6.1 : : Say 'Love You'

532 48 0
                                    

Hamparan langit jingga menyelimuti bumi, awan tampak berarakan, serta sinar matahari yang tidak begitu tinggi. Butiran pasir terlihat mengkilat diterjang ombak pantai. Tak jauh dari sana tampak Kazuma-Radit asyik bercengkrama, entah apa yang dibicarakan anak-anak itu dan di pinggiran pantai tampak Keiko-Windhy duduk di atas tikar mengemas bekalnya yang tandas. Kebetulan, libur sekolah dengan menghabiskan waktu di tepi pantai sepertinya cukup menarik.

"Keiko..."

Keiko yang tengah menutup makanan itu sontak menghentikan kegiatannya sejenak, menoleh ke arah Windhy. Windhy yang baru saja usai membersihkan tikar dari sisa makanan itu, memeluk lututnya memerhatikan Radit dan Kazuma dari kejauhan. "Radit benar-benar menyukaimu, kau tahu kan?"

Keiko tertawa, duduk di atas tikar lalu memeluk lututnya gaya yang sama seperti apa yang dilakukan Windhy. "Ya aku tahu. Bohong kalau aku bilang tak ada alasan kenapa aku menyukainya, semua apa yang kita lakukan, semua apa yang kita rasakan memiliki alasan. Aku menyukainya, Radit memberiku banyak pelajaran, mungkin masa lalunya tidak indah. Tapi aku yakin dia selalu belajar dari masa lalunya, dia belajar dari kesalahannya. Dia hebat, dia selalu membuat orang bangkit tanpa peduli dengan kesakitannya sendiri."

Kedua sudut bibir keiko terangkat, tersenyum tipis. "Seandainya ada hal buruk terjadi, aku harap suatu saat nanti aku bisa menolongnya. Aku akan membuatnya bangkit. Bagiku Radit bukan hanya sebagai pacar, Radit juga sebagai kakak, sahabat, dan pahlawan di balik layar."

Sebagai balasan, Windhy mengacak rambut Keiko dengan gemas. "Makasih. Semoga kau tepat untuknya... selamanya." Keiko tersenyum, menundukkan kepala, menahan pipinya memerah malu.

"Hoi cewek!!"

Sontak kedua orang itu menoleh, Radit melambaikan tangannya tinggi-tinggi, serta Kazuma berdiri dengan dua sepeda di depannya. "Kalian mau main tidak!!" teriak Radit seraya menunjuk kendaraan beroda dua itu.

Main? Tanpa basa basi kedua cewek itu melesat cepat menuju sumber suara.

___

"Kenapa harus kau hah?" Kazuma menatap Radit kesal, sebagai balasan Radit menyengir bersiap-siap memegang handle sepedanya, di belakang Radit ada Keiko memegang bahu Radit. Dan Kazuma? Uh... berusaha mungkin Kazuma menahan gugup, Windhy berdiri di belakangnya sama seperti Keiko.

Sesaat Radit mengangkat sebelah alisnya sinis. "Kenapa harus aku? Karena kau pria Kazu. Pria harus bertanding dengan sesama pria, supaya adil."

"Bukan itu maksudku..." geram Kazuma. Maksud yang sebenarnya adalah ia masih mengutuki kenapa Radit harus menang adu jam suit dengannya, cowok itu memberi tantangan ke arahnya apalagi kalau bukan bersepeda. Tidak, ia bukan tidak bisa bermain sepeda, Kazuma tentu saja bisa tapi yang jadi masalahnya sekarang adalah seandainya ia kalah, Radit makhluk terkutuk itu dengan seenaknya memutuskan kalau perasaannya dengan Windhy selama empat tahun ini hanyalah main-main.

Penekanan, main-main.

Kazuma menggepal tangannya erat, ia harus menang! Apapun yang terjadi ia harus menang dan ia berjanji hari ini juga ia akan mengungkapkan perasaannya kepada Windhy, ha-ri-i-ni-ju-ga.

"Mulai!"

Kazuma mengayuh sepedanya cepat begitu juga Radit. Posisi sejajar, Radit tersenyum sinis mengerlingkan pandangannya kearah Kazuma. "Lama sekali, kau pasti kalah."

"Aku tidak kalah! Aku tidak akan kalah!!" Kazuma berbalik arah memutar menuju garis awal start sekaligus garis finish. "Aku menyukainya! Aku sangat menyukainya! Aku tidak main-main!!!"

Windhy mencengkram bahu Kazuma, sepeda semakin melaju cepat, sejenak ia menoleh belakang memerhatikan Radit yang mulai sengaja melambatkan kayuhannya. Adiknya itu tersenyum begitu juga Keiko. Windhy mengernyit memerhatikan kedua orang di belakang sana dengan bingung. Mereka sedang tidak merencanakan sesuatu kan?

A Thousand Light for Kazuma ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang