hari ini felix terburu-buru ke kampusnya. changbin si sialan malah tidak mau bangun dan pergi ke kampus. dengan terpaksa felix harus menyetir mobilnya sendiri menuju kampusnya. beruntung saja ia tidak terlambat.
"WOY BAWA MOBIL SELAW KEK." pekik eric yang baru saja sampai dengan motornya di parkiran kampus.
"gue telat nih bacot ah lo," balas felix sambil mengambil tasnya dan berlari ke arah kelasnya.
dan sepertinya dewi fortuna sedang berpihak kepadanya, belum ada dosen di dalam kelasnya. felix menghela nafasnya dan langsung mengambil duduk di sebelah hwall yang wajahnya tengah ditekuk.
"kenapa lo?" tanya felix sembari mengeluarkan bukunya.
hwall melirik felix, lalu mendengus pelan. tidak berniat menjawab pertanyaan temannya itu.
"kak kevin lagi pasti nih." tebak felix.
namun kali ini hwall menggeleng, "sotoy ih. bukan itu. eh tapi masih berhubungan sih." jawabnya.
"terus kenapa?"
"ih kamu ga liat mading ya?" kata hwall yang malah melempar pertanyaan kembali kepada felix.
felix menggeleng, bagaimana nau lihat mading kalau parkir saja dia sudah terburu-buru karena takut terlambat masuk ke kelas pertamanya.
"itu loh, angkatan kita, sama angkatan kak changbin, terus angkatan dibawah kita ada semacam nginep di villa tapi bukan liburan. auah jelasinnya susah, intinya itu." jelas hwall sembari meniup poninya yang turun.
"lah terus kok lo bete?" tanya felix lagi.
"kok kamu bodoh sih? angkatan kak kevin kan gak ikut!!" sungut hwall.
"bucin."
hwall langsung memukul kepala felix. yang dipukul hanya meringis pelan lalu memberikan wajah meledeknya kepada hwall sebelum fokus pada dosen yang baru saja melangkah masuk ke kelasnya.
felix menatap dosen yang tengah menjelaskan persoalan acara tiga angkatan yang diadakan untuk melakukan 'saling pendeketan antar mahasiswa' yang entah mengapa hanya angkatannya, angkatan 99, dan angkatan 01 yang terpilih.
dia malas sebenarnya, tapi ketika dosennya berkata bahwa semua mahasiswa dan mahasiswi diwajibkan untuk ikut, felix langsung mengambil ponsel pintarnya dan mengetikkan sebuah pesan kepada changbin.
felix
dua hari lagi
ada acara nginep
tiga angkatan.
katanya buat pdkt
sesama mahasiswa
gitu katanya
gatau juga gapaham
gue sama beginian.
ikut atau kabur?changbin
dimana?felix
villa xyz,
di atas bukit.changbin
ikut.ㅡㅡ
"lo serius mau ikut?" tanya felix kepada changbin yang tengah menghisap rokoknya.
sudah datang terlambat, merokok pula di kantin terbuka seperti ini.
"yaiya. kenapa sih." balas changbin.
"tumben aja."
changbin menyeringai lalu menjawab, "they say if you are making out at cold and beautiful place like villa, it'll be more romantic."
"romantis your ass." balas felix sembari memutar bola matanya.
"are you just scared they'll found us making out in the villa?"
"shut the fuck up ya j3rk." felix menyandang tasnya lalu pergi meninggalkan changbin yang masih tertawa.
changbin yang menyadarinya langsung mengejar laki-laki mungil itu dan merangkulnya tiba-tiba. tidak peduli dengan wajah tidak suka di wajah felix yang tengah merajuk kepadanya.
sebenarnya, jujur saja changbin curiga bahwa felix tengah berubah menjadi seorang perempuan yang sedang dalam masa pms karena akhir-akhir ini ia selalu sensitif dan gampang sekali merajuk.
"bercanda, heh." kata changbin, mengambil kunci mobil felix yang berada di tangan bocah itu dan membukakan pintu di kursi depan.
felix masuk ke dalam mobilnya, melipat kedua tangannya di dada dan melirik changbin yang tengah memanggil haknyeon dan menyuruh laki-laki itu membawa motornya yang ia pakai ke kampus tadi.
changbin masuk ke dalam mobil, tidak lupa menutup pintunya. tanpa aba-aba mencium bibir felix yang tengah maju.membuat sang empunya agak terkejut namun tidak menolak.
gigitan demi gigitan mulai dilakukan changbin, lidahnya mulai menyelinap masuk ke dalam bibir felix. mengabsen gigi-gigi itu dan mengajaknya berperang lidah.
tangan felix terangkat mengelus kepala changbin, meremat rambutnya pelan dan mendorongnya menjauh ketika ia merasa nafasnya sudah mulai memendek.
jembatan saliva terbentuk, changbin mengecupnya sebentar lalu mulai menjalankan mobil felix.
changbin tau, bahwa jauh di dalam diri seorang lee felix, ia juga masih menginginkan dan bahkan membutuhkan changbin.

YOU ARE READING
DUMB.
FanfictionKenyataannya, ada yang bisa disebut bodoh lebih dari kata bodoh itu sendiri. NOTE: ( ❗❗ ) Male!Pregnancy. Status: COMPLETED. ✔️ - Highest: #6 on CHANGLIX #3 on CHANGLIX #4 on CHANGBIN