Stalker s i x t e e n

4K 269 54
                                    

Happy Reading
.
.
.

Gue terdiam. Maksud Juna gimana sih? Dia cari masalah sama Fatur?

"Jelasin ke gue sekarang! Sejelas-jelasnya!"

Juna berdehem, "gue pesan minuman dulu ya. Cekat nih, ceritanya panjang pula."

Gue memutar bola mata dan menunggu Juna mesan minuman.

"Oke, jadi gini. Waktu tanding kemarin, gue sempat memprovokasi Fatur."

Gue mengernyit, "terus?"

"Gue bilang ke dia, gue bakal nembak lo dan rebut lo dari dia."

Gue mengisyaratkan Juna untuk melanjutkan cerita.

"Gue juga bilang, kita teman SMP. Kita dekat, lo sering curhat sama gue. Intinya gue niatannya buat dia cemburu dan cuma becanda,"

Kemudian gue potong pembicaraan Juna, "dan Fatur anggap serius? Hell, itu bocah emang gak bisa ngontrol emosi."

"Terus terang gue liat sorot matanya ke gue, udah kayak singa nargetin mangsanya. Serem banget!"

"Lo juga sih, Jun. Lo belum kenal dia, udah dibecandain anak orang. Gue yang stres kalau gini mah,"

Juna diam. Mungkin dia merasa bersalah.

"Tapi, kalau boleh jujur,"

Gue menatap wajah Juna. Entah kenapa, situasinya jadi berubah.

"Gue pernah bilang 'kan, kalau gue lagi naksir cewek? Dan cewek itu kamu,"

Deg

Oh my god! Cobaan apa lagi ini? Belum lagi Juna bilangnya kamu bukan lo.

"Tenang aja. Gue tau diri kok, Na. Gue gak mau ngerusak hubungan lo sama Fatur. Gue cuma mau mastiin, Fatur emang beneran mau sama lo, atau cuma main-main."

Gue tersenyum dan menatap Juna hangat, "ternyata lo bener Jun. Juna yang sekarang beda sama Juna yang dulu,"

Juna mengacak rambut gue pelan, "tapi kita masih bisa temanan kayak biasanya 'kan?"

Gue mengangguk setuju.

"Oh iya, lo di sini emang cuma sendiri? Tumben banget sosok Ana mau sendirian di kafe," tanya Juna ke gue.

"Gue lagi janjian sama orang. Namanya Daniel, " sahut gue santai.

"Buset, dia bukannya ketua OSIS sekolah lo ya? Asli gue kalau liat dia bawaannya tegang mulu, padahal sama-sama gender pula,"

Tawa gue pun pecah. Emang bener sih, Daniel punya aura-aura yang bisa buat orang ngacir seketika. Dulu gue juga gitu 'kan ya? Sekarang mah enggak.

Mata gue pun akhirnya melihat sosok yang agak berlari ke arah gue, "pas banget lagi orangnya datang."

Daniel mengatur napasnya, "sorry banget, Na. Tadi mendadak rapat OSIS,"

Gue senyum, "gak papa kali. Duduk gih,"

Daniel pun duduk samping gue, "jadi lo mau cerita apa?"

Tetap aja Daniel langsung blak-blakan. Gue lirik Juna. Juna juga lirik gue.

"Ini kenapa kalian saling lirik-lirikan? Dan lo siapa?" Tanya Daniel kepada Juna.

Gue lirik Juna sambil komat kamit baca mantra.

StalkerWhere stories live. Discover now