Come

8 0 0
                                    

Kehidupan apa yang aku cari.  Kekayaan?  Kekuasaan?  Tidak sama sekali.  Aku ingin mengatakan bahwa akau lelah,  tapi aku tidak bisa melakukan apa-apa.  Aku hanya seorang pengecut..
.
.
.
.
.
.
.
.
WCKD Company

Aku lihat bangun yang menjulang tinggi didepan mataku.  Ini baru dimulai,  kau belum ada apa-apanya myungsoo "monologku"
Kulangkahkan kaki memasuki gedung yang sangat terlihat luas ini,  kulangkahkan kakiku keruangan dimana ayahku berada,  berat ya sungguh terasa berat ketika aku harus bertatap muka dengan ayahku..

Ruangan Presdir
Tok tok tok tok
Aku ketuk pintu ruangan ayahku
"Masuklah"
Kubuka pintu ruangan ayahku dan memasuki ruangannya yang sangat luas ini. Kulihat sekelilingnya benar-benar tidak ada yang berubah..
"Kenapa kau tidak menghadapku ketika kau sudah sampai di rumah myungsoo?" tanyanya..
Ku lihat ekspresi ayahku hm dia sedang menahan marah akan tingkah laku ku hm
"Aku lelah" jawabku singkat..
"Apa ini sikapmu terhadap ayah yang tak kau lihat selama 8 tahun ini myungsoo"
"Ku tatap mata ayahku" cih kau yang membuangku apa aku harus mengatakan aku merindukan mu ayah,  tidak!  Tidak akan pernah "kataku dalam hati"
"Apa yang harus aku lakukan disini?" tanyaku mengalihkan pertanyaan ayahku.  Ku lihat dia menghela nafas dalam "hm ayah sudah tua,  ayah sudah tidak sanggup jika harus meneruskan perusahaan ini dengan sendiri myungsoo.  Kau tau persis apa yang harus kau lakukan.  Ayah menyerahkan semua tanggung jawab perusahaan kepadamu myungsoo.  Jangan kecewakan ayahmu ini,  ayah sangat berharap lebih terhadap kinerja mu disini.  Ayah sudah mengatakan kepada seluruh karyawan di perusahaan ini,  bahwa jabatan ayah akan ayah serahkan kepadamu myungsoo anak semata wayang ayah,  apa kau mengerti myungsoo" jelasnnya..
Aku hanya menatapnya dingin jadi ini kejutan atas kedatangan ku ke Seoul.  Waktu dan tenagaku akan terhabiskan oleh berkas-berkas yang sangat memusingkan.  Apa laki-laki tua ini tidak tau apa mau ku.  Sungguh lebih baik aku menetap selamanya di California.
"Myungsoo Myungsoo"
Aku tersadar akan lamunan angan-anganku "aku mengikuti apa yang kau suruh ayah,  bukankah aku hanya robotmu.  Menolak pun percuma karena tidak ada kata tidak di dalam hidupmu ayah" jelasku terhadapnya..
.
.
.
.
.
.
.
Ruangan Presdir
Ini adalah ruangan baruku,  aku tidak ingin menempati ruangan ayahku yang dulu.  Ruangan ayahku terlalu luas, aku memilih ruangan yang hanya cukup ku tempati..
Tok tok tok tok
Seseorang masuk kedalam ruanganku tanpa aku izinkan "maaf sajjangnim" katanya..
"Perkenalkan nama saya Kim Sungyu,  saya ditugaskan oleh Pak Presdir untuk menjadi sekertaris anda sajjangnim" jelasnya..
Aku hanya menatapnya,  jadi dia yang akan membantu semua pekerjaan ku.
"Apa yang harus aku kerjakan sekarang?" tanyaku.
"Ne?  Ah hari ini sajjangnim hanya menandatangani beberapa berkas yang sudah saya siapkan ini.  Dan juga hari ini ada penyambutan yang akan dilakukan oleh karyawan lain atas kedatangan presdir baru kita.  Jika tidak keberatan bisakah sajjangnim mengikuti acaranya?" jelasnya..
"Baiklah,  kau boleh keluar" titahku
Ku lihat dia keluar dari ruanganku engan wajah kesal,  penyambutan?  Hm kalian memasang topeng di depan orang yang tidak tepat..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Apa aku akan bisa bertahan dengan semua ini,  apa aku bisa menghilangkan ingatanku jika aku sibuk dengan berkas-berkas yang sangat memusingkan ini.  Apa kau sudah menjadi apa yang kau inginkan dulu?  Apa kau sudah bisa membuat makanan kesukaanku dulu?  Apa yang kau pikirkan myungsoo "lirihku"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To be contiuned
I hope you like with this story readers
Thankyou

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Miss itTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang