CHAPTER 4 Penunjukkan diri

38 3 0
                                    

Di tengah hutan belantara yang gelap temeram dengan pancaran sinar bulan yang menyinari. Hawa dingin menusuk kulit hingga tulang terdalam. Sautan sang pelolong malam sangat kontras dengan suara jangkrik dan hewan malam lainnya.

Menelisik lebih dalam. Ratusan bahkan ribuan pohon berusia puluhan tahun tumbuh sangat subur. Sulur sulur akar naik kepermukaan, tumpang tindih dengan milik pohon lain. Nyaris tak ada kehidupan lainnya.

SREEK... KRAK.. KRAK

Suara patahan tulang dan bentangan sayap menggema memecah keheningan malam. Siluet hitam tubuh manusia di tengah hutan membuat siapapun merinding. Namun ada yang mengganjal. Sayap kelelawar raksasa dengan lebar puluhan meter yang bisa membungkus tubuhnya terbentang saat ia membalikkan badan. Mata semerah darah dengan tatapan tajam mengincar seekor burung malang yang bersandar di atas pohon.

SREEK...

Dalam sekejap, burung tersebut mati tak berdaya dalam genggamannya. Siapun akan takut dan tunduk padanya. Sang Raja Kegelapan. Demon kutukan terkuat yang dapat menghancurkan dunia dalam sekejap. Telah datang dan hadir di tengah mereka, menjadi pemimpin dari segalam makhluk imortal.

Di tengah hiruk pikuk kota Seoul. Kota dengan kehidupan malam yang hampir tak pernah tidur. Semakin malam maka semakin indah. Diantara semua aktivitas masyarakat, Keelya dan anggota yang lain masih mencari keberadaan oh Sehun. Chanyeol dengan pakaian, topi dan masker serba hitam berjalan santai mencoba tidak mencolok diantara mereka.

" Kita akan pergi ke ruang ganti tempat kongser kalian kemarin ?" bisik Rena pada Chanyeol. Pria tampan yang kini digandengnya menatap ada Rena. Memang saat ini mereka sedang berpura pura sebagai sepasang kekasih agar tidak mencurigakan.

" Ya... Boleh aku bertanya ? " Chanyeol menatap lembut gadis disampingnya.

" Heem, tentu... Apa yang ingin kau tanyakan ?" Tanya Rena balik sambil menatap penasaran laki – laki di depannya itu.

" Apa kau salah satu penggemar kami. Ya kulihat kau sangat terpesona dan berbinar saat menatapku." Chanyeol dengan polos menatap gadis yang sudah merona di hadapannya.

" Apa jika aku berkata ya.. Kau akan menghindariku ? Maksudku kau mungkin tidak nyaman berkerja sama dengan fans mu?"

" Hahaha... untuk apa aku tidak nyaman. Jujur saja saat pertama kali akku melihatmu dan sahabatmu itu aku percaya kalian akan membantu kami. Jadi untuk apa ak risih berada di sekitarmu. Jadi... Kau fans kami?"

" Iya aku fans kalian. Saat pertama kali mendengar Sehun hilang aku sangat kaget dan kecewa. Secara aku menunggu kongser kalian tapi justru batal karena Sehun hilang dari peradapan. " Curhat Rena pipinya menggembung dengan rona merah yang tidak dapat disembunyikan sekalipun di tengah malam.

" Yak... Kalian sampai kapan di situ! Kencannya lanjutin nanti saja. Kita harus cepat." Keelya berteriak dari kejauhan. Untung jalanan sedang sepi saat ini. Rena menarik tangan Chanyeol dan berlari menyusul Keelya. Di belakangnya, Chanyeol hanya diam sambil mengikuti Rena sesekali memandang tangan mereka yang bertautan. Jantungnya berdebar tak mau diam.

Di pinggiran hutan belantara sebuah mobi bak sedang melintas melewati kalur rawan. Tikungan tajam dengan jurang terjal sepanjang jalan membuat banyak orang berpikir dua kali untuk melintasinya apalagi saat malam hari. Saat melewati sebuah tikungan sebuah makhluk dengan sayap kelelawar menghadang jalannya. Sontak sang supir membanting setir dan menabrak tebing di sisi kanannya hingga longsor. Jeritan lirih meminta tolong terdengar mengerikan di tengah keheningan malam. Makhluk aneh itu dalam sekkejap menghilang tanpa bekas. Polisi pasti akan menganggap kecelakaan ini sebagai kecelakaan tunggal.

" Apa kalian menemukan sesuatu?" Di tengah pencariannya Keelya bertanga pada Rena dan Chanyeol yang masih sibuk mengobrak abrik ruang ganti mencari barang bukti.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 09, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Devil Is IdolWhere stories live. Discover now