jadiin dia cewek lo

31 7 0
                                    


"Wihh...liat deh Alan sama temen-temennya makin hari makin ganteng," ujar seorang siswi ketika melihat segerombolan cowok-cowok tampan yang selalu menjadi sorotan di SMA BAKTI BANGSA.

"Iya bener banget, cewek yang jadi pacar mereka pasti bahagia banget, apalagi kan selain ganteng mereka juga anak orang kaya."
Teman yang di sebelahnya menyahuti dengan antusias.

"Kira-kira gue bisa gak ya jadi pacar salah satu dari mereka?"
tanya yang satunya.

"Yeh, mana mau mereka sama lo."
Balas yang lain sambil menoyor kepala siswi yang bertanya.

Sedangkan di sisi lain, tepatnya diujung koridor sekolah, seorang siswi yang bernama Renata Senja Azalea menatap dengan mata berbinar ketika matanya melihat kearah seorang cowok yang selalu diidam-idamkan oleh seluruh siswi.

^_^

"Oyy Nat, ngapain sih lo bengong disitu? tanya Nadia sahabat Renata.

"Lo gak liat Nad, itu tuh pangerannya gue jalan ke sini," jawab Renata sambil terus menatap pria yang sedari tadi dia liatin.

"Ck, udah lah Nat walaupun mereka mau kesini lo tuh gak bakalan pernah dilihat sama mereka apa lagi sama si pangeran lo itu," jawab Nadia sambil menghela nafasnya. "Udah lah Nat mending kita ke kelas, bentar lagi bel dan gue belum ngerjain tugas jadi gue mau nyontek sama lo" lanjut Nadia cengengesan sambil menarik tangan Renata untuk mengikutinya.

Renata yang ditarik pun tidak bisa apa-apa dan hanya mengikuti Nadia sambil sesekali melihat kebelakang, dan tiba-tiba matanya bersitatap dengan salah satu dari mereka.
'Pangeran gue' batin Renata bersorak.
Renata segera tersenyum kearah pria itu yang hanya ditatap tajam oleh orang itu.

Tatapan merekapun terputus karena Renata yang mulai tidak kelihatan.

"Nat!! Oyy Nat"
Nadia memanggil Renata tetapi tidak ada respon yang diberikan oleh Renata. Hal itupun membuat Nadia kesal.

"RENATA SENAJA AZALEA!!"
Teriak Nadia yang berhasil mengagetkan Renata.

"Eh...apa?" tanya Renata gelagapan.
"Nad kok ngagetin gue sih?" lanjut Renata sambil bertanya.

"Lo tuh ya, dari tadi gue panggil diem aja. Lagi mikirin apa sih nyampe bengong kek gitu?" ujar Nadia dengan nada kesal.

"Eh...itu...apa ya?" Jawab Renata tidak jelas.
"Ah udahlah." Potong Nadia. "Nat lo kan pinter nih, cantik lagi." Nadia melanjutkan ucapannya sambil memuji  Renata.
"Jadi..?" Tanya Renata.
"Gue boleh pinjem buku tugas matematika lo gak?" tanya Nadia dengan nada memelas.
"Dah gue duga" jawab Renata.
"Karena gue baik, solehah, cantik lagi. Jadi gue kasih lo pinjem nih." Lanjut Renata sambil menyerahkan buku tugasnya.
"Narsis banget deh lu Nat," ujar Nadia dengan nada mengejek.
"Lo ledekin gue, balikin bukunya sini," ujar Renata dengan kesal sambil  berusaha meraih buku ditangan Nadia.

"Eh, Nat enggak kok, lu emang baik, pinter, solehah lagi. jangan diambil lagi bukunya, ya?" Nadia berkata sambil memuji Renata.
"Nah gitu dong. Jangan muji gue terus, gue udah tau kok kalau gue kayak gitu,"
ujar Renata sambil tersenyum bangga yang dibalas ekspresi ingin muntah oleh Nadia.

^_^

Sedangkan ditempat lain tepatnya dikelasnya para cogan terlihat 3 orang pria sedang mengobrol.

"Oyy, ntar malem kita ngumpul dirumah gue ya?." Ajak Angga pada sahabat-sahabatnya.
"Boleh," ujar Adam mengiyakan.

"Lo gimana Al, ikut kan?" tanya Angga lagi.
"Ikut," ujar Alan.

"Oke deh jadi setuju ntar malem pada kumpul dirumah gue." Angga berkata lagi.

"Oh ya Dam, gimana hubungan lo sama Anggi?" tanya Angga yang penasaran dengan hubungan salah satu sahabatnya.

Ya diantara mereka cuma Adam yang tidak sedingin kedua sahabatnya.

"Udah putus," ujar Adam santai.
"Hah, seriusan!  Kok bisa..?" tanya Angga kaget.

"Ya bisa lah, gue bosen sama dia"
"Terus lo Al. Gimana, udah punya cewek?" Tanya Angga kepada Alan.
"Nggak ada," ujar Alan cuek.

"Yah, lo mah gak asik Al. Masa lo belum bisa lupain si cewek ular itu."  Angga berkata dengan kesal.
"Jangan panggil dia cewek ular, dia cewek gue," ujar Alan dingin.

"Ayolah Al, move on. Buka mata lo, jelas-jelas dia udah ninggalin lo dan lebih milih cowok lain dari pada  lo Al," terang Angga sambil menghela nafasnya.
"Jangan bahas dia gue gak suka"
Alan berkata dengan nada dingin.

"Gue saranin lo cari cewek Al. Gue yakin pasti ada orang yang bisa gantiin dia."
Adam berkata sambil memberi saran untuk Alan.
"Gini aja, gue tantang lo buat jadiin salah satu cewek disekolah ini jadi cewek lo."
Angga berkata sambil tersenyum miring.
"Nggak bisa." Jawab Alan
"Loh kenapa? Lo tau kan Al, hampir semua cewek di sekolah ini suka sama lo. Jadi lo gampang buat pacarin salah satu cewek disini." Terang Angga.
"Gini aja, kalo lo bisa pacarin salah satu cewek di sini gue bakalan kasih lo mobil kesayangan gue, gimana?" tanya Angga sekali lagi sambil berusaha bernegoisasi.
"Hmm... oke," jawab Alan masih dengan datar.

"Tapi kita yang nentuin siapa ceweknya," kata Adam menyela.
"Siapa?" tanya Alan dengan tetap menggunakan nada dingin.
"Renata." Adam berkata dengan tatapan lurus kedepan.
"Renata Senja Azalea." Ulang Adam masih dengan tatapan tajam.
"Lo kenal sama dia?" tanya Angga penasaran.
Adam tidak menjawab dan hanya menatap kedepan dengan tajam.
"Dam?." Angga bertanya lagi.
"Enggak," jawab Adam sambil mengalihkan perhatiannya kepada teman-temannya.

"Jadi gimana. lo setuju?" tanya Angga sekali lagi.
"Oke," jawab Alan singkat.
"Kelas berapa?" Lanjut Alan sambil bertanya.
"11 Ipa 2" jawab Adam singkat.

"Lo kayaknya tahu banget soal dia, lo kenal kan Dam sama dia?" tanya Angga penasaran.
"Gue udah bilang gak kenal!!"
Jawab Adam debgan nada tinggi.
"Tapi—" ucapan Angga terpotong oleh Alan yang berbicara.
"Udah. Gue terima kok tantangan kalian, dan gue juga gak peduli jika salah satu dari kalian mengenal gadis itu."
Jawab Alan sambil pergi meninggalkan kantin.

"Oke, istirahat nanti dia harus jadi pacar lo." Adam kembali berkata yang hanya di balas 'hmm' oleh Alan.

Adam yang senang karena perempuan usulannya akhirnya dijadiin taruhan hanya tersenyum miring.

Jangan lupa vote coment ya biar tambah semangat nulisnya.

Not MeWhere stories live. Discover now