Chapter 14: FRIA Comeback And The Truth.

319 10 1
                                    

Lightning pov.

Aku bangun di kamar ku. Pasti Fauzi yang menggendong ku ke kamar.

Tak lama kemudian, ada yang mengetuk pintu. "masuk."

Seperti biasa, Azuya membawakan sarapan pada ku. "selamat pagi. Bagaimana tidur mu? Apa ada mimpi buruk lagi?"

Azuya pun memberikan sarapannya pada ku. "aku sedikit senang sih. Tapi jangan lupakan apa yang kubilang pada mu!" jawab ku.

"baiklah. Oh, satu hal lagi! Fauzi sedang keluar bersama yang lain bersama Ivan. Jadi, seperti biasa. Aku juga lihat kalau kayaknya Liu gak pergi bareng mereka. Yasudah. Aku mau membangunkan Liu dulu." kata Azuya.

Aku pun mengangguk dan Azuya pergi keluar kamar. Aku memakan sarapan nya dan membaca buku dari perpustakaan. Soal Ranel, dia sudah menemukan nya, jadi... Dia sudah tidak perlu membaca banyak buku. Sengaja aku simpan 1 juta buku karena aku juga ingin memiliki pengetahuan yang luas.

Saat membaca, aku melihat cap tangan seseorang di jendela. Aku pun mengecek nya dan perlahan menghilang.

Aku langsung ke Zen, Liu, sama Azuya yang lagi di ruang makan untuk sarapan. Mereka langsung kaget pas aku turun tergesa-gesa. "kenapa Lightning? Ada masalah kah?" tanya Zen.

Aku pun dibimbing sama Liu ke kursi samping Zen. "ada apa?" tanya Zen sambil memberikan susu.

"ada cap tangan seseorang di jendela kamar ku. Aku tidak tau siapa, Yang penting cap tangannya tiba-tiba saja memudar." jawab ku. Aku pun meminum susu nya.

"begitu. Masa iya disini ada orang lain." kata Azuya.

"kalau begitu, aku mau ke perpustakaan dulu ya. Mau baca buku sebentar. Nanti kalau ada apa-apa, aku kebawah."

Semuanya mengangguk dan aku naik ke lantai atas. Saat di lantai atas, didepan pintu perpustakaan, aku membuka pintunya.

Saat ingin membaca buku yang sudah ku pilih, aku tiba-tiba di tendang sampai semua buku berjatuhan.

Aku pun bangun. Saat aku lihat siapa dia, dia adalah Rheyhan. "apa yang kau lakukan lagi disini? Aku sudah sangat lelah mengatur semua urusan!"

"KAU MASIH TABYA MENGAPA?" teriak Rheyhan.

"baiklah. Apa yang kau inginkan?"

Rheyhan mulai menyerang ku. The Power Of Thunder.

Aku mengeluarkan pedang ku. Kali ini, aku harus bersabar!

Lagian, kalau petir melawan petir yang sama saja tidak mempan kan? Apa lagi kalau Es sama Petir. Jadi bingung. Mada iya mau Api sama Petir? Kalau gak salah yang dapat mengalahkan petir itu....gak tau dah.

Aku berusaha untuk menggores nya dulu. Karena kalau kalian terkena goresan pedang ini, kalian bisa membeku. Gimana tuh? Harus ada api kan?

Saat mencoba dan mencoba, akhirnya berhasil. Dia sudah menggeram kesakitan. "jangan bergerak! Kau bisa membeku nanti!" kata ku memperingati nya.

Dia mulai menuruti ku. "baiklah. Aku akan masuk ke FERIA jika kau membebaskan ku. Dan aku akan melindungi mu!"

Aku tidak yakin dengan kata-kata nya itu! Aku sangat tidak yakin. "baiklah. Tapi, setelah aku menyadarkan mu, kau harus memberitahu ku, apa tujuan semua ini dan apa hubungannya dengan Nevin dan siapa yang mengecap jendela ku! Mengerti?"

Rheyhan pun mengangguk "baiklah."

Dia menurut kata-kata ku. Dia diam dan saat aku sadarkan dia, dia pingsan. Aku tau dia akan pingsan. Karena kekurangan kekuatan. Aku langsung membawa nya je kamar milik nya.

NevinGaming LifeWhere stories live. Discover now