"Mas"
"Apa som?"
"Udahan aja settingan ini. Gue gaenak sama netijen. Palagi jaehye"
"Plis som lu dulu bilang nyanggupin. Knapa skrang gamau?"
"Dulu gw bucin doang sama lu mas jujur aja. Tapi gw gatahan sama komen netijen. Dan omongan mereka bener juga ..."
"Trus lu biarin gue kek gini aja sndirian?"
"Jaehye pas sblom sidang udah gue kasitau mas. Tapi ga blakblakan bilang apa yang sebenernya terjadi sama lu. Cuma karena mood dia udah jelek sama gue dri awal, dia gangerti maksud ucapan gue"
"LAH BEGO NAPA BILㅡ"
"Demi kebaikan lu juga mas! Gue gatega liat mas daniel kaya gini. Jangan maksain hati lu. Udah cukup lu sakit parah, jangan sampe sakit hati lu jadi nambah-nambahin beban tau ga"
"Halo?"
"Halo mas? Ada apa?"
"Gimana kabarmu, dan?"
"Baik, mas. Alhamdulillah."
"Gimana kata dokter Lee?"
"Dokter nyuruh di kemoterapi, tapi aku menolaknyaㅡ"
"Lah? Kenapa ditolak sih?"
"Mas tau sendiri sberapa ngeri efek sampingnya. Ada sih opsi lain, pake obat imatinib. Tapi belom ada di korea."
"Terus?"
"Yaaa ... jalan terakhir, transplatasi sumsum tulang. Dokter Lee masih nyari pendonornya."
"Ooh. Dan, kamu ... beneran baik-baik aja kan?"
"Baik kok mas. Mas minhyun sendiri ... gimana sama jaehye? Heheheㅡ"
"Dan,"
"Ya?"
"Mas memang suka sama jaehye. Tapi mas sebenernya gamau nurutin rencanamu ini."
"Mas, kumohon! Tolongㅡ"
"Dan, kamu butuh support buat lawan penyakitmu. Aku yakin dengan adanya seseorang yang kamu cintai disamping kamu ... setidaknya beban kamu bisa berkurang."
"Aku gamau ngerepotin jaehye. Kalo aku sama dia malah dia yang sedih terus ngeliat aku yang kaya ginㅡ"
"Daripada dia sedih jika tiba-tiba ada kabar kamu udah mati gara-gara penyakit yang dia BAHKAN gatau kapan menyerangmu ... mending pilih mana?"
"..."
"Dan?"
"Hye?"
"...."
"Jaehye? Buka pintunya."
"..."
"Hye? Ayok makan. Bapak bawain kamu pecel ponyo nih!"
"...."
"Halo? Kenapa tong?"
"Jaehye dibawa kerumah sakit wOY!"
"aNJIR! KOBISA?"
"gATAU! GUE OTW NIH KESANA"
"Lu tau kabar dia darimana?"
"bAPAK JAEHWAN BIKIN SNEPGREM"
"Hye?"
"Pak, yang sabar. Jaehye pasti bangun"
"Hik, gimana gue bisa sabar tong? Anak gue tbtb demam tinggi smpe di opnam. Pingsan lagi. Gue takut dia kenapa-napa"
"Doain yang terbaik aja buat jaehye, pak."
"Hye ... hiks, kok lu demen amat bikin gue khawatir sih? Aduh tisu abis lagi. Tong ada tisu ga?"
"Nih pak."
"Thanks. Hiks... bangun dong, nak. Bapak kangen."
"Ayah?"
"Ada apa?"
"Aku mau balik ke Surabaya."
"aPA? TIDAK! AYAH GA NGIJININ!"
"Yah, aku gapapa. Jangan khawatir."
"Nggak. Kau harus check up besok."
"Aku tetap akan balik kesana."
brak!
"Apa ini? Kenapa kau memberikannya padaku?"
"Aku gabutuh obat."
"Bapak ..."
"Jaehye? Kamu bangun, nak? HORE!!!"
"Bapak ... jaehye ... pusing."
"Istirahat aja, sayang. Atau makan dulu?"
"Ngga ..."
"Hye? Kamu kenapa? Jangan dipendam sendiri, nak. Ada bapak. Bapak bakal siap bantuin kamu apapun."
"Pak ..."
"Ya?"
"Mas Daniel ... bakal kembali kan?"
"Bapak gataㅡ"
"Jaehye ... kangen banget sama dia."
"Pak?"
"Kenapa hyun?"
"Maaf ... soal keinginan saya untuk batalin lamaran ini. Sekali lagi mohon maaf, pak."
"Hah ... yauda deh kalo mau kamu gitu. Jaehye juga gamon mulu. Tapi btw kenapa kamu tiba-tiba berubah pikiran?"
"Karena saya yakin, mereka akan sehat kembali kalau bersama."
"Mereka? Siapa?"
"Pak, maaf ... kalau saya baru memberitahu bapak..."
"Ada apa sebenarnya?"
"Daniel pergi bukan karena niat phpin. Tapi karena dia sakit."
"Daniel sakit apa?"
"Leukemia."
ESTÁS LEYENDO
Bapak Jaehwan Yth. ㅡfeat. Pd101 (17+)✔
Humor[COMPLETED] ❝Mo jadi mantu gue? bisa ternak lele ga lu?❞
