Lost

9 0 0
                                    

Apa yang harus aku cari sekarang.  Untuk menghirup udara pun sangat terasa sulit sangat menyesakan..
.
.
.
.
.
.
.
Aku terbangun,  ahh ternyata cukup melelahkan mengingat dia sampai-sampai aku terlelap lumayan lama. Sepertinya aku membutuhkan mandi mungkin dengan mandi otakku akan kembali segar lagi "monolog ku"..

Ruang makan
"Yeobo"
"Ne yeobo?"
"Apa anak nakal itu tidak akan turun?"
"Ne?  Ahh yeobo myungsoo mungkin sedang istirahat dia mengatakan bahwa dia sangat lelah,  biarkanlah dia untuk beristirahat"
"Mau sampai kapan kau menutupi sikap keras kepala anak mu itu,  apa belum cukup dia ku kirim ke California,  mau sampai kapan dia akan bersikap kekanakan seperti ini"
"Yeobo,  myungsoo seperti ini karena kita juga,  aku mohon jangan buat dia semakin membenci kita yeobo,  aku tidak ingin kehilangan dia lagi,  jebal"

Inilah yang membuat aku merasa sangat sulit untuk kembali dan melangkah ke rumah ini lagi. Ya aku mendengar semua percakapan mereka tadi.  Keras kepala hm? Dia yang membuatku menjadi seperti ini,  ayahku yang membuat hancur kehidupanku dia membuat hidupku terasa seperti burung disangkar emas..

Aku kembali masuk ke kamarku,  nafsu makanku menjadi hilang akibat kedua orangtuaku sendiri. Jika sedang seperti ini aku selalu mengingat dia.  Sakit dan sesak jika aku mengingat dia.  Beribu maaf pun tidak akan pernah bisa membuat dia kembali.  Apa kembali?  Hah kau bodoh myungsoo,  bertemupun tidak pernah lagi.

Tok tok tok tok
"Adeul-ah"
"Myungsoo-ya apa eomma boleh masuk?"
Aku mendengar suara ibuku di depan kamarku. Jujur aku tidak ingin diganggu untuk saat ini. Hem entah sudah berapa kali aku menghela nafas berat ini. Aku membuka pintu kamarku dan aku melihat tatapan kesedihan yang terpancar dari mata ibuku sendiri..
"Ada apa eomma?" tanyaku
"Adeul-ah apa kau lapar?  Apa kau mau eomma masakan makanan kesukaanmu,  kimchi jjiggae apa kau mau itu?"
"Tidak eomma. Lagipula hari ini aku bukankah aku harus mengganti appa ke kantor?  Aku tidak ingin terlambat eomma" jawabku sinis
"Ahh geurae,  yasudah kau bersiaplah eomma akan membuat bekal untuk kau makan dikantor myungsoo-ya"
"Tidak perlu eomma"
"Ne? Ahh ne adeul-ah" jawabnya lirih
Aku kembali menutup pintu kamarku dan masih terdiam di depan pintu kamarku "mianhae eomma" lirihku

Ya hari ini adalah hari pertama aku masuk kekantor ayahku.  Hem laki-laki tua itu sudah sangat menyiapkan apa saja yang akan dia lakukan terhadap hidupku.  Sampai kapan aku harus menuruti semua keinginan dia..

"Tuan"
Aku mendengar Pak Choi memanggilku
"Tuan"
Kubuka pintu kamarku,  ini baru dimulai myungsoo..
"Ayo Pak Choi" kata ku
Ku langkahkan dimana mobil itu akan membawaku ke tempat yang akan menguras waktu dan tenagaku.  Aku melihat keluar jendela mobil,  ternyata bukan hanya bandara atau rumahku yang tidak berubah tetapi sekelilingnya pun tidak berubab..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jika aku meminta kesempatan kedua apa kau akan memberikannya?  Apa jika aku meminta mau kembali,  apa kau akan kembali?  Jika aku mengatakan "aku mencintaimu" apa kau akan membalasnya?

To be contiuned
I hope you like with this story readers
Thankyou

Miss itNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ