Bagaimana Bila Yang menjadi Dokter Pribadi Boyband EXO adalah seorang Gadis yang Notabene berprofesi sebagai Agen FBI yang sedang menjalankan Misi Rahasia ??
Bagaimana Kehidupan yg mereka jalani setelah gadis ini tinggal bersama dengan mereka ??
Men...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Jadi namanya Mingyu ?"
" Ya , semua datanya akan aku kirim di Email mu , kau harus berhati-hati dengannya. Dia salah satu kaki tangan terpercaya dari Kim Bum" jelas Christ melalui telfon selulernya.
"Baik aku mengerti" tutup Baby yang melihat Lay sedang menuju ke arahnya di dapur.
🍁🍁🍁
"Lay, kita akan kemana?" tanya Baby buru-buru mengikat tali sepatunya saat Lay sudah berada di depan pintu menunggunya.
"Sudah, ikut saja!" Lay tidak memberi jawaban.
Lay dan Baby keluar dari dorm menuju parkiran di mana di sana ada sebuah motor yang Baby tidak tau kepunyaan siapa. Lay menarik tangan Baby kearah motor sport tersebut.
"Ayo naik!" perintah Lay yang sudah stay di atas motor. Baby masih berdiri mematung memandang Lay.
"Ini motor siapa" Baby memasang raut herannya , selama ini ia belum pernah melihat motor tersebut di dorm. Dan lagi Lay selama ini bukannya tidak pernah banyak bicara dan mengajaknya kemana-mana ?
"Cepatlah" Perintah Lay tak sabaran dan terkesan memaksa.
"Aku tidak suka naik motor. Rambutku berantakan" Baby menolak.
Lay turun dari motornya, seluruh rambut Baby ia masukkan ke dalam jaket Baby tak lupa sekalian memakaikan helm pada Baby.
"Dengan begini rambutmu tidak akan berantakan, ayo cepat naik!!" Lay sudah memberikan yang terbaik agar rambut Baby tidak berantakan. Baby tidak punya pilihan lain selain menjadi penumpang motor Lay.
Sebenarnya motor ini adalah kepunyaan sepupu Lay,dan tadi sore motor tersebut di titip kepada Lay. Lay yang kebetulan melihat Baby tampak murung akhir-akhir ini pun berinisiatif mengajaknya keluar.
Lay mengendarai motor sport tersebut dengan kecepatan tinggi. Ia bermaksud membuat Baby menjerit dan memeluknya dengan erat,setidaknya ia ingin melihat ketakutan dari seorang dokter yang pernah mengendarai mobil secara kebut-kebutan di jalan raya.
Tetapi terkadang ekspektasi selalu bentrok dengan realita. Itu sama halnya dengan Lay yang mengharapkan Baby memeluknya akan tetapi Baby hanya memegang erat jaket Lay, sangat jauh dari kesan memeluk. Lay juga ingin agar Baby menjerit, tapi Baby tetap duduk kalem di belakang bagai putri kerajaan yang tidak sedang berada dalam situasi panik akibat ulah Lay. Bagi Baby, sebenarnya ini bukan apa-apa.
Dari kejauhan, laki-laki berkacamata berambut agak panjang tampak menyetop Lay. Bukan siapa-siapa, hanya Pao , tukang parkir yang ingin agar Lay memarkirkan motornya di tempat ia berdiri sekarang.
Baby turun dari motor dengan wajah manyun memperhatikan rambutnya yang tetap saja terlihat kusut.
