• sept

973 176 30
                                    

[6 months before the summer break]

"Hai? Sanders kan?"

Amabelle mengalihkan pandanganya dari buku kimia di atas meja dan mendapati seorang pria dengan hoodie dan rambut dirty blonde tersenyum kearahnya. Amabelle mengernyit heran.

"Ya." balasnya singkat. "ada perlu apa ya?"

Niall Horan melemparkan seulas senyum terbaiknya kepada gadis yang memiliki segudang reputasi di hadapanya ini. Percaya pada Niall saat ia mengatakan sangat banyak gosip berseliweran di koridor tentang gadis ini. Mulai dari julukan gadis-manis-pendiam sampai dengan gadis-pendiam-yang-sebenarnya-punya-banyak-pacar. Dan dari sekian banyak reputasi gadis itu, ia tau ada satu yang benar dan bisa membantunya.

Niall sudah satu sekolah dengan gadis ini semenjak mereka kanak-kanak. Hanya saja, Amabelle Sanders sepertinya tidak pernah sadar akan hal itu.

"Kita sekelas kan dalam bahasa Prancis?" tanya Niall sopan. "Madam Dupont memarahiku karena nilaiku yang benar-benar buruk dalam mata pelajaran yang satu itu." sambung Niall masih dengan nada sopan yang sama. Amabelle mengernyit heran.

"Lalu hubunganya denganku?" ouch, gadis pendiam ini ternyata omonganya sadis juga, batin Niall.

"Well," Niall menjaga agar suaranya tetap terdengar ramah. "ia menyuruhku untuk belajar padamu." Niall kemudian memperkecil jarak diantaranya dan Amabelle dengan cara menundukkan kepalanya sehingga jarak mereka sangat dekat. Hidung mereka hampir bersentuhan, Amabelle menahan nafas kaget.

"Jadi Amabelle Sanders, mau tidak menjadi guru lesku?" tanya Niall dengan senyum super manis yang menampakkan lesung pipinya dan sukses membuat Amabelle tak berkutik.

Niall tersenyum puas.

*

[5 months before the summer break]

"Sayang, kenapa mundar-mandir terus?" Niall menatap Amabelle yang dari tadi terlihat sibuk sendiri mengitari ruangan perpustakaan pribadi keluarga gadis itu.

Amabells Sanders bukan merupakan gadis yang berasal dari keluarga sembarangan. Keluarga Sanders mewarisi perusahaan tekstil paling terkenal di Inggris sehingga tidak heran kalau Amabelle yang notabene merupakan putri tunggal keluarga Sanders punya segalanya. Tapi mereka beruntung, Amabelle bukan tipe gadis yang selalu mengikuti trend dan doyan pamer kekayaan. Jadi tidak terlalu banyak yang tau tentang keluarganya.

Niall menghela nafas berat, "Sanders, sini duduk. Aku ingin menanyakan sesuatu." ucapnya lembut sambil menepuk tempat di sebelahnya.

Amabelle tersenyum kecut namun menurut. "Kapan sih kamu bisa memanggilku dengan nama depan?" ia melipat tangan di depan dada dan cemberut. Niall tertawa renyah.

"Mungkin nanti," Niall terlihat menimbang sejenak. "saat kau menikah denganku dan nama belakangmu menjadi Horan jadi aku tidak bisa memanggilmu dengan kata Sanders lagi." canda Niall namun sukses membuat Amabelle meninju lenganya gemas.

"Aduh, aduh, sakit tau, sayang." Niall menangkap tangan Amabelle yang meninju lenganya dan menggenggamnya lembut.

Amabelle kemudian menyenderkan kepalanya di bahu Niall dan untuk beberapa saat, semuanya hening. Semuanya damai dan tenang.

"Sanders, aku boleh minta sesuatu tidak?" cetus Niall tiba-tiba, membuat Amabelle menatapnya dengan kening berkerut.

"Tentu, selama aku bisa memenuhinya." jawab Amabelle.

Niall terlihat menggigit bibir sebelum menjawab, "Ah, aku mau pinjam mobil. Kau tau kan orang tuaku menyita mobilku untuk sementara waktu karena nilaiku jelek. But i need a car for a while, love." ucap Niall sendu.

Dan Niall memang tidak berbohong saat ia mengatakan orang tuanya menyita mobilnya. Nilai buruk pria ini yang sudah tidak bisa di toleransi merupakan penyebabnya. Dan hal itu juga yang sebenarnya membuat Niall berkenalan langsung dengan Amabelle Sanders serta memohon pada gadis itu agar menjadi guru privatnya. Kemudian entah bagaimana ceritanya, Niall meminta Amabelle menjadi pacarnya. Dan yang mengejutkan, Amabelle tidak menolak.

Terlebih lagi semenjak berpacaran dengan Amabelle ia mendapatkan banyak keuntungan dan salah satunya adalah nilai buruknya kini berangsur membaik, melejit naik malah. Bagi Niall, Amabelle Sanders merupakan Ibu Peri yang dapat mewujudkan semua keinginanya.

Dan Niall bukan orang pertama yang menganggap Amabelle sebagai Peri Pengabul Permohonan. Banyak sekali pria-pria yang sering berbisik di koridor tentang keturunan keluarga Sanders yang dapat membantu mereka secara tidak sadar. Bahasa kasarnya, bisa dimanfaatkan.

Amabelle terlihat berfikir sebentar lalu kemudian tersenyum manis. "Tentu saja. Asal kamu tidak menabrakkanya, kamu bisa pinjam yang mana saja."

Niall tersenyum lebar, mengucapkan terimakasih dan kemudian mendaratkan satu kecupan di pipi Amabelle. Gadis itu hanya tersenyum riang.

Tanpa Niall sadar, seulas senyum miring tercetak di wajahnya. Niall memang tidak bohong saat mengatakan mobilnya di tahan. Namun Niall tidak mengatakan kalau mobilnya yang ditahan itu kini telah dijual oleh kedua orang tuanya.

Keadaan perekonomian keluarga Niall memang menurun drastis akhir-akhir ini. Tapi tentu saja, Niall yang termasuk dalam jajaran murid populer tidak mau teman-teman satu sekolahnya tau. Niall akan melakukan segala cara agar reputasinya tidak terganggu.

Dan yang Niall tau, berpacaran dengan Amabelle Sanders dapat membantunya.

A/N

yang zayn di chapter berikutnya yaa hueheh:3 maaf kalau jauh dari ekspektasi kalian atau kurang seru-_-

elsa.

scavenger 囧 znlحيث تعيش القصص. اكتشف الآن