luar. Setelah mobil Milo menjauh, ia melangkah masuk ke dalam rumah dengan perasaan campur aduk. Ada perasaan senang karena bisa bertemu Milo kembali, tetapi perasaan sakit kembali muncul ketika mengingat perempuan di bazar waktu itu.

"Dari mana, Lov? Nggak sama Ken ya? Mobilnya beda tuh, cieeee pacar baru ya? Akhirnya Lova punya pacar lagi, nanti Mama bakalan kasih tahu Papa ah," ucap Amira antusias.

Lova mendengkus. "Apaan sih, Ma. Nggak ada pacar baru."

Amira tertawa pelan melihat air muka putrinya yang lemas. "Ya abis nggak pernah punya pacar lagi setelah putus sama susu coklat. Masa cowok yang dateng kesini cuma Ken doang."

Lova memutar bola mata mendengar pernyataan Ibunya. Memangnya dia benar-benar semiris itu?

"Oh iya, Mama dapet salam dari susu coklatnya Mama itu," celetuk Lova ketika gadis itu sampai di depan pintu kamarnya.

Amira membulatkan mata tak percaya. "Yang tadi itu Milo!?"

Lova hanya tersenyum geli sebagai jawaban lalu masuk ke dalam kamar meninggalkan Ibunya yang masih menatapnya penasaran.

...

Selesai mengeringkan rambut, Lova mengembalikan handuknya lalu berbaring di atas kasur kesayangannya.

Lova meraih ponselnya lalu iseng mengetikkan nama Milo di aplikasi sosial medianya lalu membuka blokirannya, karena dulu ia memang sempat memblokir semua sosial media Milo agar dia tidak laki-laki itu tidak mencari tahu tentangnya lagi.

Hanya ada beberapa foto, kebanyakan foto dirinya bersama teman-temannya dan foto pemandangan, tidak ada foto perempuan di bazar waktu itu.

Lova mengklik sebuah foto dirinya dengan latar belakang pemandangan pohon-pohon rindang. Gadis itu membaca captionnya perlahan, "Bulan Desember selalu datang membawa cerita-cerita tentang rindu yang basah entah karena hujan atau air mata."

Lova melihat tanggal di mana Milo mengunggah foto itu.

Empat tahun yang lalu.

Lova kembali melihat profilnya dan mencari foto terbarunya, diunggah dua bulan yang lalu.

"Banyak tempat yang pernah kita singgahi bersama, banyak kenangan yang telah kita ukir. Lalu bagaimana aku bisa dengan mudah melupakanmu? Banyak pengalaman baru, tapi kamu tidak ada."

Lova mengernyit membacanya.

Apakah tulisan itu ditujukan untuk mantannya?

Tapi mantan yang mana?

Tiba-tiba aku penasaran dengan sosok perempuan di bazar itu.

Dengan keingintahuan yang kuat, Lova membuka setiap foto di instagram Milo lalu membaca komentarnya satu persatu. Walaupun otaknya sudah melarangnya untuk melakukan hal itu, namun ia mengikuti hatinya untuk mencari akun perempuan tersebut.

Matanya terhenti pada satu akun bernama beatarishachristy.

Lova membuka profilnya, tidak dikunci.

Di profilnya tertera nama panggilannya, Tarisha.

Lova menggulirkan layar ponselnya ke bawah untuk melihat-lihat foto pemilik akun tersebut.

Gotcha!

Pemilik akun itu benar-benar perempuan di bazar yang memanggil Milo dengan sebutan 'sayang' itu.

Lova semakin yakin ketika melihat perempuan itu mengunggah foto bersama Milo. Gadis bernama Tarisha itu merangkul Milo dan Milo merangkul pinggangnya dan tersenyum lebar.

Dadanya kembali terasa sesak. Namun dengan sisa keberaniannya, ia membaca komentar-komentarnya.

Kebanyakan berkomentar 'Asik, pajak jadian dong.'

Lova memejamkan mata sambil menarik napas dalam-dalam, berusaha menghilangkan rasa cemburu di hatinya, lalu kembali membuka mata dan menatap langit-langit kamar dengan pandangan kosong.

Tanpa aba-aba, air matanya mengalir.

Should I always hurt?

___

akhirnya aku upload yeay! wkwkwk

oh iya gais aku mau curhat sedikit:(
gmn ya, udah cape" ngetik, writer block dan kadang maksa biar tetep bisa nulis. tp pas di publish komennya cuma 'next kak' atau bahkan ada yang komen 'ampun dah pendek banget padahal udah nungguin lama'. ya aku tau kalian nungguin lama, but aku juga writer block gais, dan komen next itu ga bikin aku semangattt:( jadi tolong dong jgn cuma komen next doang, komentarin karya aku juga:'' makasih, alay emangg wkwkw, lagi labil soalnya:(

BTW, SELAMAT HARI KARTINI UNTUK SEMUA WANITA!❤

21 April 2018

Setelah Usai (Milova 2)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant